Pelaksanaan Tindakan Siklus III

maka perlu diberi daun pada bagian atasnya, kemudian peserta didik mengambil adonan berwarna hijau dan membaginya menjadi tiga bagian. Dua bagian digunakan sebagai daun pada wortel dan satu bagian digunakan untuk membentuk bagian dalam bunga. Bentuk wortel yang sudah jadi kemudian diletakkan di dalam bingkai. Tahap terakhir adalah membuat bunga, peserta didik membuat bunga dengan menggunakan adonan warna merah dan membagi menjadi beberapa bagian bulatan kecil-kecil dan digabungkan menjadi satu dengan bulatan warna hijau diletakan pada bagian tengah. Peserta didik terlihat antusias dalam membentuk, karena mereka mulai terbiasa dalam mengkoordinasi mata, tangan, dan jari jemari. Peserta didik terlihat aktif dan sibuk dengan tugasnya masing- masing. c Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir peserta didik mengumpulkan hasil karya mereka di atas meja yang telah disediakan untuk didokumentasikan. Sebelum pelajaran berakhir, peserta didik mengumpulkan sampah maupun sisa dari adonan serbuk kayu yang tercecer di meja dan lantai kemudian membuangnya ke dalam tempat sampah. Hal terakhir yaitu peserta didik mencuci tangan setiap akhir dari sebuah kegiatan. Peneliti merefleksi semua kegiatan yang telah dilakukan peserta didik dari awal sampai akhir dan melakukan tanya jawab bagaimana pengalaman dan perasaan yang dirasakan peserta didik.

4. Hasil Observasi Siklus III

Observasi pada siklus III dilakukan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi pada siklus III menunjukan bahwa keterampilan perkembangan motorik halus peserta didik kelas B1 di RA Ar-Rahmah Papringan, Yogyakarta mengalami peningkatan perkembangan. Hasil observasi yang telah dilakukan disajikan dalam tabel 11. Tabel 11. Hasil Rekapitulasi Data Keterampilan Motorik Halus Peserta Didik Pra Tindakan , Siklus I, Siklus II, dan Siklus III No Aspek Motorik Halus Persentase Pra Tindakan Siklus I Siklus II Siklus III 1 Kelenturan jari jemari 55,00 64,37 68,41 84,72 2 Kecermatan 50,00 53,12 62,16 86,11 3 Antusias 43,75 76,25 74,58 90,27 Rata-rata 49,58 64,58 68,38 87,03 Untuk lebih jelasnya dapat ditampilkan pada grafik 4. Gambar XX. Grafik 4. Keterampilan Motorik Halus Peserta Didik pada Pra Tindakan , Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Berdasarkan rekapitulasi data keterampilan motorik halus peserta didik pra tindakan, siklus I, siklus II, dan siklus III, maka dapat diperoleh hasil dari rata-rata 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 Kelenturan Jari Jemari Kecermatan Antusias Pra Tindakan Siklus I Siklus II Siklus III dari setiap siklus. Hasil rata-rata peningkatan keterampilan motorik halus dapat dapat dilihat dalam bentuk grafik 5. Gambar XX: Grafik 5. Hasil Perkembangan Rata-Rata Keterampilan Motorik Halus Peserta Didik Berdasarkan tabel hasil observasi siklus III dapat dijelaskan bahwa seluruh aspek keterampilan motorik halus peserta didik mengalami perkembangan dengan baik. Hasil observasi pada siklus III menunjukan bahwa ketiga aspek mengalami peningkatan dari pra tindakan, siklus I, siklus II, dan siklus III. Dijelaskan bahwa terjadi peningkatan yang baik dari pra tindakan sampai siklus III. Pada aspek kelenturan jari jemari dari 55,00 menjadi 84,72 atau meningkat 29,72, kecermatan dari 50,00 menjadi 86,11 atau meningkat 36,11, dan antusias dari 43,75 menjadi 90,27 atau meningkat 46,52.

5. Refleksi Tindakan Siklus III

Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwasanya terjadi peningkatan keterampilan motorik halus pada setiap aspek. Kegiatan refleksi dilakukan oleh peneliti untuk dilakukan perbandingan data yang diperoleh pada pra tindakan, 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 Pra Tindakan Siklus I Siklus II Siklus III Target Pencapaian siklus I, siklus II, dan siklus III. Aspek tersebuat adalah kelenturan jari jemari 84,72, kecermatan 86,11, dan antusias 90,27. Rata-rata Peningkatan perkembangan keterampilan motorik halus peserta didik kelas B1 di RA Ar- Rahmah Papringan, Yogyakarta mengalami peningkatan yaitu 87,03 bahkan melebihi target indikator yang diharapkan yaitu 80, sehingga penelitan dianggap cukup.

G. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas dengan membentuk dengan media adonan serbuk kayu menghasilkan karya yang dihasilkan oleh peserta didik. Terdapat 3 aspek yang digunakan dalam observasi yaitu kelenturan jari jemari, kecermatan, dan antusias. Hasil karya pada setiap aspek masing-masing digolongkan dalam empat kriteria skor perolehan yaitu skor 4, 3, 2, dan 1. Skor 4 untuk anak yang berkembang sangat baik, skor 3 untuk anak yang berkembang sesuai harapan, skor 2 untuk anak yang mulai berkembang baik, dan skor 1 untuk anak yang belum berkembang.

1. Pra tindakan

Pada tindakan pra tindakan, peserta didik ditugaskan untuk membentuk benda geometris berupa segitiga, lingkaran, dan persegi. Berdasrkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada pra tindakan bahwa kemampuan motorik halus peserta didik RA Ar-Rahmah Papringan, Yogyakarta masih rendah.