Terima kasih Pak Hatta, dipersilahkan Pak Jokowi-JK untuk menjawab Terima kasih Pak Jokowi, Pak Prabowo-Hatta kesempatan untuk menanggapi

188 ada di desa, baik yang nantinya desa itu akan dikucurkan dana, karena Undang- Undang Desa sudah mengatakan kurang-lebih 1,4 milyar. Menurut saya yang paling penting desa adalah punya yang namanya Badan Usaha Milik Desa. Bisa dalam bentuk koperasi bisa dalam bentuk yang lain, tetapi menurut saya alangkah lebih baiknya dalam bentuk koperasi. Yang diperlukan sekarang.. yang diperlukan sekarang adalah yang desa harus bisa mandiri. diperlukan sekarang adalah, Oleh sebab itu kita kedepan ingin agar ternak yang ada di desa, yang diberikan subsidi dari pemerintah itu dipusatkan dalam satu tempat, di dalam satu tempat, di dalam satu kandang. Sehingga apa? sehingga nantinya dari produksi sapi ini memproduksi kotoran dan kotoran bisa masuk diarahkan kepada sebuah, diarahkan kepada sebuah produksi energi sehingga di desa pun bisa swasembada energi, dan tentu saja bisa swasembada daging sendiri. Saya kira pengelolaan-pengelolaan seperti itulah yang kita perlukan di desa, hanya kita sekarang ini perlu memperkuat kelembaggaan, perangkat desa dan anggaran untuk desa. Terima kasih.

M: Terima kasih, Pak Jokowi, waktunya habis. Baik, baik, kita akhiri segmen

empat, dan akan kita lanjutkan segmen kelima, setelah jeda berikut ini. Segmen 5 M: Hadirin dan pemirsa yang saya hormati kita masuki segmen yang kelima. Pada segmen yang kelima ini para calon akan saling bertanya, menjawab, menanggapi, dan menanggapi balik. Terdiri dari empat sesi waktu bertanya satu menit, waktu menjawab dan menanggapi dua menit. Kita mulai dengan sesi yang pertama saya ingin memberikan kesempatan kepada pasangan nomor urut satu Pak Prabowo-Hatta untuk mengajukan pertanyaan, waktunya satu menit, dipersilakan HR: Terima kasih moderator, Pak Joko Widodo dan Pak Muhammad Jusuf Kalla. Kembali kepada lingkungan hidup, kita semua ingin hidup dalam suasana bersih, hijau, dan sehat. Salah satu penghargaan tertinggi di dalam lingkungan hidup adalah Kalpataru. Banyak kota menginginkan itu karena ini adalah salah satu indikator dari apa yang saya sebutkan tadi. Termasuk juga upaya kita untuk membangun udara, air, dan tanah yang lebih sehat, lebih baik. Pertanyaan saya seberapa jauh pandangan Pak Jokowi terhadap soal ini? dan bagaimana upaya mencapai itu? Terima kasih.

M: Terima kasih Pak Hatta, dipersilahkan Pak Jokowi-JK untuk menjawab

waktunya dua menit, dipersilakan JW: Terima kasih Pak Hatta, menurut saya Kalpataru penghargaan itu sangat baik diberikan kepada perseorangan maupun lembaga, tetapi alangkah baiknya tidak diberikan dalam bentuk piala saja. 189 Tidak hanya dalam bentuk piala, tetapi diberikan insentif, dana, anggaran sehingga mereka bisa mengembangkan apa yang telah mereka capai. Apa yang telah mereka kerjakan itu bisa berkembang ke arah yang lebih besar lagi. Kalau piala mereka hanya dapat barangnya, tetapi kalau diberikan insentif anggaran mereka akan bekerja lebih giat lagi. Memperbaiki lingkungan baik dalam sebuah daerah aliran sungai, baik menanami kanan kiri, catchment area, daerah tangkapan air. Baik memperbaiki lingkungan desanya, baik mengambil air, dari atas dengan pipa yang sangat sederhana sampai kebawah sebuah desa, tetapi kalau ini hanya diberikan piala, menurut saya baik, tetapi alangkah lebih baik kalau diberikan sebuah anggaran, diberikan insentif sehingga tidak hanya satu, dua, tiga, empat, lima, orang yang ingin melakukan itu. Tetapi semua masyarakat ingin bekerja, ingin memperbaiki lingkunganya, ingin memperbaiki desanya, ingin memperbaiki daerah tanggkapan air, ingin memperbaiki seluruh daerah aliran sungai dan ingin memperbaiki kotanya, dan tentu saja ingin memperbaiki seluruh negara yang kita cintai ini. Terima kasih.

M: Terima kasih Pak Jokowi, Pak Prabowo-Hatta kesempatan untuk menanggapi

atas jawaban Pak Jokowi, dua menit silahkan HR: Terima kasih, Pak Jokowi, bentuk penghargaan apakah dalam bentuk insentif, dana, atau piala, itu bukan sesuatu yang terlalu prinsip. Yang penting itu adalah, penghargaan itu refleksi dari keberhasilan sebuah kota. Membangun kotanya bersih, hijau, dan sehat. Apakah nanti ia mendapat insentif, atau berupa piala, itu konsekuensi dari telah melakukan itu. Pertanyaan saya tadi itu, dari apa yang dijelaskan mengapa misalkan, DKI sekarang tahun ini tidak dapat? biasanya setiap tahun dapat. Atau misalkan Solo, belum pernah dapat. Apa yang salah? misalkan di dalam menerapkan konsep kota bersih, sehat, hijau, atau kriterianya yang tidak tepat? Terima kasih. M: Baik, Pak Prabowo mau menambahkan? ada masih ada waktu. Baik, silakan