Aktan XXVI Skema Aktan dan Struktur Fungsional Cerita Serat Asmarasupi

cxxvi

4.1.26 Aktan XXVI

Situasi awal pada skema aktan XXVI dimulai ketika Ki Arya Jayangtilam dan Ki Sangubrangta melanjutkan perjalanan mencari obat bagi putri Purbaningsih. Mereka berdua sampai di tepi sungai Erak. Sungai tersebut lebar dan berarus deras. Ki Arya Jayangtilam kebingungan mencari cara menyeberangi sungai Erak. Kebingungan Ki Arya Jayangtilam terlihat dalam kutipan berikut. Raden lawan Sangubrangti kandheg neng pinggir bengawan apikir jroning driyane kaya paran lakuningwang ingsun tan bisa nabrang nadyan anaa prahu tan kena pinraonan Santere angliwati bebanyakan ilinira datan katingal pinggire kaya paran polahingwang langkung emeng tyasira neng pinggir bengawan jetung … Pupuh XXXII, Pupuh Asmaradana, bait ke 16-17, hlm. 359 „Raden dengan Sangubrangta, berhenti di tepi sungai, berpikir dalam hatinya, seperti apa perjalananku ini, aku tak dapat menyeberang, andai ada perahu sekalipun, tak dapat diseberangi. deras air melewati, deras arusnya, tak nampak tepinya, seperti apa polahku, amatlah bingung hatinya, di pinggir sungai terdiam…‟ Mencari obat untuk Putri Purbaningsih Bajul Segara Ki Arya Jayangtilam Sungai Erak Ø Obat 113 cxxvii Tahap uji kecakapan dalam transformasi terjadi ketika Ki Arya Jayangtilam masih mencari cara agar dapat menyeberangi sungai Erak. Bajul Segara yang mengetahui kedatangan Ki Arya Jayangtilam dan Ki Sangubrangta kemudian menghampiri. Ia ingin berjumpa dengan Ki Arya Jayangtilam. Ki Sangubrangta ketakutan melihat kedatangan Bajul Segara. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut. …yen kalane angambang wau sang Bajul kagyad Bajul Putih miyat yan ana satriya prapti Warnane pekik kalintang cahyanira amancur anelahi lir duk kina Nabi Yusup aneng pinggir bengawan layak iku panyabrange luwih ewuh Bajul asuka ing nala nulya wau amanggihi Apolah Bajul Sengara angebati dinulu angajrihi Rahaden wau andulu anjumbul Sangubrangta aningali Bajul Sengara gengipun … Pupuh XXXIII, Pupuh Pangkur, bait ke 3-5, hlm. 360-361 „…ketika sedang itu mengambang sang buaya, terkejutlah buaya putih, ada ksatria yang datang. Wajahnya tampan sekali, yang memancarkan sinar, bagaikan Nabi Yusup, ada di tepi bengawan, buaya pun suka di hati, ia ingin berjumpa. Bergeraklah bajul segara, jalannya cepat menakutkan, Rahaden tadi melihat, meloncat Sangubrangta, melihat besarnya bajul segara… ‟ Tahap utama dalam transformasi terjadi ketika Bajul Segara mengajukan syarat sebelum ia menyeberangkan Ki Arya Jayangtilam dan Ki Sangubrangta. Ia ingin mengadu kekuatan dengan Ki Arya Jayangtilam. Ki Arya Jayangtilam menyetujuinya. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut. …bajul gipih saurira amanis sanggup nabrangaken ingsun lahpayo geguyonan sira ing dharatan ingsun ing jero kedhung padha gegandhengan asta angadu krosan lan mami Kalamun sira nuruta angaduwa karosan lawan mami … …Rahaden angandika arum lah apa karsanira ingsun nurut adu karosan ya purun asuka sang Baya Pethak amereki sang Apekik Pupuh XXXIII, Pupuh Pangkur, bait ke 10-12, hlm. 361-362 „…buaya segera menjawab dengan manis, bersedia menyeberangkan engkau, ayo kita bersenda gurau, engkau di daratanaku di dalam palung, saling bergandengan tangan, mengadu kekuatan kita masing-masing. cxxviii Jika engkau setuju, mengadu kekuatan dengan aku… … Rahaden berkata dengan harum, apa yang engkau kehendaki, aku setuju mengadu kekuatan, sukalah hati sang buaya putih, didekatinya ksatria.‟ Ki Arya Jayangtilam berhasil mengalahkan Bajul Segara dalam adu kekuatan. Bajul Segara berhasil dibanting Ki Arya Jayangtilam hingga hampir mati. Bajul Segara lalu meminta keduanya naik ke punggungnya untuk menyeberangi sungai Erak. Ki Arya Jayangtilam ingin seperti Bajul Segara yang dapat menyeberangi sungai layaknya orang berjalan di daratan. Bajul Segara lalu memberikan dua buah cincin bernama wesi-jakar kepada Ki Arya Jayangtilam agar ia dapat menyeberangi sungai Erak dengan berjalan kaki. Tahap kegemilangan dalam transformasi terjadi ketika Ki Arya Jayangtilam berhasil menyeberangi sungai Erak, namun ia tidak mencapai tahap kegemilangan. Ki Arya Jayangtilam belum berhasil mendapatkan objek yang di burunya yaitu obat untuk Putri Purbaningsih. Situasi akhir dalam skema aktan XXVI terjadi ketika Ki Arya Jayangtilam dan Ki Sangubrangta berhasil menyeberangi sungai Erak atas bantuan Bajul Segara. Keduanya melanjutkan perjalanan ke barat mencari obat untuk putri Purbaningsih. 115 cxxix

4.1.27 Aktan XXVII