Pengertian prestasi belajar Prestasi belajar
sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung. Pendidik hendaknya juga hadir memberikan stimulasi, memotivasi dan meneguhkan usaha anak untuk belajar.
Dinamika pembeajaran model PPR menurut Subagyo 2010:65 :
Gambar 1. Dinamika Pradigma Pedagogi Reflektif Pembelajaran bidang studi disesuaikan dengan konteks siswa dan
pengembangan nilai-nilai kemanusiaan diusahakan melalui dinamika konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan disertai evaluasi. Maka kelima unsurnya yaitu
konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi merupakan suatu kesatuan yang utuh.
1. Konteks Nilai kemanusiaan yang akan dikembangkan disesuaikan dengan konteks
siswa dan materi pelajaran. Konteks di sini maksudnya, guru harus menyesuaikan materi dan cara belajar yang disukai siswa sehingga kegiatan belajar mengajar
dapat berjalan dengan baik. Konteks siswa antara lain taraf perkembangan pribadi, kondisi sosial budaya, dan agama Subagyo, 2005. Konteks materi pelajaran
antara lain kompetensi dasar, ruang lingkup materi, sifat materi, keterkaitan materi dengan kehidupan nyata, dan mempelajarinya.
KONTEKS PENGALAMAN
EVALUASI
REFLEKSI AKSI
2. Pengalaman Pengembangan nilai kemanusiaan paling efektif dilakukan melalui
pengalaman, yaitu siswa mengalami sendiri nilai yang diperjuangkan atau yang ingin dikembangkan dari bahan yang dipelajari Subagyo, 2005:3. Pengalaman
nilai yang ingin dikembangkan dapat berupa pengalaman langsung dan juga dapat berupa pengalaman secara tidak langsung. Contoh penerapan pengalaman lansung
misalnya siswa ingin mengambangkan nilai persaudaraan dan kerjasama dalam diri para siswa, maka siswa belajar dalam kerja kelompok. Penerapan pengalaman
tidak langsung dapat dilakukan degan cara siswa membayangkan, merenungkan, suatu peristiwa misalnya membaca berita dan melihat foto.
3. Refleksi Refleksi adalah kegiatan siswa meninjau kembali pengalaman yang lalu.
Menurut Subagyo, 2005, refleksi merupakan tahap dimana siswa menjadi sadar sendiri mengenai kebaikan, keenakan, manfaat, dan makna nilai yang
diperjuangkan. Tujuannya adalah agar nilai yang diperjuangkan menjadi menarik bagi siswa dan kemudian mereka terpikat untuk memiliki atau menghayati nilai
yang diperjuangkan sampai pada keinginnan untuk bertindak. Untuk membantu siswa menyadari nilai kemanusiaan yang terkandung di dalam pengalaman, guru
menfasilitasi dengan berbagai cara, antara lain: 1 mengajukan pertanyaan terbuka; 2 memberi tugas kepada siswa untuk mengkomunikasikan
pendapatperasaan mereka dalam bentuk lisan, tulisan, atau gambar; 3 mengajak siswa untuk berdiskusi