196
Segmen 6 M:
Hadirin dan pemirsa yang saya hormati, kita masuki segmen yang keenam, atau segmen yang terakhir. Segmen keenam terdiri dari dua sesi. Sesi yang
pertama para calon masih memiliki kesempatan saling bertanya dan menanggapi ada dua bagian, dan sesi kedua adalah penyataan penutup atau closing statement
dari masing-masing pasangan. Waktu untuk bertanya satu menit, dan menanggapi dua menit.
Saya akan
memberikan kesempatan
kepada Pak
Jokowi-JK untuk
menyampaikkan pertanyaan. Waktunya satu menit, dipersilakan
JW: Pak Prabowo, Pak Hatta, saat ini kita dihadapkan pada ancaman bencana
ekologis, yang salah satunya disebabkan oleh kerusakan hutan. Laju penggundulan hutan di negara kita adalah tertinggi di dunia. Bagaimana strategi
bapak menghentikan laju kerusakan hutan ini? Terima kasih.
M: Terima kasih, Pak Prabowo dipersilahkan untuk menjawab waktunya dua
menit, silakan
PS: Baik Pak Jokowi ini masalah yang sangat mendesak bagi bangsa kita. Strategi
yang kami usung adalah yang pertama adalah untuk mengikutsertakan masyarakat, rakyat yang tinggal di hutan, dan di pinggir-pinggir hutan kita
berdayakan melalui kelompok-kelompok petani hutan dan kita berikan kesempatan ikut serta dalam program-program ekonomi, pemberdayaan kekuatan
mereka. Sehingga, mereka sekaligus diberi harapan hidup, nafkah hidup, dan penyuluhan,
dan pendidikan. Sehingga, mereka tidak merambah hutan. Kemudian, harus ada memang pengetatan pengawasan dengan menggunakan
satelit dan pengawasan macam-macam. Kita bisa memonitor usaha-usaha untuk melaksanakan illegal logging, ya, penambangan liar, dan sebagainya. Kemudian,
sangsi yang keras, kepada perusahan-perusahan yang melanggar tata kelola hutan. Saya kira itu yang perlu kita laksanakan, juga aparat-aparat penegak hukum harus
kita tatar kembali, supaya mereka ikut menjaga hutan kita. Karena, hutan kita sungguh-sungguh adalah masa depan kita semua. Harus kita jaga bersama-sama,
dan untuk itu harus ada interfensi pemerintah secara besar-besaran dalam hal ini. Ini bagian dari pada strategi besar kita, untuk kita benahi hutan dan lingkungan
hidup kita, terima kasih.
M: Baik, Pak Hatta ada tambahan? Singkat Baik. Saya persilahkan Pak Jokowi-
JK untuk menanggapi jawaban Pak Prabowo waktunya dua menit, silakan
JW: Terima kasih, tata ruang kita sebetulnya hampir selesai, dan ini harus segera
diselesaikan. Sehingga jelas mana yang hutan lindung, mana yang hutan alam, mana yang hutan produksi, dan mana hutan yang bisa dikonversi.
197 Sekarang ini karena kita tidak mempunyai one map policy, tidak mempunyai
kebijakan satu peta, sehingga yang terjadi adalah sebuah tumpang tindih. Hutan lindung, diberikan konsesi pertambangan, ada hutan lindung diberikan konsesi
untuk perkebunan. Ada hutan lindung diberi konsesi untuk sebuah produksi. Saya kira kekeliruan-kekeliruan seperti ini disebabkan karena, kita tidak mempunyai
satu peta. One map ini sangat penting sekali. Saya berikan contoh di sebuah provinsi di Kalimantan, saya tidak menyebutkan
yang seletan, yang timur, atau yang tengah. Ada 753 kasus hanya di dalam satu propinsi. Karena apa, tumpang tindih antara tambang dan hutan lindung. Antara
tambang dan perkebunan, antara perkebunan dan hutan lindung. Kalau ini tidak segera diselesaikan, hutan kita akan sedikit demi sedikit atau banyak mulai akan
digerus untuk kepentingan-kepentingan yang lain. Karena, peta kita di lapangan tidak memberikan kejelasan mengenai itu. Mungkin
di dalam peta hanya terpaut satu senti tapi, di lapangan bisa berhektar-hektar hutan kita habis hanya karena masalah gambar yang dipakai dari tangan, perkiraan
dari tangan. Tetapi kalau one map policy, satu peta itu bisa diselesaikan, saya meyakini bahwa hal-hal yang berkaitan dengan kerusakan hutan ini bisa segera
diselesaikan.
M: Terima kasih, Pak Jokowi waktunya habis. Pak Prabowo Hatta punya
kesempatan untuk menanggapi balik waktunya dua menit, dipersilakan
HR: Terima kasih. Tadi Pak Jokowi mengatakan banyaknya izin di hutan lindung.
Tahun 2003, ada 13 perusahaan asing diberikan izin untuk di hutan lindung. Apa pandangan bapak terhadap itu? Yang kedua, melalui Perpres 41 tahun 2003-2004.
Yang kedua, setuju kah Pak JK saya kebetulan ketua tim renegosiasi pada waktu Menko. Sulit sekali merenegosiasi kontrak-kontrak yang tidak berkeadilan contoh,
Freeport.
M: Pak Hatta, Pak Hatta menanggapi atas, menanggapi balik, dipersilakan