Bapak Jusuf Kalla mohon untuk menanggapi tanggapan tersebut dalam waktu Terima kasih, atas tanggapan untuk menanggapi pertanyaan sebelumnya.

168 Sistem Ujian Nasional kita itu tidak sekedar indikator kelulusan, tapi juga indikator kompetensi daerah. Sehingga kita bisa mengukur, berapa jauh daerah memiliki kualifikasi, memiliki kualitas. Nah, tentu para pakar-pakar pendidikan kita sudah memperhitungkan, menggabungkan, antara standar nasional dan memperhitungkan standar yang berlaku di daerah. Kalau Pak JK ingin melakukan evaluasi, pada sisi apanya? Karena menurut pandangan kami, tiga kompetensi akan dihasilkan apabila sistem ini kita konsisten kita jalankan. Yang pertama tentu kompetensi knowledge, yang kedua itu kompetensi skill, dan yang ketiga tentu adalah kompetensi atitude. Dan tiga ini, tentu attitude-nya attitude Republik Indonesia. Jangan nanti kita justru tidak memiliki suatu identity karena sistem kita yang tidak menganut kepada satu, katakanlah, perpaduan antara nasional dan daerah tersebut. Pertanyaan saya adalah, bagaimana yang dievaluasi pada sisi apanya? Terima kasih.

M: Bapak Jusuf Kalla mohon untuk menanggapi tanggapan tersebut dalam waktu

dua menit, mulai sekarang. JK: Saya ingin memberikan dulu pengalaman kita, sama-sama menteri waktu itu, 2003. Bagaimana mutu pendidikan pada waktu itu. Kalau kita Ujian Nasional dengan angka tiga setengah, 60 tidak lulus. Maka, terpaksa waktu itu diluluskan dengan angka 3.5. Bayangkan nilai pendidikan nasional, lulus dengan 3.5. Sekarang, naik 5.5 angka lulusan, Alhamdulillah, yang lulus di bawah 1, eh yang tidak lulus. Jadi sungguh luar biasa kemajuannya. Evaluasi itu adalah terus- menerus dibuat, sehingga akan terjadi suatu perubahan-perubahan yang baik daripada sistem itu. Evaluasi bisa sistemnya, bisa kontennya, bisa pelaksanaannya. Semua tergantung permasalahannya. Seperti dulu saya katakan lagi. Dulu 100 penilaian oleh nasional, sekarang sisa 60. Itu juga evaluasi. Jadi banyak hal yang bisa dievaluasi secara terus-menerus untuk mencapai hal yang lebih baik.

M: Terima kasih, atas tanggapan untuk menanggapi pertanyaan sebelumnya.

Baiklah hadirin, selanjutnya kita akan menuju ke closing statement, pernyataan penutup. Namun, iya, menuju ke closing statement, pernyataan penutup. Saya persilakan kepada masing-masing calon untuk memberikan pernyataan, namun sebelumnya akan kita ikuti jeda berikut. Terima kasih. Segmen 6 M: Hadirin sekalian, mohon maaf sebelum kita memberikan closing statement, kita masih akan melanjutkan saling debat. Dan kesempatan debat yang pertama akan saya sampaikan kepada Bapak Jusuf Kalla untuk bertanya kepada Bapak 169 Hatta Rajasa dalam waktu dua menit, mulai sekarang. Silakan. Jadi silakan bapak bertanya. JK: Pak Hatta, kita sudah bicara banyak soal SDM, sekarang kita bicara kelembagaan. Kita tahu terakhir tadi, lembaga riset nasional ada LIPI, ada BPPT, ada Batan, dan banyak sekali. Bagaimana cara menyatukan sehingga kita efisien dalam hal research, dan hasilnya bisa terukur. Sehingga bukan hanya biayanya memang kecil tapi hasilnya harus terukur. Berapapun biaya daripada hal tersebut. Tentu apalagi kita berusaha meningkatkan biaya, sehingga biaya dan hasil harus terukur untuk mencapai hasil itu. Bagaimana menurut Anda yang kita capai?

M: Silakan untuk dijawab dalam waktu dua menit, sekarang.