Terima kasih. Terima kasih, berikutnya kita lanjutkan segmen keenam masih Mohon untuk dijawab dalam waktu dua menit, mulai sekarang.

165 Bahwa infrastruktur penting. Tentu pertanyaannya juga, apa yang terjadi dewasa ini? Karena pada waktu kita masih di pemerintahan, kita bikin listrik, kita bikin apa, sekarang Anda tidak bikin soalnya tadi masalahnya juga. Ya itu masalahnya juga kenapa tidak terjadi. Jadi bahwa infrastruktur penting tapi infrastruktur tidak hanya diucapkan, dilaksanakan, Pak Hatta. Jadi kalau kita bicara akan, semua semua di sini bicara akan, tapi bagaimana melaksanakannya itu yang penting. Jangan mati-mati lampu lah listrik kita baru selesai kita pidato begitu kan gitu yang terjadi di Jakarta ini. Jadi, saya setuju bahwa infrastruktur tapi tidak untuk dipidatokan tetapi dilaksanakan. Terima kasih.

M: Terima kasih. Terima kasih, berikutnya kita lanjutkan segmen keenam masih

tetap melanjutkan saling debat. Pertanyaan akan disampaikan oleh, diawali oleh Bapak Jusuf Kalla, bertanya kembali kepada Bapak Hatta Rajasa, dalam waktu dua menit, mulai sekarang. JK: Ya, ini juga ringan aja, Pak Hatta. Pak Hatta, Anda kan pernah Menteri Ristek, ya? Pertanyaannya sederhana, Ristek itu inovasi, mengembangkan teknologi, dan pencapaian sesuatu. Pada saat Anda jadi menteri, inovasi apa, yang begitu menggemberikan Anda, yang mengenang sampai sekarang, yang bermanfaat untuk bangsa ini sehingga perlu kita share untuk memberikan selamat atas inovasi itu?

M: Mohon untuk dijawab dalam waktu dua menit, mulai sekarang.

HR: Terima kasih, Pak JK. Sebelum inovasi, saya meletakkan dulu dasar-dasar kita untuk mengembangkan sistem penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, tahun 2002 saya tuntaskan undang-undang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Inilah sebagai dasar, legal kita untuk melakukan spending pemerintah ke swasta, dan juga dunia usaha bisa mengeluarkan dananya, dan pemerintah bisa mengeluarkan insentif untuk itu. Dari undang-undang ini, maka environment menjadi kondusif mengembangkan Triple Helix dan sebagainya. Kalau pak JK inovasi apa, saya ingin sampaikan. Yang pertama di bidang pangan. Begitu banyak Pak JK, temuan-temuan genetic modified di bidang pangan, padi terutama, yang diaplikasikan oleh LIPI dan BPPT yang bermanfaat, dan juga oleh perguruan tinggi IPB. Karena kami memfokuskan pada waktu saya, IPB fokus kepada pangan, ITB fokus kepada material, kemudian… dan… transport di timur. Dan itu bermanfaat sampai sekarang dan tetap dijalankan. Dan yang kedua di bidang energi. Pak JK masih ingat, saya menggagas; tidak boleh lagi membangun pembangkit di bawah 15 megawatt tanpa menggunakan 166 kolaborasi nasional kita. Dan itu kita bangun dua kali 7 megawatt di Kalimantan Timur, sampai sekarang berjalan. Saya sayangkan kalau kemudian kita membangun 10.000 megawatt yang 100China, dan tidak sama sekali membangun kemampuan dalam negeri kita. Nah, menurut saya, saya bangga dengan itu, Pak JK. Terima kasih. M: Terima kasih. Moh… Mohon… Mohon untuk ditanggapi jawaban tersebut, dua menit, mulai sekarang. JK: Terima kasih. Jadi, turut berbangga bahwa hasilnya undang-undang tadi. Bukan inovasi teknologi yang pokok, gitu kan? Tadi benar kalau inovasi bibit, tapi kita masih impor beras, makin banyak malah. Nanti pada zaman 98 justru, 2008-2009, kita swasembada pangan, minta maaf waktu saya di pemerintahan. Tapi setelah itu impor lagi. Jadi, bagaimana itu terjadi bibit yang diciptakan itu ternyata impor terus seperti itu. Ini penting untuk diketahui bahwa memang kita harus konsekuen kepada pelaksanaan daripada hal-hal tersebut untuk mencapai suatu swasembada, kontinuitasnya, dan sebagainya. Tentang listrik. Yang diimpor China di atas 100 mega, Anda tahu. Semua di bawah 50 ke bawah itu diberikan kepada pengusaha nasional untuk mengembangkan teknologi nasional. Itu aturannya pada zaman 10.000 itu. Jadi bukan justru kita bikin aturannya yang di bawah 50 harus pengusaha dalam negeri, tetap konsekuen pada itu. Bahwa ada yang tidak selesai saya tidak tahu kenapa PLN tidak selesai seperti itu. Itu masalahnya.

M: Terima kasih. Bapak Hatta mohon untuk menanggapi tanggapan tersebut. Dua