Pelaksanaan Tindakan Siklus II 1 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama
Peserta didik terlihat senang dan antusias dalam mengerjakannya walaupun mereka merasa kesusahan dan mengeluh akan tetapi mereka mulai
terbiasa dalam mengkoordinasi tangan, dan jari jemari. Hal pertama, peserta didik membuat alas dengan teknik slab atau lempeng kemudian dikombinasikan dengan
penopang lilin yang berbentuk bulat dan digabungkan menjadi satu sehingga terlihat seperti bentuk bunga.
Peneliti dan guru memberikan motivasi dan bimbingan kepada peserta didik yang lambat dalam membentuk dengan media serbuk kayu melalui
pendekatan langsung kepada peserta didik agar terstimulasi dengan baik.
c Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir peserta didik mengumpulkan hasil karya mereka di atas meja yang telah disediakan untuk didokumentasikan. Sebelum pelajaran
berakhir, peserta didik mengumpulkan sampah maupun sisa dari adonan serbuk kayu yang berada di meja dan lantai kemudian membuangnya ke dalam tempat
sampah. Hal terakhir yaitu peserta didik mencuci tangan. Peneliti merefleksi semua kegiatan yang telah dilakukan anak dari awal
sampai akhir dan melakukan tanya jawab bagaimana pengalaman dan perasaan yang dirasakan peserta didik.
2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Kedua
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari Rabu, 17 September 2014 dengan tema tanaman , sub
tema buah-buahan, indikator yang akan dicapai adalah menyebutkan macam- macam buah beserta warna dan rasa, sehingga kegiatan pelajaran yang digunakan
adalah membentuk buah jeruk, semangka, dan anggur .
Jumlah peserta didik yang hadir pada siklus II pertemuan kedua sebanyak 17 anak, sedangkan peserta didik
yang tidak hadir sebanyak 4 anak. Alokasi waktu yang digunakan yaitu 1 jam pelajaran mulai pukul 08.30-09.30 WIB. Pelaksanaan tindakan pada siklus II
pertemuan kedua meliputi 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
a Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai dengan aktivitas outdoor yaitu anak berbaris sebelum masuk kelas dan berjabat tangan kepada para guru. Anak dikondisikan
duduk sesuai dengan kursi mereka masing-masing. Kegiatan pembuka yaitu salam, berdoa, dan membaca surat-surat pendek. Peneliti memberikan apersepsi
dengan melakukan tanya jawab kepada peserta didik tentang buah-buahan apa saja yang mereka ketahui, menanyakan buah apa yang berwarna jingga, merah,
dan ungu; serta bagaimana rasa dari tiap buah. Peserta didik banyak menyebutkan berbagai macam buah, penugasan pada siklus II pertemuan kedua ini peserta didik
membentuk buah jeruk, semangka, dan anggur. Peneliti, teman sejawat, dan guru sebagai kolabolator membagikan karton
kepada peserta didik untuk meletakan benda yang sudah dibentuk. Peneliti mendemonstrasikan di depan kelas bagaimana cara dan teknik yang digunakan
dalam membentuk jeruk, semangka, dan anggur. Dalam proses membentuk,
peneliti menggambarkan tiap bentuk dari setiap buah pada white board dan menempelkan hasil membentuk buah dari peneliti di samping gambar.
Peneliti mengajak peserta didik untuk membagi tiap-tiap adonan dan menyesuaikan dengan berbagai warna yang sudah disesuaikan. Peneliti, guru dan
teman sejawat memberikan motivasi dan semangat agar anak dapat membentuk dengan bersemangat.
b Kegiatan Inti
Kegiatan inti dalam kegiatan ini adalah peserta didik diberi 4 buah kantong adonan serbuk kayu yang berbeda warna yaitu hijau, jingga, merah, dan
ungu. Peserta didik terlihat senang dan antusias dalam mengerjakannya. Adonan berwarna hijau dibagi menjadi tiga bagian dan dibentuk lingkaran, dimana satu
bagian diantaranya dibentuk lingkaran besar, dan dua bagian lainnya menjadi lingkaran kecil. Adonan serbuk kayu berwarna hijau berukuran besar tersebut
digunakan untuk membentuk bagian kulit dari semangka, sedangkan dua bulatan kecil berwarna hijau digunakan untuk membuat daun pada jeruk dan anggur.
Kegiatan pertama yang dilakukan peserta didik membentuk buah jeruk. Peserta didik membuat lingkaran dari adonan serbuk kayu berwarna jingga dan
menambahkan daun menggunakan adonan serbuk kayu berwarna hijau yang sebelumnya telah dibentuk terlebih dahulu. Kedua yaitu peserta didik membentuk
buah semangka dimana menggabungkan antara adonan berwarna hijau dan adonan berwarna merah sehingga membentuk setengah lingkaran dimana warna
hijau terletak pada bagian bawah adonan warna merah dan mengelilingi sebagian
adonan warna merah. Terakhir yaitu peserta didik membentuk buah anggur menggunakan adonan serbuk kayu berwarna ungu. Adonan berwarna ungu dibagi
menjadi beberapa bulatan kecil dan menggabungkannya menjadi satu kemudian diberi tangkai berwarna hijau pada bagian atas buah anggur yang telah terbentuk.
Peserta didik mulai terbiasa dalam mengkoordinasi mata, tangan, dan jari jemari. Peserta diidik terlihat aktif dan sibuk dengan tugasnya masing-masing dan mulai
meremas, membuat lempengan, menekan, memilin, memotong dan membentuk.
Gambar XVIII. Proses Pembuatan Buah-buahan
Sumber: Dokumentasi Nurul, September 2014 Selain meningkatkan motorik halus, koordinasi mata dan tangan, hal ini
berpengaruh pada kognitif peserta didik, dimana peserta didik kembali mengingat dan mengucapkan untuk menghitung 1-10 bahkan lebih saat mereka membagi
adonan serbuk kayu berwarna unggu untuk dijadikan butiran anggur yang disusun menjadi satu.
c Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir peserta didik mengumpulkan hasil karya mereka pada meja yang telah disediakan untuk didokumentasikan. Setiap anak merasa bangga
dengan hasil karya yang mereka buat karena hasil karya mereka pada siklus II pertemuan kedua lebih berwarna-warni. Sebelum pelajaran berakhir, peserta didik
mengumpulkan sampah plastik pembungkus adonan serbuk kayu yang telah terpakai kemudian membuangnya ke dalam tempat sampah. Hal terakhir yaitu
peserta didik mencuci tangan. Peneliti merefleksi semua kegiatan yang telah dilakukan anak dari awal
sampai akhir dan melakukan tanya jawab bagaimana pengalaman dan perasaan yang dirasakan peserta didik.