Hasil Uji Skor Hasil Penelitian

eksperimen. Hipotesis yang digunakan dalam uji independent t-test skor pretest ini adalah: Ho : tidak ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ho: µ 1 = µ 2 . Ha : ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ha: µ 1 ≠ µ 2 . Kriteria pengambilan keputusan pada pengujian independent t-test yang digunakan adalah: 1 Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05, maka Ho gagal ditolak atau Haditolak, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompom eksperimen. 2 Jika harga sig. 2-tailed ≤ 0,05, maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretestkelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hasil perhitungan uji independent t-test skor pretest dengan menggunakan program SPSS 20.00 dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Uji Independent t-test Skor Pretest Skor Pretest Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene’s Test for Equality of F 1,176 1,176 Sig ,285 ,285 Variances T-test for Equality of Means T -1,821 -1,821 Df 40 38,380 Sig. 2-tailed ,076 ,076 Mean Difference -5,238 -5,238 Std. Error Difference 2,877 2.877 95 Confidence Interval of the Difference Lower -11,053 -11,060 Upper ,576 ,584 Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa F hitung pada tingkat kepercayaan 95 untuk hasil pretest dengan equal variance assumed adalah 1,176 dengan p sig. 2- tailed 0,076. Nilai 0,076 ≥ 0,05, maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hasil uji independent t-test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, maka pengujian dapat dilanjutkan dengan langkah uji prasyarat analisis untuk uji independent t-test skor posttest.

2. Hasil Uji Prasyarat Analisis

Prosedur analisis yang digunakan selanjutnya adalah uji prasyarat analisis untuk uji independent t-test skor posttest.Tahap pada uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas skor posttest, uji homogenitas skor posttest, dan independence. Pengujian telah dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.00. a. Uji Normalitas Skor Posttest Uji normalitas skor posttest dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov- smirnov.Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: Ho: Sebaran data skor posttest tidak sesuai dengan kurve normal atau data skor posttesttidak terdistribusi normal. Ha: Sebaran data skor posttestsesuai dengan kurve normal atau data skor posttest terdistribusi normal. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji normalitas suatu data adalah: 1 Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka Hogagal ditolak atau Ha ditolak, artinya sebaran data posttest sesuai dengan kurve normal. 2 Jika harga sig. 2-tailed ≤ 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya sebaran data posttest tidak sesuai dengan kurve normal. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data skor posttest kedua kelompok.Hasil perhitungan uji normalitas menggunakan program SPSS 20.00 dengan Kolmogorov-Sminorv Test dapat dilihat pada tabel 4.8. Pretest Eksperimen N 21 Normal Parameters a,b Mean 66,9 Std. Deviation 10,235 Most Extreme Differences Absolute ,264 Positive ,164 Negative -,264 Kolmogorov-Smirnov Z 1,211 Asymp. Sig. 2-tailed ,107 Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol Prekont Kelompok Kontrol N 21 Normal Parameters a,b Mean 60,95 Std. Deviation 8,309 Most Extreme Differences Absolute ,243 Positive ,192 Negative -,243 Kolmogorov-Smirnov Z 1,113 Asymp. Sig. 2-tailed ,168 Tabel 4.8 adalah hasil uji normalitas posttest kelompok kontrol.Nilai sig. 2- tailedadalah 0,168 menunjukkan hasil uji normalitas.Nilai 0,168 sig. 2-tailed≥ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya sebaran data skor posttestsesuai dengan kurve normal atau data terdistribusi normal. Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat visualisasi grafik a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. P-P Plot. Kriteria yang digunakan untuk mengambil kesimpulan dari hasil uji normalitas skor posttest menggunakan visualisasi grafik P-P Plot adalah: 1 Jika penyebaran titik data berada di sekitar garis diagonal ideal, maka data skor posttest terdistribusi secara normal. 2 Jika penyebaran titik data tidak berada di sekitar garis diagonal ideal, maka data skor posttest tidak terdistribusi secara normal. Hasil pengujian normalitas data skor posttest menggunakan visualisasi P-P Plot dapat dilihat pada gambar 4.4.Penyebaran titik berada di sekitar garis diagonal ideal.Visualisasi dari grafik P-P Plot mengindikasikan bahwa data dari skor posttest kelompok kontrol terdistribusi normal. Gambar 4.4 Histogram kiri dan P-P Plot kanan Skor Posttest Kelompok Kontrol Gambar 4.4 adalah gambar histogram kiri dan P-P Plot kanan yang menunjukkan bahwa data skor posttest kelompok kontrol terdistribusi normal, karena titik-titik terletak pada sekitar garis diagonal ideal. Gambar histogram juga menunjukkan bentuk histogram hampir mirip dengan kurve normal, sehingga data dikatakan normal. Pengujian normalitas data juga dilakukan pada hasil skor posttest kelompok eksperimen. Hasil perhitungan uji normalitas data skor posttest kelompok eksperimen dibantu dengan menggunakan program SPSS 20.00. Tujuan dari pengujian normalitas skor posttest ini untuk mengetahui sebaran data skor posttest pada kelompok eksperimen. Hasil perhitungan uji normalitas skor posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Skor Posttest Kelompok Eksperimen Posttesteksperimen N 21 Normal Parameters a,b Mean 81,43 Std. Deviation 8,536 Most Extreme Differences Absolute ,234 Positive ,186 Negative -,234 Kolmogorov-Smirnov Z 1,114 Asymp. Sig. 2-tailed ,167 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Tabel 4.9 adalah hasil perhitungan uji normalitas dengan Kolmogorov- Sminorv menggunakan program SPSS 20.00. Nilai sig. 2-tailed yaitu 0,167 yang menunjukkan hasil uji normalitas. Nilai 0,167 menunjukkan bahwaSig.2-tailed≥ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya sebaran data skor posttestsesuai dengan kurve normal atau data terdistribusi normal. Cara yang kedua untuk mengetahui sebaran data skor posttest kelompok eksperimen adalah dengan melihat visualisasi grafik P-P Plot dan histogram.Visualisasi grafik P-P Plot dan histogram skor posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada gambar 4.5. Gambar 4.5 Histogram kiri dan P-P Plot kanan Skor Posttest Kelompok Eksperimen Gambar 4.5 adalah gambar histogram kiri dan P-P Plot kanan yang menunjukkan bahwa data skor posttest kelompok eksperimen terdistribusi normal, karena titik-titik terletak pada sekitar garis diagonal ideal. Gambar histogram juga menunjukkan bentuk histogram mirip dengan kurve normal, sehingga data dikatakan normal.Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uji normalitas menggunakan teknik Kolmogorov-Sminorv dan visualisasi grafik P-P Plot adalah bahwa sebaran data skor posttest kelompok eksperimen terdistribusi normal.Hasil tersebut menunjukkan bahwa langkah selanjutnya yaitu dilanjutkan dengan uji homogenitas skor posttest atau menggunakan statistik parametris. b. Uji Homogenitas Skor Posttest Analisis selanjutnya yang dilakukan adalah menguji homogenitas skor posttest menggunakan Lavene’s Test. Hipotesis untuk uji homogenitas skor posttest adalah: Ho : tidak ada perbedaan varian antara skor posttestt kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok adalah homogen Ho: ≥ 1 2 = ≥ 2 2 . Ha : ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok adalah tidak homogen Ha: ≥ 1 2 ≠ ≥ 2 2 . Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji homogenitas skor pretest adalah: 1 Jika harga sig. 2-tailed ≥ 0,05 maka artinya Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan skor posttest kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok homogen. 2 Jika harga sig. 2-tailed ≤ 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan skor posttest kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok tidak homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas skor posttest menggunakan program SPSS 20.00 dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Skor Posttest Levenes Test for Equality of Variances F Sig. posttest Equal variances assumed ,700 ,408 Equal variances not assumed Tabel 4.10 adalah hasil perhitungan uji homogenitas skor posttest.Nilai sig pada kolom Lavene’s Test menunjukkan hasil uji homogenitas sebesar 0,408. Nilai 0,408≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau kedua kelompok homogen. Varian data kedua kelompok yang diperoleh dalam penelitian merupakan data homogen, maka data yang dilihat dalam kolom SPSS 20.00 adalah kolom equal variances assumed. Data yang homogen tersebut selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan uji independent t-test.