189 Tidak hanya dalam bentuk piala, tetapi diberikan insentif, dana, anggaran
sehingga mereka bisa mengembangkan apa yang telah mereka capai. Apa yang telah mereka kerjakan itu bisa berkembang ke arah yang lebih besar lagi. Kalau
piala mereka hanya dapat barangnya, tetapi kalau diberikan insentif anggaran mereka akan bekerja lebih giat lagi. Memperbaiki lingkungan baik dalam sebuah
daerah aliran sungai, baik menanami kanan kiri, catchment area, daerah tangkapan air.
Baik memperbaiki lingkungan desanya, baik mengambil air, dari atas dengan pipa yang sangat sederhana sampai kebawah sebuah desa, tetapi kalau ini hanya
diberikan piala, menurut saya baik, tetapi alangkah lebih baik kalau diberikan sebuah anggaran, diberikan insentif sehingga tidak hanya satu, dua, tiga, empat,
lima, orang yang ingin melakukan itu. Tetapi semua masyarakat ingin bekerja, ingin memperbaiki lingkunganya, ingin
memperbaiki desanya, ingin memperbaiki daerah tanggkapan air, ingin memperbaiki seluruh daerah aliran sungai dan ingin memperbaiki kotanya, dan
tentu saja ingin memperbaiki seluruh negara yang kita cintai ini. Terima kasih.
M: Terima kasih Pak Jokowi, Pak Prabowo-Hatta kesempatan untuk menanggapi
atas jawaban Pak Jokowi, dua menit silahkan
HR: Terima kasih, Pak Jokowi, bentuk penghargaan apakah dalam bentuk
insentif, dana, atau piala, itu bukan sesuatu yang terlalu prinsip. Yang penting itu adalah, penghargaan itu refleksi dari keberhasilan sebuah kota. Membangun
kotanya bersih, hijau, dan sehat. Apakah nanti ia mendapat insentif, atau berupa piala, itu konsekuensi dari telah melakukan itu.
Pertanyaan saya tadi itu, dari apa yang dijelaskan mengapa misalkan, DKI sekarang tahun ini tidak dapat? biasanya setiap tahun dapat. Atau misalkan Solo,
belum pernah dapat. Apa yang salah? misalkan di dalam menerapkan konsep kota bersih, sehat, hijau, atau kriterianya yang tidak tepat? Terima kasih.
M: Baik, Pak Prabowo mau menambahkan? ada masih ada waktu. Baik, silakan
Pak Jokowi-JK untuk memberikan tanggapan balik waktunya cuma dua menit.
JK: Ya, saya cuma menanggapi sederhana. Pertanyaan bapak bagus, cuma keliru.
Kalau kota, itu bukan Kalpataru, Adipura.
HR: Adipura?
JK: Iya, jadi bapak keliru, karena itu kan bapak keliru, tak usah saya jawab.
M: Baik, Pak Jokowi ingin menambahkan?
JW: Ya, perlu saya tambahkan kalau tadi menyinggung kota Solo, kota Solo
pernah mendapatkan Green City dari Kementrian Lingkungan Hidup, dan apa Menteri Kehutanan. Silakan bapak cek di sana
M: Baik Pak Jokowi-JK waktunya masih ada, apakah akan memberikan
penjelasan lebih lanjut?
190
JK: Karena pertanyaanya keliru, saya tidak bisa jawab.
M: Baik, baik, bila tidak dimanfaatkan kita akhiri sesi yang pertama dari segmen
kelima. Kita lanjutkan, kita lanjutkan sesi kedua dari segmen kelima dengan memberikan kesempatan kepada Pak Jokowi-JK untuk mennyampaikan
pertanyaan. Waktunya satu menit, dipersilakan Silakan Pak Jokowi
JW: Yang saya hormati Pak Prabowo, Pak Hatta. Menjelang lebaran harga daging
sapi selalu naik semakin mahal. Tadi pagi saya ke pasar, saya cek harga daging sapi 120 ribu perkilo. Mestinya, mestinya ini, mestinya dengan impor harga
daging sapi bisa stabil atau bahkan bisa lebih murah. Pertanyaan saya kepada Pak Prabowo, bagaimana pandangan bapak tentang kebijakan impor daging sapi
tersebut? Terima kasih.
M: Terima kasih, Pak Prabowo-Hatta dipersilakan untuk menjawab, waktunya
dua menit silakan
PS: Baik, masalah kenaikan harga pangan menjelang puasa itu selalu menjadi
masalah bagi kita, dan memang masalah daging adalah salah satu dari pada komoditas pangan yang selalu mengalami kenaikan menjelang bulan puasa. Jadi,
yang harus kita lakukan sekarang adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas petani-petani kita untuk menambah jumlah ternak yang ada di Indonesia.
Menambah juga pengusaha-pengusaha yang akan menjalankan pabrik-pabrik pemotongan sapi, kemudian juga memperlancar distribusi sapi dari sumber-
sumber sapi yang ada di Indonesia. Indonesia sebetulnya menghasilkan cukup banyak ternak sapi, tetapi masalahnya adalah kadang-kadang mendatangkan sapi
dari Nusa Tenggara Timur, kadang-kadang lebih susah dari pada mendatangkan dari Australia.
Jadi, masalah-masalah inilah yang harus kita perbaiki bersama. Ya, ini memang adalah masalah pekerjaan rumah yang besar bagi kita. Bagaimana kita sekarang
memperlancar peningkatan produksi pertanian, peternakan di segala bidang. Termasuk yang utama daging, susu, dan sumber-sumber protein lainya. Ini
masalah yang besar, ini perlu suatu pendekatan yang komprehensif, yang harus kita lakukan secara besar-besaran. Memperbaiki tata kelola pertanian dari hulu
sampai hilir,
ini merupakan
suatu usaha
besar, dan
perubahan paradigma mindset kita yang tadinya agak terlalu neo liberal, sekarang kepada
kerakyatan. Terima kasih.
M: Terima kasih Pak Prabowo waktunya habis. Baik, kesempatan Pak Jokowi-JK