Terima kasih, masih ada waktu, silakan pak JK untuk menambahkan. Baik. Terima kasih Pak Jokowi-JK. Kepada Pak Prabowo-Hatta, saya ingin

179 mustinya juga pasarnya disiapkan. Industri pengolahan pascapanen inilah yang sudah bertahun-tahun tidak pernah kita lihat dan tidak pernah kita kerjakan. Kita ini semuanya sebetulnya ngerti masalahnya, kita ngerti problemnya, kita ngerti persoalannya, yang belum ada adalah niat untuk menyelesaikan masalah itu, yang belum ada adalah kemauan untuk menyelesaikan itu. Pakar kita banyak, ahli kita banyak, semuanya ada. Petani kita juga siap, tanah kita juga subur. Tinggal ada kemauan, ada niat atau tidak. Kuncinya hanya di niat dan kemauan. Terima kasih.

M: Terima kasih, masih ada waktu, silakan pak JK untuk menambahkan.

JK: Baik, setiap ekspor kita tentu kita butuhkan nilai tambah yang baik. Nilai tambah yang baik hanya bisa apabila pengolahan. Contoh sawit. Kalau kita hanya ekspor CPO-nya tentu kurang. Oleh karena itu, industri hilir daripada seluruh pertanian itu harus dikembangkan dengan baik. Sama dengan tadi dikatakan hortikultura, buah-buahan, apapun maka industri hilir daripada pertanian. Kalau daya saing ini ya kita yakin bahwa karena kita adalah negara agraris yang baik, petani yang baik, tanah yang baik, juga penduduk yang besar sebagai pasar juga di luar negeri, maka yang dibutuhkan ialah di samping peningkatan produktivitas, nilai tambahnya dalam bentuk pengolahan, dan juga pasar yang baik. Itulah inti untuk kemakmuran rakyat. Karena dasar dari pertanian itu rakyat, maka yang dibutuhkan ialah pendapatan rakyat yang lebih besar daripada menanam saja. Itu yang kita inginkan. Terima kasih.

M: Baik. Terima kasih Pak Jokowi-JK. Kepada Pak Prabowo-Hatta, saya ingin

mengajukan pertanyaan. Dari penyampaian visi dan misi Pak Prabowo-Hatta, akan membangun kedaulatan pangan. Pak Prabowo-Hatta akan meningkatkan produksi pangan dengan meningkatkan produktivitas pertanian rakyat. Pertanyaan saya, bagaimana upaya tersebut dilakukan? Dan bagaimana strategi menghadapi ancaman dampak perubahan iklim? Yang tadi Pak Hatta juga sudah menyinggung. Saya persilakan waktunya tiga menit. Tiga menit dari sekarang, dipersilakan. PS: Baik, terima kasih bapak moderator. Masalah pertanian yang kita hadapi, kita mengalami suatu tantangan besar yaitu tiap tahun kita kehilangan lahan untuk pertanian kurang lebih 60.000 hektar pertahun. Kementrian Pertanian sekarang memperkirakan tahun 2015 kita akan butuh tambahan lahan 730.000 Hektar. Jadi kalau kita bicara produktivitas, kita bicara dua masalah. Yang pertama adalah intensifikasi lahan yang sudah ada, dan yang kedua tentunya kita harus tambah tadi yang 60.000 tiap tahun hilang menjadi real estate, pabrik, dan sebagainya, ini tantangan yang besar. Jadi kalau strategi bagaimana meningkatkan produktivitas, ada dua pendekatan. Yang pertama tentunya memperbaiki pupuk. Jenis pupuk yang kita pakai di 180 Indonesia ini masih sangat ketinggalan. Kita perlu menggunakan pupuk majemuk yang spesifik. Kita baru sekarang menggunakan sebagian kecil pupuk majemuk yang umum tidak spesifik. Artinya, perlu ada pupuk untuk jagung, perlu ada pupuk untuk beras, perlu ada pupuk untuk ubi, dan sebagainya. Tidak satu pupuk untuk semua. Jadi kita perhitungkan dengan memberi pupuk majemuk yang umum saja dari lahan yang ada kita bisa meningkatkan produksi 40 persen. Dan ini sudah dibuktikan di 100 kabupaten di seluruh Indonesia dan berhasil. Peningkatannya rata-rata 41 persen. Itu dari intensifikasi. Tapi kita butuh tambah yang tadi diperkirakan oleh Kementrian Pertanian 730.000 hektar yang hilang, 2015, tahun depan. Berarti, seandainya Prabowo-Hatta menerima mandat dari rakyat, kami merencanakan akan menambah dua juta hektar sawah baru di Indonesia untuk menghadapi hilangnya 730.000 hektar sawah yang menjadi konversi macem- macem. Jadi inilah strategi kami. Kami yakin dengan strategi ini, intensivikasi, ekstensivikasi, distribusi pengairan, perbaikan irigasi, penambahan bendungan, ini membutuhkan usaha sangat besar dan kami siap melaksanakannya. Terima kasih.

M: Mohon maaf waktunya habis. Baik, hadirin, baik kita akhiri segmen dua.