BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka penelitian Studi Implementasi Sistem Berbasis Balanced Scorecard Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Rumah
Sakit PMI Aceh Utara memberikan gambaran ataupun dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kinerja Perspektif Keuangan diukur dengan menggunakan lima indikator rasio keuangan yaitu:
Return On Invesment ROI, Rasio Efesiensi, Current Ratio, Profit Margin on Sales dan Return on Equity ROE . Secara umum pada perspektif keuangan menunjukkan hasil yang
sudah maksimal kecuali tahun 2009 pada ROI, Current Ratio dan ROE terjadi penurunan. 2. Kinerja Perspektif pasien diukur dengan tiga indikator yaitu Retensi Pasien, Akuisisi Pasien
dan Kepuasan Pasien. Kemampuan Rumah Sakit PMI Aceh Utara untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan pasien dapat dikatakan sudah berhasil kecuali tahun 2009. Pada
Akuisisi pasien kemampuan Rumah Sakit PMI Aceh Utara untuk menarik pasien baru dapat dikatakan juga berhasil kecuali tahun 2009. Hasil survei pada 100 pasien, dapat diketahui
sudah sesuai yang diharapkan, yaitu sebesar 64.95 pasien merasa puas. 3. Kinerja Perspektif proses bisnis internal diukur dengan lima indikator yaitu: BTO, GDR, NDR,
BOR dan TOI. Pada Indikator BTO, BOR dan TOI memperlihatkan kinerja pelayanan terhadap pasien semakin baik kecuali tahun 2009. Indikator GDR, NDR dan BOR per ruangan masih
menunjukkan hasil yang kurang baik. Utilisasi rawat inap sangat terbuka untuk dikembangkan terutama kelas I dimana BOR sangat tinggi, dari tahun 2006 - 2009 adalah 220.14, 206.16,
139.04, 93.56. Disusul Utilisasi ruang ICU adalah 108.90, 134.25, 59.04, 35.07,
Universitas Sumatera Utara
ruang VIP adalah 77.21, 83.53, 80.66, 66.85. Kemudian Ruang Anak adalah 89.93, 106.23, 48.70, 21.37, dan Super VIP adalah 78.36, 78.36, 58.17, dan 39.36.
4. Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran diukur dengan menggunakan tiga indikator yaitu: Retensi karyawan, Produktifitas Karyawan dan Kepuasan Karyawan secara umum
menunjukkan hasil yang baik. Hasil survei terhadap karyawan menunjukkan 60.5 rasa sangat puas mereka terhadap kebijakan rumah sakit PMI selama mereka bekerja. Meskipun jika
dilihat dari indikator retensi karyawan mengalami peningkatan. 5. Penilaian kinerja Rumah Sakit PMI Aceh Utara tahun 2006-2009 dengan analisis Balanced
Scorecard pada perspektif keuangan, Pasien, Proses Bisnis Internal, hanya BTO, BOR, TOI dan Produktivitas karyawan 2006-2008 menunjukkan hasil yang baik, kecuali GDR, NDR,
BOR per ruangan dan retensi karyawan menunjukkan hasil kurang baik. Sedangkan tahun 2009 semua perspektif menunjukkan hasil yang kurang baik kecuali produktivitas karyawan,
kepuasan karyawan dan pasien, Rasio Efisiensi serta Profit Margin on Sales. Oleh karena itu untuk mendapatkan kinerja maksimal perlu dilakukan pembenahan pada semua perspektif
tersebut. 6. Pengembangan model penggunaan Balanced Scorecard dari konsep dasar Robert S. Kaplan
dan David P. Norton telah dikembangkan untuk penyesuaian bidang dan tempat kajian, sehingga dapat dipergunakan dalam penelitian ini untuk meningkatkan kinerja Rumah Sakit
PMI Aceh Utara di Lhokseumawe. 7. Konsep Balanced Scorecard sebagai alat analisis yang komprehensif dan koheren dapat
diimplementasikan pada rumah sakit, karena dapat mengetahui kinerja rumah sakit dari sejak dini, bukan hanya perspektif keuangan saja tetapi juga perspektif non keuangan, sehingga
dapat diantisipasi, diperbaiki dan ditingkatkan kinerja rumah sakit untuk jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
7.2. Saran