k. Sistem Perkemihan Diuresis peningkatan jumlah urin umumnya terjadi setelah
2 hari postpartum karena saluran urinaria mengalami dilatasi dan akan kembali normal setelah 4 minggu pospartum Bahiyatun,
2008.
2.1.4 Komplikasi Masa Nifas
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada masa nifas, antara lain:
a. Perdarahan Perdarahan pada masa nifas ada dua macam, yaitu Farrer,
2001: 1 Perdarahan primer, yaitu perdarahan berlebihan 600 ml atau
lebih dari saluran genitalia yang terjadi dalam waktu 12-24 jam setelah melahirkan. Penyebabnya adalah kegagalan uterus
untuk mencapai atau mempertahankan status kontraksi. 2 Perdarahan sekunder, yaitu perdarahan yang terjadi sejak 24
jam sesudah melahirkan dan umumnya disebabkan oleh infeksi akibat retensi produk pembuahan di dalam uterus.
b. Sepsis Puerperalis Sepsis puerperalis adalah infeksi pada traktus genetalia yang
dapat terjadi setiap saat antara waktu pecah ketuban ruptur membran atau waktu persalinan dan 42 hari setelah persalinan atau
abortus WHO, 2002. c. Eklamsia
Eklamsia adalah preeklamsia berat yang dilanjutkan dengan keadaan kejang danatau sampai koma Yulaikhah, 2009.
Preeklamsia adalah gangguan multisistem yang berhubungan dengan
hipertensi, proteinuria,
edema, hemokonsentrasi,
hipoalbuminemia, kelainan fungsi hati atau koagulasi dan peningkatan kadar asam urat Engel dan Pedley, 2008. Eklamsia
dapat muncul sebelum, selama atau setelah persalinan Leveno, dkk. 2009. Pada sebagian kasus eklamsia, pasien meninggal
mendadak bersamaan dengan kejang atau segera sesudahnya akibat perdarahan otak yang luas Leveno, dkk. 2009.
d. Infeksi Puerperalis Infeksi pueperalis adalah infeksi yang terjadi di dalam
struktur yang berhubungan dengan persalinan setelah melahirkan dan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu
Stright, 2005. Gejala penting dari infeksi nifas adalah demam nifas yang juga sering disebut sebagai morbiditas nifas dan ditandai
dengan suhu 38 C atau lebih, yang terjadi selama 2 hari berturut-
turut Sastrawinata, dkk., 2005. Kenaikan suhu ini terjadi sesudah 24 jam pasca persalinan dalam 10 hari pertama masa nifas.
Infeksi pueperalis dapat disebabkan oleh teknik steril yang buruk, persalinan dengan manipulasi yang signifikan, kelahiran
sesar, atau pertumbuhan flora lokal yang berlebihan Stright, 2005. Mikroorganisme penyebab infeksi puerperalis dapat berasal dari
luar atau dari jalan lahir sendiri. Mikroorganisme yang tersering menjadi penyebab ialah golongan streptokokus, basil koli, dan
stafilokukos Sastrawinata, dkk., 2005. e. Depresi Postpartum
Depresi postpartum adalah depresi berat yang biasanya mulai 1-2, dan 4 minggu setelah melahirkan dan berisiko terjadi episode
berulang pada persalinan selanjutnya Tomb, 2004. Remaja dan wanita dengan riwayat penyakit depresif memiliki risiko depresi
pospartum sekitar 30 Leveno, dkk. 2009. f. Postpartum Blues
Postpartum blues adalah periode emosional stres yang terjadi antara hari ke-3 dan ke-10 setelah persalinan yang terjadi 80 pada
ibu nifas dengan gejala iritabilitas yang meningkat, perubahan mood, cemas, pusing, serta perasaan sedih dan sendiri Bahiyatun,
2008.
g. Psikosis Postpartum Psikosis postpartum adalah kondisi psikiatrik yang serius
berbeda dengan keadaan depresi ringan, sepintas dan lazim terjadi yang timbul pertama kali dalam masa nifas Farrer, 2001.
Biasanya psikosis terjadi sebelum hari ke-14 masa nifas, tetapi dapat pula timbul kemudian. Tanda terjadinya psikosis adalah
insomnia hampir selalu selama dua hari atau lebih, banyak bicara dan dapat bermanifestasi dalam bentuk perilaku yang agresif,
halusinasi, dan kecurigaan. Ibu yang menderita psikosis dapat menolak bayinya atau sebagai kemungkinan lainnya bersikap
sangat posesif terhadap bayinya.
2.1.5 Pelayanan Nifas