Observasi Siklus II Siklus II

Aspek antusias pada peserta didik yang mendapatkan 4 poin yaitu peserta didik sangat antusias dalam membentuk tanpa meminta bantuan orang lain pada pertemuan pertama dan kedua sama, yaitu sebanyak 3 anak. Peserta didik yang mendapatkan 3 poin atau peserta didik bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tanpa meminta bantuan dan cukup diberi pengarahan dalam proses membentuk pada pertemuan pertama dan kedua sama, yaitu sebanyak 13 anak. Peserta didik yang mendapatkan 2 poin yaitu peserta didik mulai bersungguh-sungguh dan masih meminta bantuan orang lain pada pertemuan pertama sebanyak 3 anak, dan pertemuan kedua sebanyak 1 anak. Peserta didik yang mendapatkan 1 poin yaitu peserta didik belum bersungguh-sungguh dan masih meminta bantuan orang lain pada pertemuan pertama sebanyak 1 anak, dan pertemuan kedua tidak ada. Berdasarkan hasil rekapitulasi dari siklus I dan siklus II, menunjukan bahwa terjadi peningkatan ketrampilan motorik halus pada peserta didik kelas B1 di RA Ar-Rahmah Papringan, Yogyakarta. Hal ini disajikan pada tabel 10. Tabel 10. Hasil Rekapitulasi Data Keterampilan Motorik Halus Peserta Didik Siklus I dan Siklus II No Aspek Motorik Halus Persentase Siklus I Siklus II 1 Kelenturan jari jemari 66,25 70,58 2 Kecermatan 53,75 70,58 3 Antusias 72,70 76,47 Rata-rata 64,16 72,54 Untuk lebih jelasnya dapat ditampilkan pada grafik 3. Gambar XIX: Grafik 3. Keterampilan Motorik Halus Peserta Didik pada Siklus I dan Siklus II Berdasarkan tabel 9 dan grafik 3 dapat diketahui telah terjadi perbandingan persentasi keterampilan motorik halus pada setiap aspek. Aspek kelenturan jari jemari dari 66,25 menjadi 70,58 atau meningkat 4,33. Aspek kecermatan dari 53,75 menjadi 70,58 atau meningkat 16,83, dan antusias dari 72,70 menjadi 76,47 atau meningkat 3,77. Peningkatan tertinggi terjadi pada aspek kecermatan yaitu mengalami peningkatan mencapai 16,83. Rata-rata peningkatan keterampilan motorik halus pada siklus I yaitu 64,58 dan meningkat pada siklus II menjadi 68,38 atau meningkat 3,80.

d. Refleksi Siklus II

Refleksi pada siklus II yaitu membahas tentang masalah-masalah yang muncul dalam proses tindakan berlangsung dan mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan kemudian akan dilakukan perbaikan. 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 Kelenturan Jari Jemari Kecermatan Antusias Siklus I Siklus II Berdasarkan hasil dari tindakan yang telah dilakukan dan data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi, maka peneliti, guru, dan teman sejawat menyimpulkan beberapa permasalahan yang muncul dari tindakan siklus II pertemuan pertama, antara lain pada saat proses membentuk peserta didik masih merasa bingung, hal ini dikarenakan tingkat kerumitan yang tidak sama dengan siklus sebelumnya dan penambahan warna yang digunakan, dimana tiap peserta didik menggunakan 2 buah warna dan digabungkan menjadi satu yang berbeda dengan siklus I. Siklus I pertemuan kedua, peneliti, guru, dan teman sejawat lebih memberikan semangat kepada peserta didik sehingga mereka termotivasi dalam membentuk meggunakan serbuk kayu, hal ini cukup meningkatkan antusias peserta didik walau tingkat kesulitan yang dihadapi lebih kompleks karena menggunakna 4 warna dalam membentuk. Pelaksanaan tindakan pada siklus II keterampilan motorik halus peserta didik kelas B1 di RA Ar-Rahmah Papringan, Yogyakarta telah mengalami peningkatan yang baik setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II, akan tetapi kelenturan jari jemari dan kecermatan belum memenuhi indikator yang dicapai, oleh karena itu perlu diadakan kembali siklus III untuk memaksimalkan hasil peningkatan motorik halus lebih optimal.

e. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus II maka hipotesis yang akan digunakan adalah dengan memberikan penugasan membentuk dengan menggabungkan variasi teknik membentuk menggunakan adonan serbuk kayu dan memberi motivasi kepada peserta didik.

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 September 2014 dengan tema tanaman. Sub warung hidup, indikator yang akan dicapai adalah menyebutkan tanaman dikebun. Jumlah peserta didik yang hadir pada siklus III sebanyak 18 anak, sedangkan yang tidak hadir sebanyak 3 anak. Penugasan yang digunakan adalah membentuk wortel dan bunga berornamen bingkai . Alokasi waktu yang digunakan yaitu 1 jam pelajaran mulai pukul 09.30-10.30 WIB. Pelaksanaan tindakan pada siklus III meliputi 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. a Kegiatan Awal Kegiatan awal dimulai dengan aktivitas outdoor yaitu peserta didik bermain di luar kelas. Setelah bel berbunyi, peserta didik masuk kelas dan mengkondisikan duduk sesuai dengan kursi mereka masing-masing. Kegiatan pembuka yaitu salam. Peneliti melakukan tanya jawab kepada peserta didik tentang tanaman apa yang berwarna jingga dan mengandung banyak vitamin A, serentak peserta didik menjawab wortel. Maka pada siklus III pertemuan pertama ini peserta didik ditugaskan untuk membuaat wortel beserta bunganya dan dihias didalam bingkai. Peserta didik mengambil papan karton yang sudah disediakan untuk meletakan benda yang sudah dibentuk. Peneliti mendemonstrasikan didepan kelas