cliv
4.1.36 Aktan XXXVI
Situasi awal pada skema aktan XXXVI dimulai ketika Prabu Bajohran mendengar berita dari patihnya bahwa pasukan Islam di Wandanpura telah
berbalik ke pihak musuh. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut. Ya tutgna aturira den pratela sapa kang dipun ungsi wong ing
Wandhanpura abaris aneng taman Kyapatih matur ngabekti kula miyarsa inggih kang dipun ungsi
Gustinipun kang wonten sajroning taman wasta Bondhansurati putra Wandhanpura ingkang nandhang cintaka kang awarni bedhes putih ing
mangke ruwat awarni jalma malih Pupuh XLII, Pupuh Durma, bait ke 3-4, hlm. 418
„Ya teruskanlah perkataanmu dan jelaskan, siapa yang diungsikan, orang di Wandanpura, berbaris di taman, Kyapatih berkata menyembah, aku
mendengar yang diungsikan. Gusti yang ada di dalam taman, bernama Bondansurati, putra
Wandhanpura, yang tertimpa nestapa, yang berupa kera putih, yang nanti diruwat, berupa menjelma kembali.‟
Tahap uji kecakapan dalam transformasi terjadi ketika Prabu Bajohran
murka mendengar berita dari patihnya. Ia lalu memerintahkan prajuritnya untuk Menangkap
Bondan Seruti
Pasukan Kerajaan
Paranggibarja Prabu Bajohran
Pasukan Kerajaan
Wandanpura
Ø
Bondan Seruti 141
clv menangkap Bondan Seruti dan menumpas pasukan yang mendukungnya. Hal
tersebut terlihat dalam kutipan berikut. Ya cekelen putra kang aneng taman aran Bondhansurati aturna
maringwang ... Pupuh XLII, Pupuh Durma, bait ke 6, hlm. 419
„Ya tangkaplah putra yang ada di taman, bernama Bondansurati, bawakan kepadaku.‟
Tahap utama dalam transformasi terjadi ketika Patih Buhartal menyembah keluar dan meyiapkan pasukan. Patih Buhartal dan pasukan Johanpirman
berangkat berperang. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut. ...sira Patih Buhartal anulya tur sembah mijil bedhol sadaya barisae
wadya kapir Pupuh XLII, Pupuh Durma, bait ke 6, hlm. 419
„...engkau Patih Buhartal, lalu memberi sembah keluar, berangkat semua, barisannya bala tentara kafir.‟
Tahap kegemilangan dalam transformasi terjadi ketika Prabu Bajohran
belum mampu menangkap Bondan Seruti dan menghancurkan pasukan Wandanpura yang mendukungnya. Prabu Bajohran mendengar berita banyak
prajuritnya gugur dalam peperangan melawan Wandanpura. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
Bubar sinaput ing wengi prawadya kapir lan Islam wus prapta ing pakuwone Bajobarat siwinaka wus ngaturan uninga prajurite kathah
lampus Bajohbahram sru dukanya Pupuh XLII, Pupuh Durma, bait ke 22, hlm. 427
„Selesai tertutup malam, para bala tentara kafir dan Islam, telah sampai di perkemahannya, Bajobarat dihadapkan punggawa, telah diberitahukan,
prajuritnya banyak mati, Bajobahram sangat marah.‟ 142
clvi Situasi akhir dalam skema aktan XXXVI terjadi ketika Prabu Bajohran
marah mendengar banyak prajuritnya yang gugur dalam peperangan. Ia mencari informasi siapa senapati perang musuh yang berperang melawan mereka.
4.1.37 Aktan XXXVII