pertemuan kedua, meningkat sebesar 25 . Aktivitas siswa dalam pembelajaran akuntansi sebesar 80 pada pertemuan pertama, menjadi 99 pada pertemuan
kedua, meningkat sebesar 19. Selanjutnya, semangat belajar siswa pada pertemuan pertama sebesar 55 dan menjadi sebesar 98 pada pertemuan
kedua, meningkat ssebesar 43. Perasaan siswa terhadap pembelajaran menyenangkan pada pertemuan pertama sebesar 65 menjadi 100 pada
pertemuan kedua, meningkat 35, keadaan pembelajaran dengan suasana tertib sebesar 65 pada pertemuan pertama, menjadi 90, meningkat 25.
Pelaksanaan dalam pembelajaran lancar sebesar 80, menjadi 95 pada pertemuan kedua, meningkat sebesar 15. Hasil penelitian ini menunjukkan
terdapat peningkatan proses pembelajaran dengan menggunakan media monopoli pada pertemuan I dan pertemuan ke II.
2. Hasil Angket Terbuka Pada Kelas Kontrol dan Eksperimen
a. Tanggapan siswa terhadap pelajaran akuntansi
Beberapa siswa menganggap pelajaran akuntansi itu sulit, dan memusingkan. Tetapi ketika siswa tersebut mengerti bagaimana langkah-
langkah yang harus dikerjakan dari setiap transaksi, mereka merasa pelajaran ini menyenangkan.
b. Perasaan siswa ketika menggunakan media pembelajaran kartu dan
monopoli
Pada kelas kontrol, beberapa siswa menggap penggunaan media kartu dalam pembelajaran akuntansi lebih menyenangkan. Begitu juga dengan
perasaan siswa pada kelas eksperimen.
c. Manfaat penggunaan media pembelajaran kartu dan monopoli
Kedua media ini memberikan pengaruh yang besar terhadap pengetahuan siswa khususnya dalam menganalisis transaksi yang terjadi pada perusahaan
dagang. Dan dengan menggunakan metode diskusi, siswa lebih terasah pikirannya dalam memecahkan soal latihan yang diberikan. Manfaat yang lebih
penting dalam penggunaan media monopoli yaitu siswa dapat mempraktekan
berbagai transaksi yang didapatkan oleh setiap siswa kemudian mencatatnya dalam buku harian jurnal secara langsung, seperti melakukan pembelian,
penjualan barang dagangan, dan retur. Selain itu, pemain dituntut untuk mengelola perusahaan dagangnya agar memperoleh keuntungan yang banyak
sehingga menjadi pemenang dalam kelompok tersebut.
d. Kelemahan media pembelajaran kartu dan media pembelajaran
monopoli
Kelemahan media kartu yaitu tidak menitik beratkan pada setiap individu, jadi ada beberapa kelompok yang masih mengandalkan temannya. Dan pada
saat pembelajaran, terlihat beberapa siswa masih sibuk berbicara dengan temannya. Selain itu, media ini kurang memberikan pengaruh kepada beberapa
siswa yang pemahamannya kurang. Kelemahan media monopoli yaitu pada saat awal permainan siswa dituntut
untuk memahami peraturan permainan yang begitu banyak. Jadi membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk memahami cara bermainnya.
e. Kesiapan siswa menggunakan madia pembelajaran kartu dan
monopoli pada materi pembelajaran yang lain
Beberapa siswa merasa siap menggunakan media kartu dalam materi yang lain. Namun ada yang berpendapat tidak siap, karena pendapatnya pelajaran
akuntansi adalah pelajaran yang harus praktek secara langsung. Jika menggunakan metode diskusi kurang tepat. Berbeda dengan kesiapan siswa
pada kelas eksperimen yang menyatakan bahwa siap menggunakan media monopoli dalam materi lain.
3. Pembahasan
Briggs menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
1
Penggunaan media kartu dan monopoli pada kelas kontrol dan eksperimen berpengaruh terhadap proses
1
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT Raja Grafindo Persada, 2010, Cet. XIV, h. 6
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi sebelum penggunaan kedua media dan pada saat penggunaan media yaitu adanya peningkatan proses
pembelajaran pada kedua kelas tersebut. Ini membuktikan bahwa fungsi media memberikan motivasi dan perhatian terhadap materi ajar.
2
Berdasarkan data hasil pretest dan posttest diketahui kedua kelompok tersebut berada pada distribusi normal, dan homogen. Nilai rata-rata pretest kelompok
eksperimen sebesar 41.23 dan kelompok kontrol sebesar 67.41, sedangkan data hasil posttest nilai rata-rata kelompok eksperimen mengalami peningkatan menjadi 88.31
dan rata-rata posttest kelas kontrol adalah 82,28. Hasil ini bisa dilihat adanya pengaruh penggunaan kedua media pada kelompok kontrol dan eksperimen. Hal ini
diperkuat dengan pendapat Kemp dan Dayton yang menyatakan manfaat penggunaan media menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
3
Sehingga ada pengaruh hasil belajar pada kedua kelas tersebut. Pengaruh hasil belajar ini
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri, sedangkan faktor eksternal disini yaitu
faktor instrumental. Dalam faktor ini, keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai pembelajaran yang diharapkan.
4
Faktor instrumental yang digunakan dalam penelitian ini adalah kedua media tersebut yaitu media kartu dan monopoli.
Rata-rata hasil belajar posttest yang menggunakan media monopoli sebesar 88.31 sedangkan pada kelas yang tidak menggunakan media monopoli sebesar 82.28.
Ini membuktikan media monopoli memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran akuntansi. Kenyataan ini didukung oleh
pengamatan yang dilakukan oleh Washbush dan Gosenpud yang menyatakan siswa
2
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Ciputat: Gaung Persada, 2008, h.48
3
Winarno, dkk., Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, Genius Prima Media, 2009 Cet. I, h. 4
4
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Bandung: Alfabeta, h. 124
yang menggunakan simulasi monopoli hasil belajarnya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan metode ceramah dan studi kasus.
5
Setelah mencari rata-rata dari kedua kelas, peneliti mencari seberapa besar pengaruhnya dari kedua media tersebut dengan cara mencari selisih nilai posttest dan
pretest. Hasil selisih yaitu N-Gain pada kelas kontrol 0.42 dengan kriteria sedang, dan N-Gain pada kelas eksperimen 0.78 dengan kriteria tinggi. Dari hasil tersebut,
kelas eksperimen atau kelas yang menggunakan media monopoli mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang diajarkan dengan
media kartu. Hal ini disebabkan karena karakteristik media monopoli yang digunakan dalam pembelajaran akuntansi menghasilkan transaksi yang berbeda-beda pada setiap
siswa. Sehingga setiap siswa terasah kemampuannya dalam menganalisis transaksi. Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Chnthia B. Lucking dan Presbyterian College yang menyatakan penggunaan simulasi monopoli dalam kursus akuntansi tingkat menengah merupakan metode yang efektif
dan menarik bagi siswa.
6
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Arif Susanto, Raharjo dan Muji Sri Prastiwi yang menyatakan permainan monopoli yang diterapkan dalam
sub materi sel dapat menarik perhatian siswa dengan persentase kelayakan sebesar 95, memperjelas penyajian pesan dan tidak bersifat verbalitas dalam bentuk kata-
kata tertulis atau lisan sebesar 95, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra sebesar 85, pembelajaran lebih komunikatif dan produktif sebesar 95,
meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu menimbulkan gairah belajar sebesar 95, melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam sebesar 90
dan meningkatkan kegiatan siswa dalam kegiatan pembelajaran sebesar 95.
7
5
Suresh L. Gamlath, Outcomes and Observation of an Extended Accounting Board Game, Journal of Developments in Business Simulation and Experiental Learning, 2007, pp. 132
6
Chnthia B. Lucking dan Presbyterian College, Using Monopoly to Teach Intermediate Accounting Students, pp.5
7
Susanto, Arif, Raharjo dan Muji Sri Prastiwi, Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran Sub Materi Sel Pada Siswa SMA Kelas XI IPA, Jurnal BioEdu Volume 1, Nomor 1,
2012, dalam http:ejournal.unesa.ac.idindex.phpbioedu, h. 4.