Pertemuan I: Pengukuran dan Satuan Baku 2 JP

100 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra • Ada satuan baku sistem British digunakan di Amerika, Inggris, dan beberapa negara Skandinavia, bukan sistem lipat 10. • Prakonsepsi: siswa sering menganggap pengukuran hanya melibatkan benda-benda mati misal terhadap buku, meja, dan lain-lain. b. Pembelajaran 1 Tujuan Pembelajaran a Siswa dapat melakukan pengukuran dengan satuan tak baku. b Siswa dapat menjelaskan pengertian pengukuran. c Siswa dapat menjelaskan pentingnya satuan baku. d Siswa dapat melakukan konversi satuan baku dalam SI dengan memanfaatkan nilai awalannya. 2 Kegiatan Pembelajaran a Pendahuluan Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa, mintalah siswa untuk mengamati dengan inderanya terhadap berbagai alat ukur mistar, jangka, timbangan, dan lain-lain; kemudian mintalah siswa menyampaikan idenya tentang “Mengapa menggunakan alat itu?”. b Inti Secara berkelompok, siswa melakukan kegiatan “Melakukan Pengukuran”, yang terdapat di buku pegangan bagi siswa, kemudian menuliskan hasil kerjanya sesuai kreasi siswa, dan mendiskusikan hasilnya gunakan sebagai sarana melatih siswa untuk berkomunikasi dan pembentukan kosa kata baru. Doronglah siswa untuk tidak takut salah. Tabel 6.3. Contoh hasil kerja siswa Besaran yang diukur Hasil pengukuran Edo Hasil pengukuran Ilmi Hasil pengukuran suri Panjang Papan Tulis 9 jengkal 10 jengkal 3 hasta Lebar Ruang Kelas 10 hasta 12 hasta 78 kaki Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 101 Ternyata hasilnya berbeda-beda, karena satuan yang digunakan berbeda. Walaupun sama-sama jengkal, tapi panjang jengkal Edo dan jengkal Ilmi berbeda. Perluas hasilnya lebih lanjut ke satuan baku dalam SI, awalannya, serta konversi satuan dalam SI misalnya dari gram ke kilogram. Diskusikan pula ide-ide penerapan pengukuran sebagai bagian dari pengamatan lihat Box Ide-ide Penerapan di Buku Siswa. c Penutup Lakukan releksi serta penugasan mandiri: Uji Pengetahuan dan Keterampilan Berpikir. 3 Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Membuat alat ukur sendiri” Media: alat ukur atau model atau gambar alat ukur, benda-benda sekitar yang akan diukur dalam kegiatan “Membuat alat ukur sendiri”. 4 Sumber Belajar a Buku pegangan bagi siswa. b Sumber lain yang relevan misalnya internet.

3. Pertemuan II dan III: Besaran Pokok Panjang: Mistar dan Jangka Sorong masing-masing 2 JP

a. Materi untuk Guru Pertemuan II dan III dimaksudkan untuk melatihkan kepada siswa tentang pengukuran besaran panjang dengan mistar dan jangka sorong. Untuk dipahami guru: • Semua satuan baku dapat diturunkan dari satuan besaran pokok. Ada tujuh besaran pokok: panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, jumlah zat, dan intensitas cahaya. • Deinisi beberapa satuan : • Deinisi 1 kilogram: satu kilogram standar baku sama dengan massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Paris, Perancis. • Deinisi 1 meter: mula-mula 1 meter dideinikasikan sebagai panjang yang sama dengan, sepersepuluh juta jarak dari bumi khatulistiwa ke kutub utara bumi sepanjang jarak bujur yang melewati kota Paris, Perancis. Dari deinisi ini dibuat meter standar, sehingga menampilkan deinisi baru: 1 meter adalah jarak antara 2 goresan pada meter standar 102 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra yang dibuat dari platina iridium dan disimpan di Sevres. Deinisi berikutnya: 1 meter adalah 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar merah jingga yang dipancarkan oleh gas krypton-86. Deinisi mutahir: 1 m adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam waktu 1 299.792.458 detik. • Deinisi 1 sekon atau 1 detik: 1 sekon adalah 186.400 kali satu hari rata-rata. Tetapi karena satu hari di bumi tidak selalu tetap, maka dibuat deinisi: 1 sekon adalah 186.400 kali waktu yang dibutuhkan bumi mengelilingi matahari 1 kali. Deinisi diperbaiki lagi: 1 sekon adalah waktu yang dibutuhkan oleh atom Cesium-33 untuk bergetar 9.192.631.771 kali. • Deinisi dari 1 ampere adalah kuat arus listrik yang memindahkan muatan listrik 1 Coulomb tiap 1 detik • Deinisi 1 mol: jumlah zat suatu sistem yang mengandung “entitas elementer” atom, molekul, ion, elektron sebanyak atom-atom yang berada dalam 12 gram karbon-12. • Deinisi 1 candela: intensitas cahaya, dalam suatu arah, dari satu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540×10 12 hertz dan yang mempunyai intensitas radian 1⁄683 watt per steradian. • Dalam pengukuran, perhatikan posisi nol untuk pengukuran panjang ujung benda awal berimpit dengan angka nol; untuk pengukuran massa, posisi neraca setimbang saat tidak ada benda di piring beban. Jika belum setimbang, kalibrasikan dengan memutar skrup kalibrasi. • Dalam pengukuran, posisi mata harus tegak lurus dengan skala yang ditunjuk, untuk menghindari paralaks. Gambar 6.1. Gambar Posisi Mata Saat Mengukur Dok. Kemdikbud