Unsur random dalam penelitian ini terletak pada cara penentuan sampel kontrol dan sampel eksperimen. Pengambilan anggota sampel dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada di populasi Sugiyono, 2011: 82. Anggota sampel yang ada sudah ditentukan dari pihak sekolah, sehingga peneliti
hanya menentukan kelas mana yang akan menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara
membuat undian dan mengambilnya secara acak. Teknik random sampling dimaksudkan untuk mengurangi bias dalam penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Data yang dibutuhkan pada penelitian ini dengan
dua teknik pengumpulan data, yaitu dokumentasi dan wawancara. Dokumentasi dan wawancarayang digunakan akan dijelaskan pada bagian ini.
1. Dokumentasi
Peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa. Dokumentasi adalah pencarian data mengenai variabel yang
berupa catatan, notulen, prasasti, transkrip, agenda, dan sebagainya Arikunto, 2010: 201. Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan dokumen
sebagai data penelitian. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang Sugiyono,
2011: 240. Bentuk dokumen dalam penelitian ini adalah hasil pengerjaan soal pretest dan soal posttest yang dikerjakan siswa dari kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Data yang diperoleh tersebut kemudian diolah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media gambar.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu Esterberg dalam Sugiyono, 2011: 231. Achmadi Abu dan Cholid Narbuko 2007: 83 juga menjelaskan bahwa wawancara adalah proses tanya
jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka dengan mendengarkan secara langsung informasi yang
disampaikan. Wawancara dengan responden dilakukan dalam situasi yang santai. Wawancara dibuka dengan perkenalan, kemudian pertanyaan-pertanyaan
diajukan. Proses tanya jawab, pewawancara menyimak jawaban dan mencatat jawaban dari responden secara singkat supaya proses wawancara tidak terputus.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur Sugiyono, 2014: 194. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti telah mengetahui tentang informasi apa yang akan diperoleh. Peneliti telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
alternatif jawabannya telah disiapkan dalam wawancara terstruktur ini. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis. Pedoman wawancara yang digunakan hanya garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan. Peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, karena berusaha ingin mendapatkan
informasi awal dan mendalam tentang responden.
G. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam sebuah penelitian adalah untuk mengumpulkan data suatu penelitian dengan cara melakukan tindakan pengukuran
Widoyoko, 2012: 51. Penelitian ini menggunakan dua jenis instrumen yaitu tes dan non tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
Instrumen non tes digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung.
1. Tes
Tes adalah cara yang dapat digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan berupa soal uraian dan soal pilihan ganda. Output
dari tes yaitu dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar
siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Bentuk soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda atau soal obyektif yang sudah divalidasi, terdiri dari 10 soal dengan empat pilihan
jawaban. Instrumen tes yang digunakan untuk pretest dan posttest adalah sama. Soal pretest diberikan sebelum siswa menerima pembelajaran, dengan tujuan
untuk mengukur kemampuan awal siswa. Soal posttest diberikan setelah siswa menerima pembelajaran, dengan tujuan untuk mengatahui hasil belajar siswa.
Kisi-kisi instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 3.2 . Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest
No Indikator Soal
Nomor Soal Jumlah
Soal
1.
Menjelaskan tentang hubungan antara gaya dan gerak setelah melakukan
percobaan 1,2,3,4,5
5
2.
Mengidentifikasi hubungan dan pemanfaatan gaya gesek dalam
aktivitas sehar-hari 6,7,8,9,10
5
3.
Mengidentifikasi hubungan dan pemanfaatan gaya otot dan gerak
dalam aktivitas sehari-hari 11,12,13,14,
15 5
4.
Mengidentifikasi tentang gaya gravitasi dalam kegiatan sehari-hari
16,17,18,19, 20
5
5.
Mengidentifikasi hubungan antara gaya, gerak, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari 21,22,23
3
6.
Membedakan benda magnetis dan tidak magnetis dari kegiatan
percobaan yang dilakukan 24,25,26,27,
28,29,30 8
Jumlah seluruh soal 30
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa semua indikator telah terwakili walaupun dengan bobot soal yang berbeda-beda. Soal pretest dan posttest terdiri dari 30 soal
pilihan ganda lampiran 4. Tiga puluh soal tersebut mencakup enam indikator. Lima soal untuk indikator pertama, lima soal untuk indikator kedua, lima soal
untuk indikator ketiga, lima soal untuk indikator empat, lima soal untuk indikator