Baik, Pak Hatta apakah apakah Pak Hatta ingin menambahkan? singkat Pak Baik, waktunya habis, Pak Waktunya habis. Baik, hadirin dan pemirsah yang Terima kasih, Pak Prabowo dipersilahkan untuk menjawab waktunya dua

195 JK: Iya, karena pidato bapak dikampanye mengatakan ada pihak. Sedangkan, kita berkampanye hanya dua pihak. Jadi, seakan-akan kami kan? Tapi, saya ingin jelaskan bahwa apa yang disebut tadi Pak Hatta itu tentang hukum, pendapat hukum, siapa saja yang sudah diadili. Karena di KPK, minyaknya ada di KPK, dagingnya ada di KPK, hajinya sudah ada di KPK, al-quran pun ada di KPK, semua sudah jelas, dan alhamdulillah tidak ada di sini. Tidak ada, itu saja masalahnya, terima kasih M: Pak Jokowi ingin menambahkan? silahkan Pak Jokowi JW: Saya kira pertanyaanya tadi yang disampaikan Pak JK itu supaya dihubungkan dengan masalah daging, masalah yang berkaitan dengan energi, supaya dikaitkan dengan itu. Jadi, bukan bukan, bukan ingin membawa dalam suasana siapa yang mafia minyak, siapa yang mafia daging, siapa yang mafia haji, siapa yang mafia beras, bukan itu. Supaya ini bisa ada apa, Bapak Prabowo bisa menjelaskan dan tadi Bapak Prabowo sudah menjelaskan secara jelas, dan saya kira terima kasih.

M: Baik, terima kasih. Kesempatan Pak Prabowo-Hatta untuk memberikan

tanggapan balik waktunya dua menit, silahkan Pak Prabowo PS: Baik jadi, Pak Jokowi, Pak Jusuf Kalla, inti dari pada mungkin apa yang bapak arah atau mengarah adalah, mungkin bahwa kami menganggap yang sebut maling-maling itu disalah satu pihak. Bahwa di, yang saya ingatlah selalu adalah kita sebagai bangsa. Kita semua sebagai bangsa punya, punya kelemahan- kelemahan. Kalau kita pura-pura tidak ada kelemahan, saya kira itu dosa kepada rakyat. Itu yang saya mau omongkan, ya. Sebagai contoh, sebagai contoh, kalau ada sebuah pemerintah menandatangani kontrak yang merugikan negara dan bangsa untuk puluhan tahun, itu bagaimana? Apakah itu tidak merugikan rakyat dan Bangsa Indonesia? Jadi, tolonglah Tolonglah kita mawas diri, introspeksi, kita lihat kepada diri kita sendiri, ini kelemahan marilah kita perbaiki bersama. Untuk demokrasi yang kita harus bangun bersama, ya. Jadi, yang saya inginkan adalah mengingatkan rakyat jangan sampai demokrasi yang sudah susah kita bangun kita rusak sendiri. Itu yang saya maksud, terima kasih. M: Baik, Pak Hatta apakah apakah Pak Hatta ingin menambahkan? singkat Pak Hatta HR: Terima kasih, terima kasih. Saya bersukur, berterima kasih, apa yang saya sampaikan kami ngotot untuk renegosiasi kontrak, alhamdulillah saya dikasih tahu oleh Pak Jiro Wacik bahwa tangguh sudah naik menjadi 12 saat ini, terima kasih.

M: Baik, waktunya habis, Pak Waktunya habis. Baik, hadirin dan pemirsah yang

saya hormati, segmen lima yang panjang telah kita lalui. Kita lanjutkan segmen keenam setelah jeda berikut ini. 196 Segmen 6 M: Hadirin dan pemirsa yang saya hormati, kita masuki segmen yang keenam, atau segmen yang terakhir. Segmen keenam terdiri dari dua sesi. Sesi yang pertama para calon masih memiliki kesempatan saling bertanya dan menanggapi ada dua bagian, dan sesi kedua adalah penyataan penutup atau closing statement dari masing-masing pasangan. Waktu untuk bertanya satu menit, dan menanggapi dua menit. Saya akan memberikan kesempatan kepada Pak Jokowi-JK untuk menyampaikkan pertanyaan. Waktunya satu menit, dipersilakan JW: Pak Prabowo, Pak Hatta, saat ini kita dihadapkan pada ancaman bencana ekologis, yang salah satunya disebabkan oleh kerusakan hutan. Laju penggundulan hutan di negara kita adalah tertinggi di dunia. Bagaimana strategi bapak menghentikan laju kerusakan hutan ini? Terima kasih.

M: Terima kasih, Pak Prabowo dipersilahkan untuk menjawab waktunya dua

menit, silakan PS: Baik Pak Jokowi ini masalah yang sangat mendesak bagi bangsa kita. Strategi yang kami usung adalah yang pertama adalah untuk mengikutsertakan masyarakat, rakyat yang tinggal di hutan, dan di pinggir-pinggir hutan kita berdayakan melalui kelompok-kelompok petani hutan dan kita berikan kesempatan ikut serta dalam program-program ekonomi, pemberdayaan kekuatan mereka. Sehingga, mereka sekaligus diberi harapan hidup, nafkah hidup, dan penyuluhan, dan pendidikan. Sehingga, mereka tidak merambah hutan. Kemudian, harus ada memang pengetatan pengawasan dengan menggunakan satelit dan pengawasan macam-macam. Kita bisa memonitor usaha-usaha untuk melaksanakan illegal logging, ya, penambangan liar, dan sebagainya. Kemudian, sangsi yang keras, kepada perusahan-perusahan yang melanggar tata kelola hutan. Saya kira itu yang perlu kita laksanakan, juga aparat-aparat penegak hukum harus kita tatar kembali, supaya mereka ikut menjaga hutan kita. Karena, hutan kita sungguh-sungguh adalah masa depan kita semua. Harus kita jaga bersama-sama, dan untuk itu harus ada interfensi pemerintah secara besar-besaran dalam hal ini. Ini bagian dari pada strategi besar kita, untuk kita benahi hutan dan lingkungan hidup kita, terima kasih. M: Baik, Pak Hatta ada tambahan? Singkat Baik. Saya persilahkan Pak Jokowi-