Indeks Kesukaran Teknik Pengujian Instrumen
normalitas menggunakan bantuan program SPSS 20.00. D = Max
x
[F
x
X – S
n
X]
Gambar 3.5 Rumus Kolmogorov Sminorv Sugiyono, 2008:156 Keterangan:
S
n
X = distribusi sampel kumulatif
F
x
X = distribusi kumulatif normal
Hipotesis untuk uji normalitas skor pretest adalah: Ho
: Sebaran data tidak sesuai dengan kurve normal atau data normal Ha
: Sebaran data sesuai dengan kurve normal atau data tidak normal Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji normalitas
suatu data adalah: 1
Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak, artinya sebaran data pretest sesuai dengan kurve normal.
2 Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak,
artinya sebaran data pretest tidak sesuai dengan kurve normal. Hasil perhitungan uji normalitas menggunakan program SPSS 20.00 dengan
Kolmogorov-Sminorv Test. Pengujian normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan visualisasi
grafik P-P plot Probability-Probability plot Field, 2009: 134. Grafik P-P Plot diperoleh dengan menggunakan program SPSS untuk mengetahui apakah data
normal atau tidak. Normal atau tidaknya persebaran data dapat dilihat melalui histogram dengan kurva normal. Kriteria yang digunakan untuk menarik
kesimpulan dari hasil uj P-P plot adalah:
1 Jika penyebaran titi
skor pretest terdistri 2 Jika penyebaran titi
data skor pretest tida Pengujian normalita
prosedur pengujian skor diperoleh telah terdist
homogenitas skor pretes pretest yang diperoleh ti
menggunakan statistik no b. Uji Homogenitas Sk
Uji homogenitas sk hasil belajar siswa da
homogenitas skor prete skor pretest kedua kelo
seterusnya. Jika skor p masalah dicari dengan m
Rumus Lavene’s Test da uji normalitas skor pretest menggunakan visualis
titik data berada di sekitar garis diagonal ideal, tribusi secara normal.
titik data tidak berada di sekitar garis diagonal id tidak terdistribusi secara normal.
litas skor pretest menjadi tahap awal untuk m kor pretest tahap selanjutnya. Jika data skor pr
istribusi normal, maka dapat dilanjutkan de etest atau menggunakan statistik parametris. Jika
h tidak terdistribusi normal, maka dapat dilanjutk nonparametris.
Skor Pretest skor pretest dilakukan untuk mengetahui tingkat
dari kelompok eksperimen dan kelompok ko etest dilakukan dengan menggunakan Lavene’s
elompok homogen, maka dilanjutkan langkah k pretest kedua kelompok tidak homogen, maka
n melakukan analisis selisih skor pretest dan sko dapat dilihat pada gambar 3.6.
alisasi grafik
l, maka data
l ideal, maka
menentukan pretest yang
dengan uji ka data skor
tkan dengan
at kesamaan kontrol. Uji
’s Test. Jika kelima dan
aka rumusan skor posttest.
Gambar Keterangan:
n = jumlah observa k = banyak kelomp
= Y
t
= rata-rata dari ke Z
t
= rata-rata dari ke Z = rata-rata menye
Hipotesis untuk uji h Ho : tidak ada perbed
kelompok eksperi homogen Ho: ≥
1 2
Ha : ada perbedaan var eksperimen atau d
Ha: ≥
1 2
≠ ≥
2 2
. Kriteria yang digun
skor pretest adalah: 1 Jika harga sig. 2-tai
artinya tidak ada pe skor pretest kelomp
homogen. 2
Jika harga sig. 2- artinya ada perbeda
ar 3.6 Rumus Lavene’s Test Nordstoke, 2011: 3
rvasi mpok
i kelompok ke i i kelompok ke Z
nyeluruh ji homogenitas skor pretest adalah:
edaan varian antara skor pretest kelompok ko erimen atau data skor pretest kedua kelompo
2
= ≥
2 2
. arian antara skor pretest kelompok kontrol dan
data skor pretest kedua kelompok adalah tidak
unakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji ho
tailed ≥ 0,05 maka artinya Ho gagal ditolak atau perbedaan varian antara skor pretest kelompok k
mpok eksperimen atau data skor pretest kedua
-tailed 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gaga daan varian antara skor pretest kelompok kontro
kontrol dan pok adalah
an kelompok ak homogen
homogenitas
au Ha ditolak kontrol dan
ua kelompok
agal ditolak, trol dan skor
pretest kelompok eksperimen atau data skor pretest kedua kelompok tidak homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas skor pretest dengan
menggunakan program SPSS 20.00 disajikan dalam bentuk tabel. c. Uji independent t-test skor pretest
Uji independent t-test skor pretest dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hipotesis
yang digunakan dalam uji independent t-test skor pretest adalah: Ho : tidak ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen Ho: µ
1
= µ
2
. Ha : ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen Ha: µ
1
≠ µ
2
. Kriteria pengambilan keputusan pada pengujian independent t-test yang
digunakan adalah: 1
Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05, maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest
kelompok kontrol dengan kelompom eksperimen. 2 Jika harga sig. 2-tailed 0,05, maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak,
artinya ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Hasil uji independent t-test skor pretest akan menentukan prosedur analisis data selanjutnya. Jika hasil uji independent t-test skor pretest menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, maka pengujian dapat dilanjutkan pada langkah kelima. Jika hasil uji