∑ D -1704
-546 ̅
-46 -14.756
t
hitung
19.91 7.795
t
tabel
2.026 2.026
Keputusan Terdapat perbedaan
Terdapat perbedaan
Berdasarkan data diatas diketahui t
hitung
pada kelas eksperimen sebesar 19.91 dan t
hitung
pada kelas kontrol sebesar 7.795 dari t
tabel
= 2.026 pada taraf signifikan
α 0.01. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah diberikan media pembelajaran monopoli dan kartu pada
materi akuntansi pokok bahasan menganalisis transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang.
D. Hasil Penelitian Non Tes
1. Hasil Observasi pada Kelas Kontrol dan Eksperimen
Observasi yang dilakukan pada tahap awal yaitu sebelum menggunakan media pembelajaran kartu dan media monopoli. Untuk
memudahkan peneliti dalam melakukan pengamatan, dibuat butir penilaian. Nilai 1 : jika kurang dari 25 siswa memenuhi, nilai 2: jika 25-50 siswa
memenuhi, skor 3: jika 50-75 siswa memenuhi, dan skor 4 jika lebih dari 75 siswa memenuhi. Tujuan dari observasi ini adalah melihat seberapa besar
peranan media yang digunakan dalam pembelajaran akuntansi. Hal ini bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.10 Data Hasil Observasi Pembelajaran Akuntansi Menggunakan Media Kartu
No Indikator yang
diamati Sebelum
Menggunakan Media Kartu
Media Kartu Pertemuan I
Media Kartu Pertemuan II
Peningkatan Pertemuan I
dan II
1 Perhatian
siswa terhadap
pembelajaran 30
55 75
20
2 Minat
siswa terhadap pelajaran
25 65
80 15
3 Aktivitas Siswa
35 60
90 30
4 Semangat belajar
20 55
75 20
5 Suasana
belajar menyenangkan
20 65
95 30
6 Keadaan
pembelajaran tertib 25
75 100
25 7
Pelaksanaan pembelajaran lancar
30 65
95 30
Dari tabel di atas, dapat dilihat peningkatan proses pembelajaran akuntansi melalui media monopoli. Hal ini dapat kita lihat pada tabel,
perhatian siswa terhadap pembelajaran akuntansi sebesar 55 pada pertemuan pertama, menjadi 75 pada pertemuan kedua, meningkat
sebesar 20. Minat siswa terhadap pelajaran sebesar 65 pada pertemuan pertama, menjadi 90, pada pertemuan kedua, meningkat sebesar 15.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran akuntansi sebesar 60 pada pertemuan pertama, menjadi 90 pada pertemuan kedua, meningkat sebesar 30.
Selanjutnya, semangat belajar siswa pada pertemuan pertama sebesar 55 dan menjadi sebesar 75 pada pertemuan kedua, meningkat ssebesar 20.
Perasaan siswa terhadap pembelajaran menyenangkan pada pertemuan pertama sebesar 65 menjadi 95 pada pertemuan kedua, meningkat 30,
keadaan pembelajaran dengan suasana tertib sebesar 75 pada pertemuan pertama, menjadi 100, meningkat 25. Pelaksanaan dalam pembelajaran