Hasil Observasi Siklus III

siklus I, siklus II, dan siklus III. Aspek tersebuat adalah kelenturan jari jemari 84,72, kecermatan 86,11, dan antusias 90,27. Rata-rata Peningkatan perkembangan keterampilan motorik halus peserta didik kelas B1 di RA Ar- Rahmah Papringan, Yogyakarta mengalami peningkatan yaitu 87,03 bahkan melebihi target indikator yang diharapkan yaitu 80, sehingga penelitan dianggap cukup.

G. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas dengan membentuk dengan media adonan serbuk kayu menghasilkan karya yang dihasilkan oleh peserta didik. Terdapat 3 aspek yang digunakan dalam observasi yaitu kelenturan jari jemari, kecermatan, dan antusias. Hasil karya pada setiap aspek masing-masing digolongkan dalam empat kriteria skor perolehan yaitu skor 4, 3, 2, dan 1. Skor 4 untuk anak yang berkembang sangat baik, skor 3 untuk anak yang berkembang sesuai harapan, skor 2 untuk anak yang mulai berkembang baik, dan skor 1 untuk anak yang belum berkembang.

1. Pra tindakan

Pada tindakan pra tindakan, peserta didik ditugaskan untuk membentuk benda geometris berupa segitiga, lingkaran, dan persegi. Berdasrkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada pra tindakan bahwa kemampuan motorik halus peserta didik RA Ar-Rahmah Papringan, Yogyakarta masih rendah. Gambar XXII. Hasil Karya Membentuk dari Desva Sumber: Dokumentasi Kukuh, 3 September 2014 Gambar XXII merupakan gambar hasil karya membentuk dari Desva pada pra tindakan. Hasil pengamatan terhadap Desva dalam proses membentuk menggunakan adonan serbuk kayu, perolehan skor pada aspek kelenturan jari jemari, kecermatan, dan antusias mendapat skor 1. Skor yang diperoleh oleh Desva yaitu 3 poin atau 25,00, sehingga Desva masuk pada kategori motorik halus belum berkembang.

2. Siklus I

Tindakan pada siklus I pertemuan pertama yaitu peserta didik ditugaskan untuk memebentuk huruf 4, 5, dan 6; sedangkan pada siklus I pertemuan kedua peserta didik ditugaskan membentuk kata “Rumah”. Peserta didik yang hadir pada siklus I pertemuan pertama dan siklus I pertemuan kedua berjumlah 20 anak.

a. Motorik Halus Berkembang Baik

Kategori motorik halus berkembang sangat baik yaitu kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan membentuk yang mendapatkan persentase pada rentan 71-100 . Tindakan pada siklus I pertemuan pertama terdapat 4 peserta