Terima kasih Pak Muhammad Jusuf Kalla. Hadirin yang saya hormati telah

178 yang diperbaiki. Tiap tahun kita harus memperbaiki minimum dua juta hektar hutan terbaiki. Memperbaiki aliran sungai yang baik, memperbaiki kebersihan kota-kota kita yang ada ini, dan memberikan kehidupan yang nyaman untuk bangsa ini. Itulah hal yang penting dewasa yang kita laksanakan. Semuanya serba urgent akibat keterlambatan kita menangani, khususnya pada tahun-tahun terakhir ini. Dan itulah maka, kita bersama-sama Jokowi-JK berjanji untuk segera menyelesaikan ini. Untuk segera untuk mengatur ini. Segera untuk meningkatkan baik jangka pendek atau jangka panjang. Pertanyaan contohnya, jangka pendek seperti itu, jangka panjang yang harus kita mencetak sawah sejuta hektar untuk memenuhi kebutuhan pokok kita semua. Dengan itu Insya Allah, kita akan membawa bangsa ini lebih baik daripada sebelumnya. Terima kasih.

M: Terima kasih Pak Muhammad Jusuf Kalla. Hadirin yang saya hormati telah

sama-sama kita simak visi dan misi kedua pasang calon. Sebelum memasuki segmen yang kedua, kita ikuti cerita berikut ini. Segmen 2 M: Baik, hadirin yang saya hormati. Hadirin yang saya hormati kita masuk ke segmen dua dari debat pada malam hari ini. Segmen dua adalah penajaman visi misi, saya akan mengajukan pertanyaan kepada masing-masing pasangan, dan masing-masing pasangan memiliki waktu untuk menjawab selama tiga menit. Saya akan mengajukan pertanyaan kepada Pak Jokowi-JK. Berdasarkan pada visi dan misi yang Pak Jokowi-JK sampaikan, akan membangun ketahanan pangan berbasis pada agribisnis kerakyatan melalui pengembangan ekspor pertanian berbasis pengolahan. Pertanyaan saya, bagaimana upaya itu dilakukan? Dan bagaimana strategi menghadapi tantangan liberalisasi pendidikan, perdagangan? Waktu Pak Jokowi- JK tiga menit untuk menjawab. Saya persilakan, tiga menit dari sekarang, silakan. JW: Terima kasih. Yang harus dilihat terlebih dahulu adalah pasarnya. Kalau kita ingin ekspor, yang harus dilihat dulu adalah pasarnya. Pasarnya apa. Kalau pasarnya sudah jelas ada baru kita berproduksi. Saya berikan contoh, petani diperintahkan untuk menanam pepaya, petani diperintahkan untuk menanam melon dan semangka. Tetapi pasarnya di mana? Petani itu sebetulnya asal diberi arahan, asal dikawal, asal diberi PPL, asal diberi bibit, itu berproduksi apapun bisa. Jangan menganggap remeh petani. Persoalannya hanya, kita ini tidak pernah menyiapkan pasar untuk mereka. Kalau mereka sudah diperintah untuk menanam pepaya, mustinya disiapkan industri ekstrak jus pepaya, yang bisa diekspor. Kalau mereka diperintah di sebuah wilayah untuk menanam melon dan semangka 179 mustinya juga pasarnya disiapkan. Industri pengolahan pascapanen inilah yang sudah bertahun-tahun tidak pernah kita lihat dan tidak pernah kita kerjakan. Kita ini semuanya sebetulnya ngerti masalahnya, kita ngerti problemnya, kita ngerti persoalannya, yang belum ada adalah niat untuk menyelesaikan masalah itu, yang belum ada adalah kemauan untuk menyelesaikan itu. Pakar kita banyak, ahli kita banyak, semuanya ada. Petani kita juga siap, tanah kita juga subur. Tinggal ada kemauan, ada niat atau tidak. Kuncinya hanya di niat dan kemauan. Terima kasih.

M: Terima kasih, masih ada waktu, silakan pak JK untuk menambahkan.