198
M: Baik, tidak ada kesempatan untuk menjawab karena, ini adalah tanggapan
balik. Tapi, terima kasih Pak Hatta. Kita lanjutkan bagian kedua dari sesi pertama segmen keenam. Saya akan memberikan kesempatan kepada Pak Prabowo-Hatta
untuk menyampaikan pertanyaan waktunya satu menit, dipersilakan
HR: Terima kasih. Pak Jusuf Kalla, tadi banyak masalah mafia migas. Setujukah
bapak dengan pandangan saya bahwa, setiap perpanjangan kontrak karena, saya tidak setuju istilah perpanjangan, yang ada renegosiasi. Banyak sekali justru
perpanjangan itu merugikan kita. Contohnya misalkan, Freeport, yang seharusnya punya saham kita 51 persen bisa
kita dapatkan hilang. Dan kontrak-kontrak migas lainya yang diberikan perpanjangan tanpa memperhitungkan bahwa sebetulnya itu, ownership-nya sudah
kepada kita. Nah, apakah Bapak menganggap, setuju tidak bahwa semua itu harus kita lakukan investigasi terhadap perpanjangan-perpanjangan kontrak seperti itu
agar kita lakukan pengecekan ulang? Terima kasih.
M: Terima kasih Pak Hatta, dipersilahkan Pak JK untuk memberikan jawaban
waktunya dua menit, silakan
JK: Saya Pak Hatta sangat setuju untuk dibikin investigasi. Kita lihat Freeport
ada bedanya Freeport. Coba lihat sejarahnya di Freeport siapa yang pernah memiliki saham Freeport dan ke mana saham itu? Bapak boleh cek, investigasi
karena, anda yang minta investigasi bukan saya. Kedua, bapak lihat Newmont. Ke mana saham Newmont sekarang? kepada siapa sekarang yang pegang Newmont
itu? Dulu nasional, tapi sekarang siapa? berapa devidennya yang masuk ke Newmont itu? karena itu saya sangat setuju untuk infestegasi seperti itu. Itu saja
pertanyaanya.
M: Pak Jokowi akan menambahkan?
JW: Melanjutkan apa yang disampaikan Pak JK, investigasi itu perlu. Artinya
apa, sebetulnya tempat-tempat yang berkaitan dengan tambang itu memang banyak kelompok kepentingan disitu. Banyak kelompok kepentingan sebetulnya
semua orang juga sudah tau, semua orang sudah ngerti, siapa yang dapat, siapa yang dapat, semuanya ngerti. Kita ini punya niat ngga untuk menyelesaikan itu?
Kita punya kemauan tidak untuk menyelesaikan itu? masalahnya hanya itu. Kalau hanya renegosiasi saja saya kira, bisa-bisa saja kita lakukan renegosiasi
tetapi, kalau kelompok-kelompok kepentingan ini masih ada, dan itu mengatur ya sampai kapan pun kita akan seperti ini terus. Oleh sebab itu, sejak awal kami
sampaikan bahwa kerja sama kami, koalisi kami adalah tanpa syarat, ini komitmen di depan yang ingin kami tunjukkan. Sehingga kami tidak ingin
tersandra, kami tidak ingin terbebani oleh hal-hal yang berkaitan dengan masa lalu, dengan kontrak-kontrak yang tadi sudah disebutkan.
199
M: Terima kasih Pak Jokowi. Pak Prabowo-Hatta silahkan menanggapi atas
jawaban dari Pak Jokowi-JK, dipersilahkan waktunya dua menit. Silakan Pak Hatta
HR: Terima kasih, artinya bapak setuju dengan renegosiasi tersebut?
JK: Investigasi pertanyaanya, ya?
HR: Kepada Pak Jokowi terlebih dahulu. Artinya setuju terhadap renegosiasi?
Persoalanya adalah, bagai mana upaya kita agar renegosiasi itu betul-betul dapat menguntungkan sebesar-besarnya buat kita, bukan kita melihat, tadi dikatakan
bahwa saya tidak setuju, kalau dikatakan ada kelompok-kelompok kepentingan justru kelompok kepentingan itulah yang harus kita selesaikan, kita tuntaskan,
dengan transparansi dan akuntabilitas. Kalau kita mengatakan bahwa ada kelompok-kelompok kepentingan sehingga kita
tidak bisa melakukan renegosiasi, itu tidak berjalan. Kami sangat konsisten terus berupaya keras untuk melakukan renegosiasi kontrak apapun juga karena, itu
menyangkut kepentingan bangsa kita, menyangkut penerimaan negara kita, untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Jadi, jangan ada istilah bahwa karena ada
kepentingan-kepentingan maka, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak bisa, apapun, siapapun dia, yang menyangkut kepentingan, yang merugikan negara
harus kita sikat. Terima kasih.
M: Pak Prabowo akan menambahkan? Masih ada waktu, silakan singkat