Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan

secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal- hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Menurut Sanafiah Faisal dalam Sugiyono, 2012: 310 mengklasifikasi observasi menjadi observasi partisipasi, observasi terang-terangan dan tersamar, serta observasi tidak tersetruktur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipasi, yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau orang yang digunakan dalam sumber data penelitian. Dengan observasi ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, valid, dan dapat mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak. Dalam sebuah penelitian ini, peneliti perlu menyusun sebuah rancangan penyusunan instrumen yaitu berupa kisi-kisi. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 205 kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal disebutkan dalam kolom. Adapun kisi-kisi yang diamati oleh peneliti dalam peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan membentuk dengan adonan serbuk kayu adalah sebagai berikut. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Observasi Ketrampilan Motorik Halus Variable Sub Variabel Indikator Keterampilan motorik halus Kelenturan jari jemari Sangat lentur dan luwes dalam membentuk menggunakan adonan serbuk kayu Lentur dan luwes dalam membentuk menggunakan adonan serbuk kayu Mulai lentur dan luwes dalam membentuk menggunakan adonan serbuk kayu Belum lentur dan luwes dalam membentuk menggunakan adonan serbuk kayu Kecermatan Sangat cermat dalam membentuk menggunakan adonan serbuk kayu Cermat dalam membentuk menggunakan adonan serbuk kayu Mulai cermat dalam membentuk menggunakan adonan serbuk kayu Belum cermat dalam membentuk menggunakan adonan serbuk kayu Antusias Sangat antusias dalam melakukan kegiatan membentuk menggunakan adonan serbuk kayu Antusias baik dalam melakukan kegiatan membentuk menggunakan adonan serbuk kayu Mulai antusias dalam melakukan kegiatan membentuk menggunakan adonan serbuk kayu Belum antusias dalam melakukan kegiatan membentuk menggunakan adonan serbuk kayu

b. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono, 2010: 317 wawancara adalah pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Lebih lanjut ia membagi wawancara menjadi tiga macam yaitu wawancara terstruktur, semistruktur, dan tidak terstruktur. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan dengan menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis. Menurut Emzir 2013: 209 wawancara digunakan untuk menyerap atau menemukan informasi yang kontinu yang tersusun dari peristiwa, kejadian, dan instansi. Ditambahkan oleh Sugiono 2012: 138 dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang