Jarak ke Fasilitas Kesehatan Komplikasi Persalinan

4.4.8 Jarak ke Fasilitas Kesehatan

Variabel jarak ke fasilitas kesehatan diukur berdasarkan kuisioner WUS nomor 1008 yang menanyakan tentang permasalahan yang menghalangi responden dalam melakukan perawatan atau pengobatan kesehatan ketika sedang sakit. Misalnya, apakah jarak ke fasilitas kesehatan menjadi suatu masalah bagi responden untuk pergi ke dokter, maka lingkari kode 1 untuk jawaban masalah dan lingkari kode 2 jika jawaban responden bukan masalah. Pada penelitian ini, peneliti mengkategorikan variabel tempat persalinan sesuai dengan kategori pada SDKI 2012, yaitu masalah dan bukan masalah.

4.4.9 Komplikasi Persalinan

Variabel komplikasi persalinan diukur berdasarkan kuisoner WUS nomor 432A yang menanyakan tentang kesulitan yang dialami responden saat melahirkan. Pada kuisioner, terdapat 6 jenis komplikasi persalinan yang ditanyakan. Masing-masing komplikasi persalinan ditanyakan kepada responden apakah pernah mengalaminya atau tidak. Jenis-jenis komplikasi persalinan yang ditanyakan, yaitu: a. Mulas yang kuat dan teratur Proses persalinan biasanya diawali dengan mules yang kuat dan timbulnya teratur, mulai dengan 15 menit sekali, makin lama makin sering menjadi 2 menit sekali disertai dengan pembukaan leher rahim dan keluar darah campur lendir. Umumnya persalinan yang kedua dan seterusnya multigravida, bayi akan lahir dalam waktu kurang dari 12 jam setelah tanda-tanda proses persalinan dimulai. Persalinan yang berlangsung lebih dari 12 jam disebut persalinan lama. Pada ibu-ibu yang baru pertama kali melahirkan primigravida biasanya mules kuat teratur sampai dengan melahirkan kurang dari 18 jam. Apabila lebih dari 18 jam maka dikatakan persalinan lama. b. Perdarahan lebih banyak Kondisi ini terjadi jika perdarahan yang melebihi 500 cc dalam 24 jam setelah anak lahir perdarahan postpartum atau membasahi lebih dari 3 potong kain sarung yang bekas sudah pernah dipakai. c. Suhu badan tinggi dan atau mengeluarkan lendir berbau Kondisi ini terjadi jika ibu yang melahirkan mengalami demam dengan suhu badan tinggi 38 C atau lebih dan keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina; baunya tidak sedap, warna dan kepekatannya berbeda dengan yang biasa. d. Kejang dan pingsan Kondisi ini terjadi jika kakunya seluruh otot-otot, wajah kaku, tangan menggenggam, kaki membengkok ke dalam, pernafasan terhenti, muka pucat, dan lidah dapat tergigit, ini berlangsung kurang lebih 30 detik, kemudian disusul dengan semua otot kontraksi berulang-ulang dalam tempo cepat, mulut membuka dan menutup, lidah terjepit, bola mata menonjol dan dari mulut keluar ludah berbusa, muka pucat dan penderita menjadi tidak sadar, kurang lebih 1-2 menit. Responden yang mengalami kejang saja, sudah termasuk kategori kejang dan pingsan. e. Ketuban pecah dini Kondisi ini terjadi jika keluarnya air ketuban pecah sendiri atau dipecahkan lebih dari enam jam sebelum anak lahir. f. Lainnya Jika responden mengalami kesulitan lain selama persalinan. Pada penelitian ini, peneliti mengkategorikan komplikasi persalinan sesuai dengan kategori pada penelitian Paudel, dkk. 2013, yaitu ya dan tidak. Kategori ya jika minimal terdapat 1 jenis komplikasi yang dialami responden selama persalinan. Kategori tidak jika tidak terdapat minimal 1 jenis komplikasi yang dialami responden selama persalinan.

4.5 Pengumpulan Data