Pengertian Motorik Halus Anak

K. Eilleen Allen 2010: 164 mengemukakan bahwa keterampilan motorik pada anak usia dini adalah sebagai berikut: a. Kekuatan otot anak bertambah, dalam hal ini kekuatan anak laki-laki cenderung lebih kuat dibandingkan anak perempuan seusianya. b. Pengendalian kemampuan motorik halus dan kasarnya semakin baik, gerakannya semakin tepat dan sesuai tujuan, walaupun masih terdapat beberapa kecerobohan. c. Menyukai kegiatan fisik yang banyak membutuhkan energi seperti berlari, melompat, memanjat, dan melempar. d. Aktif bergerak dalam melakukan kegiatan. e. Ketangkasan dan koordinasi mata dan tanggannya meningkat seiring fungsi motorik yang semakin baik. f. Menyukai membuat karya seni seperti mengecat, membentuk sesuatu mengguankan bahan lunak, membuat sesuatu, berkreasi menggunakan kayu, menggambar dan mewarnai. g. Menulis angka dan huruf dengan ketepatan dan minat dari yang kecil sampai yang besar. h. Menggambar dengan menjiplak tangan atau benda lain. i. Melipat dan menggunting kertas menjadi bentuk yang sederhana.

2. Tujuan Pengembangan Motorik Halus

Tujuan dan fungsi keterampilan motorik adalah penguasaan keterampilan yang tergambar dalam kemampuan menyelesaikan tugas motorik tertentu. Tujuan umum pengembangan motorik halus adalah anak dapat menunjukan kemampuan menggerakan anggota tubuhnya terutama terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk pengenalan menulis. Menurut Yudha M. Saputra 2005: 115 tujuan keterampilan motorik halus adalah: a. Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan. b. Mampu mengkoordinasikan kecepatan tangan dengan mata. c. Mampu mengendalikan emosi. Ditambahkan oleh Sumantri 2005: 146 bahwa tujuan keterampilan motorik halus anak usia 4-6 tahun adalah: a. Anak mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan. b. Anak mampu menggerakan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari jemari seperti kesiapan menulis, menggambar, dan memanipulasi benda- benda. c. Anak mampu mengkoordinasi indera mata dan aktivitas tangan. d. Anak mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus. Secara khusus tujuan pengembangan motorik halus untuk anak usia TK 4-6 tahun adalah anak dapat menunjukan kemampuan menggerakan anggota tubuhnya dan terutama terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk pengenalan menulis Puskur, Balitbang: Depdiknas, dalam Sumantri. 2005:146.

3. Fungsi Keterampilan Motorik Halus

Pentingnya keterampilan motorik halus menjadi alasan seorang guru untuk merancang kegiatan yang berfungsi untuk meningkatkan keterampilan motorik halus. Meneurut Yudha M. Saputra 2005: 116 fungsi keterampilan motorik halus adalah: a. Sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan gerak kedua tangan. b. Sebagai alat pengembangan koordinasi kecepatan tangan dengan gerak mata. c. Sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi. Dijelaskan oleh Sumantri 2005: 146 bahwa fungsi pengembangan motorik halus adalah untuk mendukung aspek pengembangan aspek lainnya seperti kognitif dan bahasa serta sosial karena pada hakekatnya setiap pengembangan tidak dapat terpisah satu sama lain.

4. Prinsip Pendekatan Keterampilan Motorik Halus pada Anak

Pendidikan yang bekerja dengan anak usia dini perlu menekankan pentingnya kegiatan bermain atau pengembangan motorik dan pengembangan lainnya. Terdapat dua hal yang tidak boleh dilupakan, hal pertama adalah pemahaman akan pentingnya hubungan kegiatan tersebut dengan pengembangan daya pikir dan daya cipta anak. Kemudian hal yang kedua adalah bila anak tanpa bergerak bebas, tanpa kesempatan bermain dan tanpa kesempatan menjelajahi lingkungannya, anak akan kurang tumbuh kembang secara optimal. Menurut Sumantri 2005: 147-148 pendekatan pengembangan motorik halus pada anak usia TK hendaknya memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut: