Kelebihan dan Kelemahan Adonan Serbuk Kayu

Bentuk geometris digunakan karena untuk penugasan pra tindakan maka diperhitungkan tingkat kesulitan dan untuk mengetahui kemampuan awal pada peserta didik. Membentuk benda geometris berupa segitiga, lingkaran, dan persegi digunakan karena memiliki tingkat kesulitan yang ringan. Hasil dari kemampuan motorik halus pada peserta didik dalam penelitian pra tindakan menunjukan kriteria kurang dengan rata-rata persentase yang didapat adalah 49,58, sedangkan kemampuan motorik halus yang diharapkan yaitu mencapai 80. Observasi pra tindakan difokuskan pada unsur-unsur motorik halus yang meliputi; kelenturan jari jemari, kecermatan, dan antusias. Hasil observasi dari kegiatan membentuk menggunakan adonan serbuk kayu untuk meningkatkan kemampuan motorik halus peserta didik kelas B1 di RA Ar-Rahmah Papringan, Yogyakarta sebelum adanya tindakan dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Rekapitulasi Data Observasi Keterampilan Motorik Halus Peserta Didik pada Pra tindakan No Aspek Persentase 1 Kelenturan jari jemari 55,00 2 Kecermatan 50,00 3 Antusias 43,75 Rata-rata 49,58 Indikator keberhasilan yang harus dicapai 80 Berdasarkan tabel observasi di atas dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan pengamatan peneliti menggunakan empat kriteria, skor 4 untuk anak yang berkembang sangat baik sesuai harapan, skor 3 untuk anak yang berkembang sesuai harapan, skor 2 untuk anak yang mulai berkembang, dan skor 1 untuk anak yang belum berkembang. Hasil pengamatan pada pra tindakan menunjukan bahwa perkembangan motorik halus anak belum berkembang secara maksimal. Dapat dilihat dalam bentuk grafik akan tampak sebagai berikut: Gambar XII: Grafik 1. Keterampilan Motorik Halus Peserta Didik pada Pra Tindakan Hasil observasi pada perkembangan keterampialn motorik halus peserta didik menunjukan kriteria mulai berkembang dengan rata-rata persentase yang didapat adalah sebanyak 49,58. Target pencapaian yang diharapkan adalah mencapai 80,00. Oleh karena itu perlu diadakan tindakan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus pada peserta didik kelas B1 di RA Ar-Rahmah Papringan, Yogyakarta.

F. Pelaksanaan Penelitian Tindakan

Dalam penelitian ini, peneliti bekerjasama dengan guru kelas B1 yaitu Laelatul Istiqomah, S.Pd.I sebagai observer dan kolaborator, peneliti sebagai observer dan fasilitator, dan teman sejawat sebagai observer dan membantu dalam proses pengambilan dokumentasi. Jadwal kegiatan penelitian dibuat berdasarkan kesepakatan guru dan peneliti, juga disesuaikan dengan jadwal dari RA Ar- Rahmah Papringan, Yogyakarta. 10 20 30 40 50 60 70 80 Pra Tindakan Target Pencapaian