6. Prinsip Pembelajaran Anak Usia Dini
Penyelenggaraan pengasuhan, pendidikan, dan pengembangan anak usia dini diarahkan pada pencapaian individu yang memiliki keunggulan sesuai dengan
potensinya masing-masing. Pendidikan anak usia dini yang bermutu hendaknya berpedoman pada prinsip dan asas pembelajaran anak usia dini.
Trianto 2011: 73 menjelaskan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran PAUD meliputi:
a. Berorientasi pada Perkembangan Anak
Kondisi dimana anak perlu diperhatikan secara individual dengan memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke rumit,
konkret ke abstrak, gerakan ke verbal, dan dari ke akuan ke rasa sosial.
b. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Pada anak usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangannya.
c. Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran PAUD. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan, dan
memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak.
d. Stimulasi Terpadu
Perkembangan anak bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Perkembangan satu aspek akan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya.
Stimulus harus diberikan secara terpadu sehingga seluruh aspek perkembangan dapat berkembang secara berkelanjutan, dengan memperhatikan kematangan dan
kontekstual sosial, dan budaya setempat.
e. Lingkungan Kondusif
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan serta demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan
sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan.
f. Menggunakan Pendekatan Tematik
Tema sebagai wadah mengenalkan berbagai konsep untuk mengenal dirinya dan lingkungan sekitarnya. Tema dipilih dan dikembangkan dari hal-hal
yang paling dekat dengan anak, sederhana, serta menarik.
g. Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan
Proses kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung menggunakan kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu
anak, memotivasi anak untuk berfikir kritis, dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran dilakukan secara demokratis karena anak merupakan
subyek dalam proses pembelajaran.