Bagi Kementerian Kesehatan RI Kementerian Pendidikan RI

d. Tidak terdapat hubungan antara urutan kelahiran dan komplikasi persalinan dengan pemanfaatan pelayanan nifas di daerah rural Indonesia.

7.2 Saran

Peningkatan pemanfaatan pelayanan nifas perlu terus dilakukan untuk mengurangi angka kematian ibu. Adapun saran yang dapat peneliti berikan untuk mencapainya adalah sebagai berikut.

7.2.1 Bagi Kementerian Kesehatan RI

a. Meningkatkan promosi kesehatan melalui berbagai media tentang penitngnya pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal, yaitu pelayanan antenatal, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas kesehatan serta pelayanan nifas dengan fokus sasaran khususnya wanita dengan kuintil kekayaan terbawah, tidak bersekolah hingga tamat SD, dan urutan kelahiran anak ke-4 atau lebih. Upaya ini sebaiknya dilakukan dengan cara penyuluhan langsung kepada masyarakat atau melalui program berbasis masyarakat berupa pelatihan kepada kader-kader kesehatan setempat sehingga dapat mneingkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya potensial yang terkait dengan kehamilan dan pentingnya memanfaatkan pelayanan kesehatan maternal. b. Meningkatkan sosialisasi tentang pemanfaatan asuransi kesehatan dari pemerintah kepada masyarakat pengguna. Cara ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ketersediaan asuransi tersebut sehingga kemudian menggunakannya untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan maternal. Peningkatan penggunaan asuransi kesehatan tersebut dapat dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan lintas sektor, seperti pemerintah daerah, DPRD dan gerakan pemberdayaan masyarakat berupa penyuluhan. c. Meningkatkan ketersediaan penyedia layanan kesehatan, khususnya bidan di desa sebagai tenaga penolong persalinan. Pemerataan bidan di desa diharapkan dapat memberi kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan yang kemudian berdampak positif pada peningkatkan pemanfaataan pelayanan nifas.

7.2.2 Kementerian Pendidikan RI

Pemerataan program wajib belajar minimal 9 tahun di daerah rural perlu tingkatkan. Selain itu, sebaiknya dilakukan pengintegrasian kurikulum pendidikan kesehatan ke dalam kurikulum pendidikan formal sehingga dapat menjadi cara yang efektif untuk memberikan pengetahuan sejak dini kepada pelajar tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, khususnya kesehatan reproduksi pada masa kehamilan hingga masa nifas.

7.2.3 Pemerintah Daerah