169 Hatta Rajasa dalam waktu dua menit, mulai sekarang. Silakan. Jadi silakan bapak
bertanya.
JK: Pak Hatta, kita sudah bicara banyak soal SDM, sekarang kita bicara
kelembagaan. Kita tahu terakhir tadi, lembaga riset nasional ada LIPI, ada BPPT, ada Batan, dan banyak sekali.
Bagaimana cara menyatukan sehingga kita efisien dalam hal research, dan hasilnya bisa terukur. Sehingga bukan hanya biayanya memang kecil tapi hasilnya
harus terukur. Berapapun biaya daripada hal tersebut. Tentu apalagi kita berusaha meningkatkan biaya, sehingga biaya dan hasil harus terukur untuk mencapai hasil
itu. Bagaimana menurut Anda yang kita capai?
M: Silakan untuk dijawab dalam waktu dua menit, sekarang.
HR: Terima kasih. Kita punya tujuh lembaga di bawah kementrian riset dan
teknologi yang semuanya memiliki kompetensi masing-masing. Misalkan LIPI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, banyak melakukan riset-riset dasar,
termasuk riset sosial. BPPT melakukan bukan lembaga riset, BPPT itu Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi. Jadi semacam Clearing House Technology sebetulnya, idenya ke sana. Dan kalau dulu namanya Bakosurtanal yang sekarang menjadi
Lembaga Spasial, itu punya kompetensi tersendiri pula. Demikian juga Bapeten, mengawasi nuklir. Batan adalah melakukan riset-riset
nuklir yang sangat maju di Indonesia terutama di dalam ilmu-ilmu kedokteran. Pertanyaannya yang pertama, kita tidak perlu, misalnya memaksakan tujuh
lembaga tersebut harus sama melakukan riset, mereka memiliki kompetensi. Akan tetapi yang paling penting adalah bagaimana output dari lembaga-lembaga
tersebut dapat terdifusi di dalam sektor-sektor yang sungguh memberikan manfaat. Bisa kita katakan sebagai inovasi dan sebagainya.
Yang paling penting yang kedua adalah jangan ada redundant dalam penelitian karena anggaran terbatas, tapi juga saya menganjurkan kepada lembaga-lembaga
tersebut apabila kami terpilih, untuk berkolaborasi dengan dunia swasta, perguruan tinggi, agar terjadi apa yang disebut Triple Helix untuk menghasilkan
inovasi bagi bangsa kita. Terima kasih, Pak JK.
M: Terima kasih, mohon bapak untuk memberikan tanggapan, dua menit mulai
dari sekarang.
JK: Yang saya maksud tadi, akuntabilitas daripada riset itu harus juga terjamin.
Sehingga apabila kita ingin tingkatkan biaya, kita tahu juga apa yang dicapai dan tidak dicapai.
Bahwa mereka berbeda-beda segmen, otomatis pasti, tapi harus tetap terkoordinasi
karena menteri
riset, mungkin
bukan BPPT
yang mengkoordinasinya tapi menteri risetnya yang harus mengkoordinasi daripada
170 hasil-hasilnya.
Sehingga hasil-hasilnya jelas untuk kebaikan semua. Karena tadi hampir kita semuanya merasa bahwa riset kita belum mampu untuk
mengatasi dinamika kemajuan teknologi, sehingga kita kemasukan teknologi yang paling banyak dari luar. Itu yang saya maksud bahwa bagaimanapun koordinasi
dan ukuran-ukuran keberhasilan itu tetap harus kita punyai. Terima kasih.
M: Baik, terima kasih Bapak Jusuf Kalla. Berikutnya Bapak Hatta saya mohon