197 Sekarang ini karena kita tidak mempunyai one map policy, tidak mempunyai
kebijakan satu peta, sehingga yang terjadi adalah sebuah tumpang tindih. Hutan lindung, diberikan konsesi pertambangan, ada hutan lindung diberikan konsesi
untuk perkebunan. Ada hutan lindung diberi konsesi untuk sebuah produksi. Saya kira kekeliruan-kekeliruan seperti ini disebabkan karena, kita tidak mempunyai
satu peta. One map ini sangat penting sekali. Saya berikan contoh di sebuah provinsi di Kalimantan, saya tidak menyebutkan
yang seletan, yang timur, atau yang tengah. Ada 753 kasus hanya di dalam satu propinsi. Karena apa, tumpang tindih antara tambang dan hutan lindung. Antara
tambang dan perkebunan, antara perkebunan dan hutan lindung. Kalau ini tidak segera diselesaikan, hutan kita akan sedikit demi sedikit atau banyak mulai akan
digerus untuk kepentingan-kepentingan yang lain. Karena, peta kita di lapangan tidak memberikan kejelasan mengenai itu. Mungkin
di dalam peta hanya terpaut satu senti tapi, di lapangan bisa berhektar-hektar hutan kita habis hanya karena masalah gambar yang dipakai dari tangan, perkiraan
dari tangan. Tetapi kalau one map policy, satu peta itu bisa diselesaikan, saya meyakini bahwa hal-hal yang berkaitan dengan kerusakan hutan ini bisa segera
diselesaikan.
M: Terima kasih, Pak Jokowi waktunya habis. Pak Prabowo Hatta punya
kesempatan untuk menanggapi balik waktunya dua menit, dipersilakan
HR: Terima kasih. Tadi Pak Jokowi mengatakan banyaknya izin di hutan lindung.
Tahun 2003, ada 13 perusahaan asing diberikan izin untuk di hutan lindung. Apa pandangan bapak terhadap itu? Yang kedua, melalui Perpres 41 tahun 2003-2004.
Yang kedua, setuju kah Pak JK saya kebetulan ketua tim renegosiasi pada waktu Menko. Sulit sekali merenegosiasi kontrak-kontrak yang tidak berkeadilan contoh,
Freeport.
M: Pak Hatta, Pak Hatta menanggapi atas, menanggapi balik, dipersilakan
menanggapi balik atas tanggapan dari Pak Jokowi.
HR: Saya, saya sedang menanggapi hutan lindung tadi, bapak.
M: Baik, silakan, silakan Pak Hatta.
HR: Saya sedang menanggapi hutan lindung tadi. Iya, iya, saya sedang
menanggapi hutan lindung tadi. Yang dikatakan bahwa, secara spasial bahwa itu kadang-kadang tidak sesuai dengan petanya.
Nah, pertanyaan saya tadi, ya, apa yang disebutkan tadi itu bahwa, ada perusahan- perusahan yang diberikan ke hutan lindung. Apakah bapak setuju ya? Tanggapan
saya, tadi kan mengatakan tidak banyak perusahaan yang diberikan di hutan lindung. Apakah dengan adanya perusahan-perusahan di hutan lindung itu bapak
akan mencabut atau merenegosiasi kembali? Terima kasih.
198
M: Baik, tidak ada kesempatan untuk menjawab karena, ini adalah tanggapan
balik. Tapi, terima kasih Pak Hatta. Kita lanjutkan bagian kedua dari sesi pertama segmen keenam. Saya akan memberikan kesempatan kepada Pak Prabowo-Hatta
untuk menyampaikan pertanyaan waktunya satu menit, dipersilakan
HR: Terima kasih. Pak Jusuf Kalla, tadi banyak masalah mafia migas. Setujukah
bapak dengan pandangan saya bahwa, setiap perpanjangan kontrak karena, saya tidak setuju istilah perpanjangan, yang ada renegosiasi. Banyak sekali justru
perpanjangan itu merugikan kita. Contohnya misalkan, Freeport, yang seharusnya punya saham kita 51 persen bisa
kita dapatkan hilang. Dan kontrak-kontrak migas lainya yang diberikan perpanjangan tanpa memperhitungkan bahwa sebetulnya itu, ownership-nya sudah
kepada kita. Nah, apakah Bapak menganggap, setuju tidak bahwa semua itu harus kita lakukan investigasi terhadap perpanjangan-perpanjangan kontrak seperti itu
agar kita lakukan pengecekan ulang? Terima kasih.
M: Terima kasih Pak Hatta, dipersilahkan Pak JK untuk memberikan jawaban