Pemanfaatan Pelayanan Nifas Pendidikan

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner SDKI 2012 guna pengumpulan data determinan pemanfaatan pelayanan nifas di daerah rural Indonesia. Adapun daftar variabel dan kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 Daftar Variabel dan Kuisioner SDKI 2012 No. Variabel Kuisioner 1. Pemanfaatan pelayanan nifas SDKI12-WUS No. 436-440 2. Pendidikan SDKI12-WUS No. 104-106 3. Urutan kelahiran SDKI12-WUS No. 403 4. Kunjungan ANC SDKI12-WUS No. 408, 410, 412 5. Kuintil kekayaan SDKI12-RT No. 101-139 6. Tempat Persalinan SDKI12-WUS No. 434 7. Penolong Persalinan SDKI12-WUS No. 433 8. Jarak ke fasilitas kesehatan SDKI12-WUS No. 1008 9. Komplikasi persalinan SDKI12-WUS No. 432A Pengukuran data dari setiap variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut BPS, 2011:

4.4.1 Pemanfaatan Pelayanan Nifas

Variabel pemanfaatan pelayanan nifas diukur berdasarkan kuisioner wanita usia subur WUS nomor 436-440. Pertanyaan yang ditanyakan kepada responden yaitu pernah atau tidaknya mendapatkan pemeriksaan kesehatan setelah melahirkan serta tempat pertama kali mendapatkannya, yaitu apakah di fasilitas kesehatan atau setelah meninggalkan fasilitas kesehatandi rumah responden. Responden juga ditanyakan waktu pertama kali mendapatkan pemeriksaan tersebut dan siapa yang melakukan pemeriksaan. Pada penelitian ini, peneliti mengkategorikan variabel pemanfaatan pelayanan nifas menjadi 2 kategori, yaitu ya dan tidak. Jawaban ya adalah responden yang mendapatkan pemeriksaan kesehatan pertama kali dalam 3 hari pertama setelah melahirkan anak terakhirnya dengan mendatangi pelayanan kesehatan atau didatangi oleh petugas kesehatan. Sedangkan jawaban tidak adalah responden yang mendapatkan pemeriksaan kesehatan pertama kali saat lebih dari 3 hari pertama setelah melahirkan anak terakhirnya atau tidak pernah mendapatkan pemeriksaan kesehatan dengan mendatangi pelayanan kesehatan atau didatangi oleh petugas kesehatan.

4.4.2 Pendidikan

Variabel pendidikan diukur berdasarkan kuisioner WUS nomor 104-106. Pertanyaan yang ditanyakan kepada responden adalah jenjang pendidikan yang pernahsedang diduduki responden tanpa memperhatikan apakah responden menyelesaikan pendidikannya. Misalnya, responden pernag duduk di Sekolah Menengah Pertama kelas 1 hanya selama 2 minggu kurang dari 1 tahun, maka jenjang pendidikan repsonden adalah SMP. Pada pertanyaan berikutnya, responden diwawancara tentang kelastingkat tertinggi yang diselesaikan oleh responden pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Jika responden pernahsedang berada saat kurang dari 1 tahun pertama, maka ditulis 0 tahun pertama pada kotak. Jika responden menamatkan tingkat pendidikan tertentu dan tidak melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi, maka ditulis 7 tamat. Jika tidak tahu, maka ditulis 8 tidak tahu pada kotak. Pada penelitian ini, peneliti mengkategorikan variabel pendidikan sesuai dengan kategori pada SDKI 2012. Terdapat 6 kategori pendidikan, yaitu tidak bersekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tidak tamat SMTA, tamat SMTA dan Perguruan tinggi.

4.4.3 Urutan Kelahiran