Silakan, Pak Prabowo, singkat Baik, baik Pak Prabowo. Terima kasih, waktunya sudah habis, Pak Prabowo, terima kasih. Terima kasih, Pak Jokowi-JK dipersilakan untuk memberikan jawaban,

185 JW: Terima kasih. Pak Prabowo, Pak Hatta, saat ini kita sebagai pengimpor beras yang sangat besar. Tahun 2012, Import kita… import beras kita Kurang lebih 2,7 juta ton. Ini besar sekali. Dan kita pernah bersuasembada, tahun 2008-2009. Pertanyaan saya kepada Pak Hatta sebagai Menko Perekonomian saat itu, menurut bapak apa yang keliru dan apa yang salah? Dan juga kepada Bapak Prabowo, sebagai ketua HKTI, upaya apa yang telah bapak lakukan? Terima kasih.

M: Baik. silakan Bapak Prabowo-Hatta untuk menjawab, waktunya dua menit,

dipersilakan HR : Terima kasih Bapak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla, Kalau melihat data record import dari tahun 2000 sampai sekarang, tidak ada kita tidak mengimpor. Tapi jangan salah, sesungguhnya kita sudah berswasembada. Hanya kita mengimpor apabila terjadi gangguan pada pertanian kita akibat iklim ekstrim. 2007-2008 kita ketahui bahwa dunia mengalami krisis, Pak JK ada di situ, tapi justru Indonesia mengalami surplus pada tahun 2008. Sehingga kita tidak meng-import, kita surplus, dan bahkan kita membantu negara tetangga kita dengan suplai beras, yaitu Phillipines. Sama halnya setelah kita kita mengimpor hanya apa bila kita betul-betul gangguan dalam pertanian, itu pun kita lakukan apa yang kita sebut dengan meningkatkan tambahan dana bagi para petani kita, kita sediakan dua triliun biasanya setahun, untuk agar mereka bisa tetap survive dengan tambahan dana tersebut. Nah, import yang selalu kita lakukan umumnya untuk beras-beras tertentu. Misalkan, beras untuk masyarakat asing dan sebagainya. Pak, melanjutkan?

M: Silakan, Pak Prabowo, singkat

PS : Iya, sebagai ketua umum HKTI saya terus konsisten menolak import beras. Saya selalu mengingatkan pemerintah, ya. Saya mengingatkan pemerintah dan pernah saya ditegur oleh Pak Jusuf Kalla sebagai wakil presiden, iya, sebagai Ketua Umum Golkar, saya dipanggil, beliau negur saya karena statement saya menolak import beras. Iya, bener, Pak? bapak Ketua Umum Golkar, saya masih anggota Golkar, bapak manggil saya dan bapak menegur saya.

M: Baik, baik Pak Prabowo.

PS: Karena saat itu bapak mendukung import beras.

M: Terima kasih, waktunya sudah habis, Pak Prabowo, terima kasih.

Baik, kita lanjutkan sekarang, Pak Prabowo-Hatta menyampaikan pertanyaan kepada Pak Jokowi-JK. Waktunya satu menit, dipersilakan HR: Terima kasih. Bapak Joko Widodo dan Bapak Muhammad Jusuf Kalla, dunia mengakui Indonesia The Champione di dalam mengatasi Global Climate Changed . Dan di Bali kita berhasil di dalam UN-RCCC melahirkan satu deklarasi melengkapi Kyoto Protocol. Yang ingin saya tanyakan sejauh mana menurut 186 pandangan bapak berdua, efektivitas Kyoto Protocol, dan bagaimana kita mengatasi efek gas rumah kaca? Terima kasih.

M: Terima kasih, Pak Jokowi-JK dipersilakan untuk memberikan jawaban,

waktunya dua menit, dipersilakan JK: Indonesia pendukung utama dari pada Kyoto Protocol. Karena itu artinya adalah dunia harus bertanggung jawab kepada kerusakan lingkungan di daerah- daerah atau seperti tropical forest Indonesia, karena itu Indonesia mendukung itu dan Indonesia juga sangat memprotes kenapa Amerika tidak melaksanakan dengan betul, atau tidak menyetujui protokol itu. Karena itulah di Bali, tentu Pak Hatta tahu kita menjalankan REDD Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation . Jadi karena itulah maka Indonesia mendukung itu, dan ingin menjalankan itu sebaik-baiknya, karena kita sangat berkepentingan dan dunia sangat berkepentingan. Pelaksanaannya memang sangat lambat akibat pihak negara industri seperti Amerika dan juga sebagian Eropa tidak menjalankan itu dengan baik, sehingga yang seharusnya climate changed itu dengan karbon kredit tidak berjalan dengan baik. Akibat karbon kredit tidak berjalan dengan baik, maka insentif untuk perbaikan hutan juga tidak jalan, seperti di Kalimantan, dunia internasional, Norwegia, ataupun Australia, itu hanya menjanji-menjanji terus untuk kasih satu milyar dolar, tapi tidak terealisasi. Itu yang terjadi sebenarnya. Jadi kita harus berjuang, sendiri, walaupun negara industri itu tidak membayarnya, tapi karena lingkungan kita sendiri, harus dijalankan dengan kekuatan sendiri, pada waktunya mereka harus sadarkan itu. M: Baik. Pak Jokowi akan menambahkan? cukup? Baik. Kita lanjutkan, kita