Hasil Uji Signifikansi Selisih Rata-Rata Skor
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Hasil Skor Pretest dan Skor Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Gambar 4.1 merupakan grafik perbandingan hasil skor pretest dan skor posttest kelompok kontrol dan eksperimen. Grafik tersebut menunjukkan bahwa
ada kenaikan prestasi belajar siswa pada kelompok eksperimen yang melebihi kelompok kontrol. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
tersebut adalah penggunaan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR.Penggunaan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dalam proses
pembelajaran sudah dapat dilihat dengan jelas, proses dimana nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pijakan dalam menentukan sikap atau tindakan, sehingga siswa
menjdai lebih memahami setiap proses pembelajaran yang diikutinya agar pemahaman mereka menjadi berkembang dan bisa menunjang peningkatan
prestasi belajarnya menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 67.5
71.07 68.57
81.79
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Pretest Posttest
Grafik Perbandingan Hasil Skor Pretest Skor Posttest
Kontrol Eksperimen
penggunaan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dalam proses pembelajaran mempengaruhi prestasi belajar siswa sebesar 1,85.
Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam proses belajar akan membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa
juga akan terdorong untuk belajar secara mandiri lewat pengalaman langsung maupun tidak langsung dengan cara mengumpulkan informasi yang didapatnya
menggunakan ketajaman hati hati nurani mereka. Siswa akan berusaha bertanggung jawab dengan tugas apa yang diberikan oleh pendidik. Refleksipun
akan dilaukan setelah siswa melewati kegiatan kegiatan pembelajaran dengan pengelaaman, kemudian setelah siswa menuliskan refleksi, siswa akan melakukan
dengan tindakan yang nyata yaitu aksi. Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan PPR dalam pembelajaran adalah untuk menjadikan manusia secara
intelektual berkompeten, terbuka untuk perkembangan, dan religius TIM PPR SD kelompok Kanisius, 2010:3
Proses pembelajaran saat hari pertama pada kelompok eksperimen berlangsung cukup lancar, siswa terlihat senang dan antusias dalam belajar.
Penerapan Paradogma Pedagogi Reflektif PPR yang digunakan dapat menarik perhatian siswa, hal tersebut dibuktikan dengan refleksi yang ditulis siswa dan
raut wajah siswa yang terlihat senang setelah belajar. Pernyataan tersebut didukung dari salah satu kelebihan dari PPR yaitu menumbuhkan sekaligus
menerapkan semangat berbagi dalam proses pembelajaran Tim PPR Kanisius: 2008
Pertemuan kedua, sama dengan hari pertama siswa terlihat antusias dan semangat dalam proses pembelajaran berlangsung. Siswa sangat menyukai saat
peneliti menggunakan pengajaran menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR jadi pada saat terakhir mengajar, siswa tidak memperbolehkan
peneliti mengajar dikelas kontrol, siswa menginginkan peneliti untuk mengajar dikelas eksperimen saja. Pembelajaran menggunakan pendekatan Paradigma
Pedagogi Reflektif PPR dapat membuat siswa untuk belajar secara mandiri dan semanagat.
Hal yang berbeda bisa dilihat pada kelompok kontrol yautu awalnya terlihat antusias, namun saat pembelajaarn sudah berlangsung siswa mulai terlihat bosan
dengan mereka mengobrol sendiri dengan teman sebangku. Saat siswa diberikan tugas, banyak siswa yang malas mengerjakan, hal tersebut dapat dilihat dari
perilaku siswa saat proses pembelajaran berlangsung, siswa ramai dan mengobrol bersama teman-temannya dengan jalan kesana-kemari. Pembelajaran dan situasi
tersebut terjadi pada hari pertama sampai hari ketiga dimana siswa terlihat kurang tertarik dengan pembelajaran yang diberikan oleh peneliti. Pendekatan yang
digunakan dalam dalam kelompok kontrol guru hanya memberikan materi dan soal. Banyak siswa yang mengeluh saat guru banyak memberikan soal secara
terulang-ulang. Situasi pembelajaran tersebutmenegaskan pernyataan Susanto 2013:67 mengungkapkan bahwa pembelajaran yang tidak didasari minat seperti
perasaan senang, tidak akan berjalan efektif. Hamalik 2011:171 mengatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah
adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan kepada siswa untuk dapat
belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri.Dalam aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran, mereka belajar sambil bekerja. Dengan bekerja
tersebut siswa mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan aspek-aspek tingkah laku lainnya.
Aktivitas belajar merupakan kegiaatan yang dilakukan siswa pada saar proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas pembelajarn dapat berupa presentasi,
bertanya, menjawab pertanyaan, mencatat materi, dan kerja kelompok. Pada saat proses pembelajaran, siswa kelompok kontrol banyak yang bertanya,menjawab
pertanyaan dan bekerja dalam kelompok. Apabila dibandingkan dengan kelompok eksperimen , kelompok eksperimen cenderung lebih aktif dibanding kelompok
kontrol. Siswa kelompok kontrol cenderung pasif, hal tersebut sudah terlihat saat
dimulainya pelajaran. Siswa cenderung mendengarkan penjelasan dari guru saja dan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru. Dalam kelompok kontrol
tidakmenggunakan pednekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR hanya menggunakan model pembelajaran ceramah denganmemberikan penjelasan dan
memberika soal. Hasil pembelajaran menggunaan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR telah memberikan bukti bahwa terdapat perbedaan
prestasi belajaar siswa atas penggunaan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR tersebut.
133