Tabel 12. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
Kecamatan Jumlah Penduduk
Laki-Laki Perempuan
1 2
3 Kei Kecil
49.32 50.68
Kei Kecil Barat 50.37
49.63 Kei Kecil Timur
49.42 50.58
Kei Besar 48.79
51.21 Kei Besar Utara Timur
49.40 50.60
Kei Besar Selatan 48.50
51.50
2010 49.21
50.79 2009
49.23 50.77
2008 49,22
50,78 2007
49,23 50,77
Sumber: BPS Maluku Tenggara 2010.
Selanjutnya jumlah penduduk yang dikelompokkan dalam usia produktif dan tidak produktif. Mereka dikatakan produktif yaitu mereka yang usianya berkisar antara 15-
64 tahun. Kenapa demikian? Karena diasumsikan pada kelompok usia demikian, seseorang sudah ‘bisa terlibat’ dalam dunia kerjausaha. Sedangkan mereka yang berusia
kurang dari 15 tahun dan lebih dari 64 tahun dianggap belumtidak produktif lagi. Ibarat sebuah rumah tangga, makin banyak anggota rumah tangga bekerja makin ringan beban
yang harus dipikulnya dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Demikian pulau suatu wilayah, bila didalamnya terdapat banyak penduduk yang produktif, maka makin berkurang
tanggungannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dapat terlihat struktur umur penduduk. Struktur umur penduduk Kabupaten Maluku Tenggara tergolong muda karena
proporsi penduduk berumur kurang dari 15 tahun masih cukup tinggi. Akibatnya rasio beban ketergantungan dependency ratio di Kabupaten Maluku Tenggara masih tinggi.
Rasio beban ketergantungan menyiratkan bahwa nilai tambah yang diperoleh penduduk usia produktif, mau atau tidak mau terbagi dengan penduduk yang belumtidak produktif,
hal ini dapat disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok usia
Tahun Jumlah Menurut Kelompok Umur
0-14 Tahun 15-64 Tahun
65 Tahun 1
2 3
4 2007
35.84 58.71
5.46 2008
39.31 54.59
6.10 2009
39.78 53.16
7.06 2010
38.68 56.64
4.69 Sumber: BPS Maluku Tenggara 2010
Berdasarkan kelompok usia pada Tabel 13 diatas, dapat terlihat struktur umur penduduk. Dimana struktur umur penduduk Kabupaten Maluku Tenggara tergolong muda
karena proporsi penduduk berumur kurang dari 15 tahun masih cukup tinggi. Oleh karena itu, pihak-pihak terkait perlu memikirkan usaha-usaha yang secara langsung maupun tidak
langsung berpengaruh pada penurunan angka beban ketergantungan. Dengan angka beban tanggungan sebesar 76,57 persen, berarti setiap 100 orang penduduk produktif di
Kabupaten Maluku Tenggara harus menanggung sekitar 77 orang penduduk yang tidak produktif.
4.2. Gambaran umum Kopdit Angkara 4.2.1. Sejarah Berdirinya.
Kopdit Angkara merupakan suatu Koperasi yang didirikan berdasarkan latar belakang dari beberapa indikator yakni:
1 Daerah perairan Kabupaten Maluku Tenggara sangat potensial sehingga
menghasilkan produk Ikan yang cukup tinggi. 2
Adanya pembentukan kelompok-kelompok dalam melakukan usaha penangkapan ikan.
3 Para tengkulak yang membeli hasil-hasil ikan dengan harga yang amat murah.
Dengan melihat beberapa indikator tersebut dan menyadari akan pentingnya keberadaan koperasi sebagai wadah untuk dapat menghimpun potensi ekonomi pedesaan