Daya Optimis Deskripsi Gaya Bahasa yang Berdaya Bahasa

c. Daya Optimis

Optimis adalah paham atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan, sikap yang selalu memiliki harapan baik dalam segala hal KBBIoffline. Penggunaan gaya bahasa pada novel yang berhasil ditemukan untuk mengungkap daya optimisme ialah sebagai berikut. III.39 … Tumpahkan airmatamu, Permata, karena setelah ini takkan dia titik lagi, seluruh kebahagiaan makhluk di atas bumi hanya milikmu.” 119 Konteks: Dituturkan oleh Akuwu ketika ia merasa air mata Ken Dedes jatuh menetesi lengannya. IV.3 “Kau akan kembalikan cakrawati Bathara Guru Sang Mahadewa Syiwa.” 165 Konteks: Dituturkan Dang Hyang Lohgawe Lohgawe saat upacara pemberian nama. VI.54 “… Semua brahmana di Tumapel, Kediri, di seluruh pulau Jawa, akan menyokongmu. Dengan Tumapel di tanganmu kau akan bisa hadapi Kediri. 317 Konteks: Dituturkan oleh Lohgawe ketika ia mengajak Arok untuk menemui Tunggul Ametung. VI.55 “Dengan Tumapel di tanganmu kau akan bisa hadapi Kediri. … “ 317 Konteks: Dituturkan oleh Lohgawe ketika ia mengajak Arok untuk menemui Tunggul Ametung. Gaya bahasa hiperbola ada pada data III.39 yang nampak pada penggalan kalimat “…seluruh kebahagiaan makhluk di atas bumi hanya milikmu …” maksud dari kalimat III.39 ialah Dedes akan menjadi seorang paramesywari tentu saja setelah ini ia akan memiliki kekuasan mutlak untuk memiliki apapun yang ia inginkan. Daya optimis muncul karena apa yang dikatakan Tunggul Ametung akan memberi pengetian tersendiri bagi Ken Dedes dan apa yang dikatakannya ialah berdasarkan keyakinannya. Gaya bahasa apostrof ada pada data IV.3 muncul pada kalimat “..cakrawati Bathara Guru Sang Mahadewa Syiwa.” maksud yang terkandung dari tuturan IV.3 ialah keyakinan akan kembalinya lagi cakrawati Hyang Mahadewa Syiwa. Daya optimis muncul karena memiliki keyakinan yang tinggi akan kembalinya cakra Hyang Syiwa dengan hadirnya Arok di tengah-tengah mereka kerena kelebihan yang dimilikinya. Gaya bahasa Klimaks ada pada data VI.54 yang nampak pada kelompok kata di Tumapel, Kediri, di seluruh pulau Jawa. Awalnya yang mendukung hanya dari wilayah Tumapel, lama-lama seluruh brahmana Kediri dan akhirnya brahaman seluruh pulau Jawa akan berkumpul jadi satu untuk mendukung Arok. Daya optimis muncul karena dengan munculnya bantuan dari seluruh pulau Jawa, keinginan yang akan dicapai akan terwujud. Gaya bahasa sinekdoke ada pada data VI.55 nampak pada kalimat “Dengan Tumapel di tanganmu kau akan bisa hadapi Kediri” maksud dari tuturan VI.55 ialah dengan menguasai Tumapel, maka Arok akan bisa hadapi dan menahklukkan Kediri. Daya yang terungkap yaitu daya optimis karena memiliki padangan baik akan masa depan. Tumapel hanya bagian dari wilayah kekuasaan Kediri yang bisa dikatakan sumber emas bagi Kediri. Daya optimis seperti yang sudah diuraikan di atas adalah kekuatan bahasa yang terungkap melalui gaya bahasa apostrof mengandung pesan yang menunjukkan jika penutur memiliki daya optimis kepada mitra tutur terhadap penyelesaian suatu masalah. Seperti pada contoh “Kau akan kembalikan cakrawati Bathara Guru Sang Mahadewa Syiwa.” 165 Maksud dari tuturan tersebut ialah berisi sebuah keyakinan akan pengharapan yang lebih baik karena hadirnya Arok akan membatu kaum brahmana mengembalikan cakrawati Hyang Syiwa. tuturan tersebut secara langsung menyatakan rasa optimis penutur kepada mitra tutur akan suatu hal.

d. Daya Ancam