clxxvi „…berkatalah sang jelita, engkau akan aku beri tahu, di mana tempat obat
itu letaknya, di barat letaknya, disebut negara Karsinah, Tempat obat penyembuh sang putri, seyogyanya menyembuhkannya.
Sang raja di Karsinah mempunyai anak perempuan, yang cantik rupawan, putri itulah yang mempunyai obat….”‟
Tahap kegemilangan pada transformasi terjadi saat Ki Arya Jayangtilam tidak berhasil mencapai tahap kegemilangan. Ki Arya Jayangtilam belum berhasil
menemukan obat untuk Putri Purbaningsih walaupun telah mendapat petunjuk dari Retna Genawati.
Situasi akhir pada skema aktan XLVII hingga akhir cerita Ki Arya Jayangtilam dan Ki Sangubrangta belum berhasil mendapatkan minyak barut, obat
untuk Putri Purbaningsih.
4.2 Korelasi Skema Aktan dan Struktur Fungsional pada cerita Serat
Asmarasupi
Hubungan atau korelasi skema aktan dan struktur fungsional pada cerita Serat Asmarasupi merupakan hubungan yang dapat membentuk rangkaian
peristiwa lainnya. Hasil hubungan atau korelasi cerita Serat Asmarasupi akan dideskripsikan sebagai berikut.
Korelasi Skema
Aktan I Skema
Aktan III Skema
Aktan XI Skema
Aktan XVI 163
clxxvii Aktan I berkorelasi dengan aktan III, XI dan XVI. Aktan I menceritakan
keinginan Ki Arya Jayangtilam mengembara, bertapa dan berguru guna memperdalam ilmu agama Islam. Keinginan Ki Arya Jayangtilam tersebut
menyebabkan terjadinya aktan III yaitu keinginan Ki Arya Jayangtilam mendapatkan anugerah dari Yang Mahakuasa. Aktan XI menceritakan keinginan
Ki Arya Jayangtilam melanjutkan pengembaraannya dan aktan XVI yaitu keinginan Ki Arya Jayangtilam berguru pada Kyai Penghulu Panatagama.
Korelasi Aktan IV berkorelasi dengan aktan VI dan IX. Aktan IV menceritakan
keinginan Sang Amongharda memiliki Ratna Candrapuspita. Usaha Sang Amongharda mendapatkan Ratna Candrapuspita lewat peperangan terlihat dalam
aktan VI dan IX. Aktan VI menceritakan Sang Amongharda memerintahkan pasukannya di bawah pimpinan Patih Amongsura menyerang Serandil. Aktan IX
menceritakan tekad Sang Amongharda menggempur istana Ratna Candrapuspita.
Korelasi Aktan XIII berkorelasi dengan aktan XIV. Aktan XIII menceritakan
keberhasilan Ki Arya Jayangtilam membebaskan Ambarullah dari penjara Skema
Aktan IV Skema
Aktan VI Skema
Aktan IX
Skema Aktan XIII
Skema Aktan XIV
clxxviii Baratsirat. Ki Arya Jayangtilam lalu menantang Raja Johanpirman untuk
menyusulnya di Baghdad. Aktan XIII menyebabkan terjadinya aktan XIV yaitu peperangan antara Ki Arya Jayangtilam dan Raja Johanpirman.
Korelasi Aktan XX berkorelasi dengan aktan XXIII, XXIV, XXVI, XXVII, XXIX
dan XLV. Aktan XX menceritakan Ki Arya Jayangtilam mendapatkan perintah dari Raja Sam melalui ayah angkatnya, Kyai Penghulu Panatagama. Perintah
tersebut adalah mencari obat untuk Putri Purbaningsih, putri Kerajaan Sam. Aktan XX menjadi penyebab terjadinya aktan XXIII, yaitu Ki Arya Jayangtilam tetap
melanjutkan perjalanan mencari obat untuk Putri Purbaningsih walaupun ia telah menikah dengan Prabasmara.
Aktan XX mempunyai hubungan dengan aktan XXIV dan XXIX. Tugas Ki Arya Jayangtilam untuk mendapatkan obat mendapat halangan dari seekor ular
besar penghuni Kubur Mararah. Pada aktan XXIV, Ki Arya Jayangtilam harus mengalahkan ular tersebut agar dapat melanjutkan perjalanannya mencari obat
untuk Putri Purbaningsih. Ular tersebut berhasil dikalahkan sang pangeran menggunakan panah pemberian Seh Binti Bahram. Aktan XXIX menceritakan
usaha Ki Arya Jayangtilam mendapatkan obat mendapat gangguan dari para raksasa penghuni hutan Barjuk Marapi. Ki Arya Jayangtilam dan Ki Sangubrangta
Skema Aktan
XX Skema
Aktan XXIII
Skema Aktan
XXIV Skema
Aktan XXVI
Skema Aktan
XXVII Skema
Aktan XXIX
Skema Aktan
XLV 165
clxxix harus berperang melawan para raksasa hutan sebelum dapat melanjutkan
perjalanannya mencari obat untuk Putri Purbaningsih. Aktan XXVI, XXVII dan XLV menceritakan bantuan yang didapatkan
oleh Ki Arya Jayangtilam dan Ki Sangubranta saat mengembara mencari obat untuk Putri Purbaningsih. Aktan XXVI menceritakan bantuan yang diberikan oleh
Bajul Segara saat Ki Arya Jayangtilam dan Ki Sangubrangta hendak menyeberangi sungai Erak yang sangat lebar. Bajul segara juga memberikan dua
buah cincin kepada Ki Arya Jayangtilam agar dapat berjalan di atas air. Aktan XXVII menceritakan bantuan yang diberikan oleh Begawan Rembayana kepada
Ki Arya Jayangtilam dan Ki Sangubrangta. Begawan Rembayana menjelaskan bahwa obat yang selama ini dicari bernama minyak barut. Sang Begawan juga
memberikan kayu sakti bernama kayu kastuba hidup kepada Ki Arya Jayangtilam. Aktan XLV menceritakan Ki Arya Jayangtilam bertemu dengan Retna Genawati
di hutan siluman. Retna Genawati menjelaskan secara terperinci dimana letak obat yang selama ini dicari oleh Ki Arya Jayangtilam.
Korelasi Aktan XXIX berkorelasi dengan aktan XXX. Aktan XXIX menceritakan
pertempuran Ki Arya Jayangtilam dengan raksasa Barjuk Marapi. Kalahojas yang mendengar kematian anak buahnya berniat membalas dendam kepada Ki Arya
Skema Aktan XXIX
Skema Aktan XXX
166
clxxx Jayangtilam. Usaha Kalahojas membalas dendam kepada Ki Arya Jayangtilam
terlihat dalam aktan XXX.
Korelasi Aktan XXXVI berkorelasi dengan aktan XXXVII, XXXVIII dan aktan
XXXIX. Aktan XXXVI menceritakan keinginan Prabu Bajohran menangkan Bondan Seruti yang telah kembali ke Wandanpura. Aktan XXXVI merupakan
penyebab terjadinya aktan XXXVII, XXXVIII dan aktan XXXIX. Aktan XXXVII menceritakan tentang peperangan Ki Patih Udara melawan Demang Bajobali.
Aktan XXXVIII menceritakan peperangan Ki Patih Buhartal melawan Ki Patih Udara, sedangkan aktan XXXIX menceritakan pertempuran Bondan Seruti
melawan Bajahmubalam. Berdasarkan hasil korelasi antara aktan-aktan dengan struktur fungsional,
dapat ditemukan bahwa inti cerita ini adalah keinginan Ki Arya Jayangtilam memperdalam ilmu agama Islam lalu menyebarkannya. Keinginan Ki Arya
Jayangtilam mendapatkan dukungan maupun pertentangan dari berbagai pihak. Dengan demikian, aktan utama cerita ini sebagai berikut.
Skema Aktan XXXVI
Skema Aktan XXXVIII
Skema Aktan XXXIX
Skema Aktan XXXVII
167
clxxxi Skema aktan di atas menunjukkan bahwa struktur cerita utama yang
membentuk keseluruhan cerita Serat Asmarasupi muncul dari hasil korelasi antar skema yang terkandung dalam cerita. Sender yang mendasari terbentuknya
Keinginan Ki Arya Jayangtilam
memperdalam ilmu agama Islam
Prabu Bandariman, ilmu kesaktian, benda sakti, Ki Sangubrangta,
Ratna Candrapuspita, Nabi Kilir, Panembahan Adirasa, Khatib
Sanjaya, Kyai Penghulu Panatagama, Seh Binti Bahram,
Sidik, Japar, keteguhan hati Ki Arya Jayangtilam, Bajul Segara,
Begawan Rembuyana, Pendeta Darbamaha, Tuhan Yang
Mahatahu, Bondan Seruti, Tumenggung Tohbahu, Pasukan
Wandanpura, Ambarwati dan Retna Genawati
Ki Arya Jayangtilam
Permaisuri, pasukan pengawal kerajaan, Sang Amongharda,
Prabu Gendara, Prabu Gendari, Ambarullah, Ratna Salbiyah,
Prabasmara, Wasi Begena, Ni Kumandang Ragawati, Sungai
Erak, Raksasa Barjuk Marapi, Kalahojas, Kalapradiyu,
Kalaprahara, pasukan Paranggibarja dan Raja
Bajohran Ki Arya
Jayangtilam Ilmu agama
Islam 168
clxxxii struktur utama cerita adalah keinginan Ki Arya Jayangtilam memperdalam ilmu
agama Islam. Hal ini mengakibatkan munculnya peristiwa-peristiwa pada skema aktan dalam cerita Serat Asmarasupi.
169
clxxxiii
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan