Hasil Uji Prasyarat Analisis

homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas skor posttest menggunakan program SPSS 20.00 dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Skor Posttest Levenes Test for Equality of Variances F Sig. posttest Equal variances assumed ,700 ,408 Equal variances not assumed Tabel 4.10 adalah hasil perhitungan uji homogenitas skor posttest.Nilai sig pada kolom Lavene’s Test menunjukkan hasil uji homogenitas sebesar 0,408. Nilai 0,408≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau kedua kelompok homogen. Varian data kedua kelompok yang diperoleh dalam penelitian merupakan data homogen, maka data yang dilihat dalam kolom SPSS 20.00 adalah kolom equal variances assumed. Data yang homogen tersebut selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan uji independent t-test. c. Independence Prasyarat analisis yang ketiga adalah independence.Analisis prasyarat telah memenuhi kriteria karena data kedua kelompok sudah terpisah.Kedua kelompok memiliki sampel anggota yang berbeda dan menerima perlakuan yang berbeda juga. Siswa di kelompok eksperimen menerima perlakuan, sedangkan di kelompok kontrol tidak menerima perlakuan sehingga tidak akan saling mempengaruhi. Siswa kelompok eksperimen mendapat perlakuan dengan menggunakan media gambar, sedangkan kelompok kontrol tidak menggunakan media gambar.Perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok dan tidak adanya saling keterkaitan antar kelompok menunjukkan bahwa kedua kelompok adalah independen.

3. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan independent t- test.Penggunaan independent t-test didasarkan pada terpenuhinya ketiga prasyarat analisis yaitu sebaran data skor posttest terdistribusi normal, varian data skor posttest homogen, dan diperoleh dari data yang independen.Hipotesis untuk pengujian hipotesis menggunakan uji independent t-test adalah: Ho : tidak ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ho: µ 1 = µ 2 . Ha : ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ha: µ 1 ≠ µ 2 . Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji inpendent t- test skor posttest adalah: 3 Jika harga Sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak, maka tidak ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar. 4 Jika harga Sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, maka ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dapat dikatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar. Hasil perhitungan uji independent t-test skor posttest dengan menggunakan program SPSS 20.00 dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Independent T-Test Group Statistics Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Posttest 1 2 21 74,76 6,016 1,313 21 81,43 8,536 1,863 Skor Posttest Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene’s Test for Equality of Variances F ,700 ,700 Sig ,408 ,408 T-test for Equality of Means T -2,926 -2,926 Df 40 35,937 Sig. 2-tailed ,006 ,006 Mean Difference -6,667 -6,667 Std. Error Difference 2,279 -2,279 95 Confidence Interval of the Difference Lower - 11,272 -11,288 Upper -2,061 -2,045 Tabel 4.11 memperlihatkan bahwa sig. 2-tailed sebesar 0,006. Uji hipotesis independent t-test pada penelitian ini adalah menggunakan uji dua pihak, maka hasil sig. 2-tailed langsung dibandingkan dengan 0,05. Nilai 0,006 menunjukkan sig. 2-tailed ≤ 0,05, artinya Ho ditolak atau Ha gagal ditolak sehingga ada perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hasil perhitungan tersebut juga menyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar. Tabel 4.11 adalah perhitungan uji independent t-test dengan bantuan program SPSS 20.00. Bukti manual mengacu rumus independent t-test pada bab III gambar 3.7 adalah sebagai berikut: = − + = 74,76 − 81,43 6,016 21 + 8,536 21 = −6,67 36,19 21 + 72,86 21 = −6,67 2,15 = −6,67 2,15 = −3,10 Perhitungan t-test secara manual menggunakan rumus independent t-test terbukti sama dengan perhitungan menggunakan program SPSS 20.00. Hasil perhitungan independent t-test untuk pengujian hipotesis ini telah dapat menjawab rumusan masalah.Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu ada perbedaan prestasi bealajar siswa atas penerapan pendekatan Paradigma Pedagogi Refelektif PPR.

4. Hasil Uji Signifikansi Selisih Rata-Rata Skor

Pretest dan Posttest Uji signifikansi selisih rata-rata dilakukan untuk mengetahui perbedaan signifikansi selisih rata-rata skor pretest dan posttest masing-masing kelompok. Uji signifikansi ini berisi tiga uji yaitu uji paired t-testuntuk skor kelompok kontrol, uji paired t-test untuk skor kelompok eksperimen, dan uji independent t- test. Perhitungan uji signifikansi dilakukan menggunakan paired t-testskor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hipotesis dalam paired t-test untuk kelompok kontrol adalah: Ho : tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol Ho: µ 1 = µ 2 . Ha : ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol Ha: µ 1 ≠ µ 2 . Kriteria pengambilan keputusan yang dilakukan dalam uji signifikansi selisih rata-rata skor pretest dan posttest dengan menggunakan paired t-test untuk kelompok kontrol adalah: 3 Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol. 4 Jika harga sig. 2-tailed≤ 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol. Hasil perhitungan uji signifikansi selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol dengan menggunakan program SPSS 20.00 dapat dilihat pada tabel 4.12 Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikansi Selisih Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 posttest_kontro l - pretest_kontrol - 1,429 16,518 3,605 -8,948 6,091 -3,96 20 ,696 Tabel 4.12 adalah hasil uji signifikansi selisih rata-rata skor pretestdan skor posttest kelompok kontrol.Nilai 0,696Sig. 2-tailed menunjukkan hasil pengujian. Nilai 0,696 ≥ 0,05, artinya bahwa Ho gagal ditolak atau Ha ditolak yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol. Pengujian signifikansi selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest juga dilakukan pada kelompok eksperimen. Hipotesis dalam paired t-test untuk kelompok eksperimen adalah: Ho : tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok eksperimen Ho: µ 1 = µ 2 . Ha : ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok eksperimen Ha: µ 1 ≠ µ 2 . Kriteria pengambilan keputusan yang dilakukan dalam uji signifikansi selisih rata-rata skor pretest dan posttest dengan menggunakan paired t-test untuk kelompok eksperimen adalah: 3 Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok eksperimen. 4 Jika harga sig. 2-tailed ≤ 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok eksperimen. Hasil perhitungan uji signifikansi selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok eksperimen dengan menggunakan program SPSS 20.00 dapat dilihat pada tabel 4.13 Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi Selisih Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. Mean Std. Deviati on Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference 2- tailed Lower Upper Pair 1 Pretest–eksperimen pretest_eksperimen -13,214 20,377 3,851 -21,116 -5,313 - 3,43 2 27 ,002 Tabel 4.13 adalah hasil uji signifikansi selisih rata-rata skor pretest dan posttest kelompok eksperimen.Nilai 0,002Sig. 2-tailed menunjukkan hasil pengujian. Nilai 0,002 ≤ 0,05, artinya bahwa Ho ditolak atau Ha gagal ditolak yaitu ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok eksperimen.

5. Hasil Uji Beda Selisih Rata-rata skor

Pretest dan Postest Uji beda selisih dilakukan karena karena hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa belajar siswa atas penggunaan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR .Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR terhadap prestasi belajar siswa..Analisis dilakukan dengan menggunakan effect size. Perhitungan effect size pada penelitian ini adalah: