c. Nama : Nurul Hidayah
NIM : 10600067
Pekerjaan : Mahasiswi Peran
: Teman sejawat Tugas
:Membantu peneliti mengamati pelaksanaan tindakan dan mendokumentasi jalannya penelitian
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas untuk meningkatan keterampilan motorik halus adalah peserta didik kelas B1 yang berjumlah 21 anak dengan rentan usia
5-6 tahun. Anak laki-laki berjumlah 11 anak dan perempuan 10 anak. Peneliti memilih kelas B1 untuk dijadikan sebagai subyek penelitian ini, karena
keterampilan motorik halus pada kelas B1 belum berkembang secara maksimal. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah keterampilan motorik halus melalui
kegiatan membentuk pada peserta didik RA Ar-Rahmah. Penelitian ini diterapkan pada aspek keterampilan motorik halus yaitu kelenturan jari jemari, kecermatan,
dan antusias.
C. Setting penelitian
1.
Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Raudhatul Athfal Ar-Rahmah yang terletak di Jalan Ori I No. 2 Papringan Caturtunggal, Depok, Sleman,
Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tahun ajaran 20142015 tepatnya bulan September dengan setting penelitian dilakukan di
dalam kelas ketika pembelajaran sedang berlangsung.
D. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK kolaborasi yaitu adanya kerjasama antara peneliti dan guru kelas B1
RA Ar-Rahmah Papringan, Yogyakarta dalam proses pembelajaran. Model dalam penelitian ini adalah model penelitian Kemmis dan Taggen Arikunto, 2006: 93.
Penelitian tindakan kelas menggunakan beberapa siklus. Masing-masing siklus mempunyai tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi.
Gambar I: Alur PTK Model Kemmis dan Tanggen
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2010: 132
Kegiatan-kegiatan dalam setiap siklus tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan adalah mengembangkan rencana tindakan untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana PTK disusun berdasarkan hasil
pengamatan awal. Perencanaan dilakukan untuk mempersiapkan hal-hal yang akan dilaksanakan pada proses pelaksanaan tindakan dalam membentuk
menggunakan adonan serbuk kayu untuk meningkatkan motorik halus anak.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali. Tindakan harus didasari dengan niat untuk
memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan proses pembelajaran secara optimal.
3. Observasi
Observasi atau pengamatan digunakan untuk mendiskripsikan pengaruh tindakan terkait. Objek observasi adalah seluruh proses tindakan yang terkait dari
keadaan, tindakan yang direncanakan dan pengaruhnya dimulai dari proses pengumpulan data. Peneliti menggunakan catatan lapangan dan catatan anekdot
untuk memperoleh data yang rinci mengenai pelaksanaan tindakan dan untuk memperbaiki siklus berikutnya. Observasi dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut: