190
JK: Karena pertanyaanya keliru, saya tidak bisa jawab.
M: Baik, baik, bila tidak dimanfaatkan kita akhiri sesi yang pertama dari segmen
kelima. Kita lanjutkan, kita lanjutkan sesi kedua dari segmen kelima dengan memberikan kesempatan kepada Pak Jokowi-JK untuk mennyampaikan
pertanyaan. Waktunya satu menit, dipersilakan Silakan Pak Jokowi
JW: Yang saya hormati Pak Prabowo, Pak Hatta. Menjelang lebaran harga daging
sapi selalu naik semakin mahal. Tadi pagi saya ke pasar, saya cek harga daging sapi 120 ribu perkilo. Mestinya, mestinya ini, mestinya dengan impor harga
daging sapi bisa stabil atau bahkan bisa lebih murah. Pertanyaan saya kepada Pak Prabowo, bagaimana pandangan bapak tentang kebijakan impor daging sapi
tersebut? Terima kasih.
M: Terima kasih, Pak Prabowo-Hatta dipersilakan untuk menjawab, waktunya
dua menit silakan
PS: Baik, masalah kenaikan harga pangan menjelang puasa itu selalu menjadi
masalah bagi kita, dan memang masalah daging adalah salah satu dari pada komoditas pangan yang selalu mengalami kenaikan menjelang bulan puasa. Jadi,
yang harus kita lakukan sekarang adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas petani-petani kita untuk menambah jumlah ternak yang ada di Indonesia.
Menambah juga pengusaha-pengusaha yang akan menjalankan pabrik-pabrik pemotongan sapi, kemudian juga memperlancar distribusi sapi dari sumber-
sumber sapi yang ada di Indonesia. Indonesia sebetulnya menghasilkan cukup banyak ternak sapi, tetapi masalahnya adalah kadang-kadang mendatangkan sapi
dari Nusa Tenggara Timur, kadang-kadang lebih susah dari pada mendatangkan dari Australia.
Jadi, masalah-masalah inilah yang harus kita perbaiki bersama. Ya, ini memang adalah masalah pekerjaan rumah yang besar bagi kita. Bagaimana kita sekarang
memperlancar peningkatan produksi pertanian, peternakan di segala bidang. Termasuk yang utama daging, susu, dan sumber-sumber protein lainya. Ini
masalah yang besar, ini perlu suatu pendekatan yang komprehensif, yang harus kita lakukan secara besar-besaran. Memperbaiki tata kelola pertanian dari hulu
sampai hilir,
ini merupakan
suatu usaha
besar, dan
perubahan paradigma mindset kita yang tadinya agak terlalu neo liberal, sekarang kepada
kerakyatan. Terima kasih.
M: Terima kasih Pak Prabowo waktunya habis. Baik, kesempatan Pak Jokowi-JK
untuk menanggapi jawaban dari Pak Prabowo. Waktunya dua menit, silakan
JW: Mestinya kalau kita mempunyai sebuah strategi jangka panjang, kita
seharusnya sudah berani memulai tadi sudah saya sampaikan bahwa, perlunya bakalan-bakalan sapi itu diberikan di desa-desa. Di semua desa, tetapi terpusat di
191 satu kandang. Sehingga gampang untuk dicek, gampang untuk dikontrol, dan
semua petani ikut di dalam program ini. Pertama yang paling penting adalah, kita bisa mendapatkan pupuk dari sana. Yang
kedua tadi saya sampaikan bahwa, kita juga bisa mendapatkan energi dari kotoran sapi yang ada di kandang itu. Kemudian yang ketiga, jangka panjang kita akan
mempunyai sebuah stok sapi hidup yang sewaktu-waktu diperlukan itu bisa kita pakai untuk men-suplai daging sapi.
Jangan sampai kita impor daging, impor daging ini hanya alasanya karena stok di dalam negeri tidak cukup. Tapi, kalau ini berani kita lakukan saya meyakini dalam
waktu kira-kira lima, enam tahun itu bisa kita selesaikan masalah impor daging sapi.
Kemudian dalam waktu satu sampai lima enam tahun ini apa yang kita lakukan dengan impor? impor silakan, tetapi tidak dalam bentuk daging has, tetapi dalam
bentuk karkas. Kenapa karkas? Kita bawa ke sini karkas itu kemudian kita potong di sini. Harganya akan bisa bermacam-macam, ada harga daging yang 30 ribu,
ada. Ada harga daging yang 45 ribun ada. Ada harga daging yang 70 ribu, ada. Tukang bakso bisa hidup dari cara mengimpor karkas seperti ini, tidak seperti
sekarang yang semuanya harus harus beli yang 120 ribu, terima kasih.
M: Terima kasih, terima kasih. Pak Prabowo-Hatta punya kesempatan untuk
menanggapi balik waktunya dua menit, dipersilakan
PS: Baik saudara Jokowi, sebagian dari pandangan-pandangan bapak tentang
ternak di desa saya setuju. Iya, ya, sebagian, tapi bapak mengatakan di kandang berkelompok, itu menurut saya kok naga-naganya ke arah koperasi pak? Tapi oke,
saya mendukung koperasi ternak, koperasi petani, dan ya, dan yang ingin saya tegaskan di sini, Pak. Kalau saya jangankan karkas, pak, saya inginkan bahwa
ternak itu lahirnya di Indonesia, Pak. Kalau perlu karkas pun kita tidak impor, kalau perlu, dan itu harus kita perjuangkan.
Jadi, jangankan karkas, kita harus melipat gandakan jumlah ternak kita. Jumlah ternak yang harus kita lipat gandakan di semua desa, di seluruh Indonesia. Yang
mampu membesarkan ternak, itu harus kita lakukan. Jadi, di ujungnya kita tidak perlu impor karkas sekalipun, itu yang kita inginkan turun.
M: Terima kasih, waktunya masih ada Pak Hatta ingin menambahkan?