yang belum matang maka akan mempengaruhi daya tarik atau menempelnya lem tepung kanji dengan serbuk kayu.
Gambar VI. Proses Perebusan Larutan Tepung Kanji Menggunakan Api Kecil
Sumber: Dokumentasi Kukuh, 9 Oktober 2014
Gambar VII. Lem Tepung Kanji yang Sudah Matang
Sumber: Dokumentasi Kukuh, 9 Oktober 2014 Tahap kedua yaitu proses pembuatan adonan serbuk kayu
a. Menyiapkan serbuk kayu kedalam nampan untuk proses pengadonan. Serbuk
kayu yang dipakai adalah serbuk halus sisa dari pengamplasan kayu sehingga
tekstur adonan yang digunakan lembut. Serbuk kayu yang akan digunakan disaring terlebih dahulu agar serbuk bersih dari kotoran seperti pasir, plastik,
serpihan kayu, dan benda asing lainnya.
Gambar VIII. Serbuk Kayu
Sumber: Dokumentasi Kukuh, 9 Oktober 2014 b.
Mencampur lem tepung kanji yang telah disiapkan kedalam nampan yang telah ditaburi serbuk kayu.
Gambar IX. Percampuran Lem Tepung Kanji dalam Serbuk Kayu
Sumber: Dokumentasi Kukuh, 9 Oktober 2014 c.
Menguli serbuk kayu dan lem kanji sampai membentuk sebuah adonan yang kalis atau tidak lengket ditangan.
Gambar X. Proses Pengulian
Sumber: Dokumentasi Kukuh, 9 Oktober 2014 d.
Adonan siap untuk digunakan dalam proses membentuk.
Gambar XI. Adonan yang Sudah Jadi
Sumber: Dokumentasi Kukuh, 9 Oktober 2014
D. Pembahasan Adonan Serbuk Kayu
Banyak media yang dapat digunakan untuk membentuk di taman kanak- kanak. Salah satu pengembangan media yang digunakan adalah adonan serbuk
kayu. 1.
Pengertian Adonan Serbuk Kayu
Adonan serbuk kayu adalah adonan yang dihasilkan dari percampuran antara lem yang terbuat dari tepung kanji dan serbuk kayu sampai menyatu
sempurna dan kalis tidak lengket ditangan.
Tepung yang digunakan sebagai lem adalah tepung kanji. Tepung kanji merupakan tepung yang diperoleh dari ketela. Kanji juga dikenal sebagai aci atau
tepung tapioka. Tepung kanji dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai produk makanan dan juga sebagai bahan perekat. Tepung kanji yang direbus dan
dicampur dengan air akan menghasilkan gel yang bisa digunakan sebagai lem atau bahan perekat. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
adonan serbuk kayu sebagai media untuk membentuk yaitu: a.
Adonan yang sudah jadi harus disimpan dalam wadahplastik kedap udara dikarenakan adonan akan mudah mengering apabila terkena angin sehingga
kadar air yang terdapat dalam adonan akan berkurang yang mengakibatkan adonan sulit untuk dibentuk karena daya tarik antar serbuk kayu sudah
berkurang. b.
Keras lunaknya adonan akan mempengaruhi proses pembentukan. Adonan yang terlalu keras akan menghasilkan retakan-retakan saat dibentuk; sedangkan
jika adonan terlalu lunak maka adonan akan lengket ditangan.
2. Kelebihan dan Kelemahan Adonan Serbuk Kayu
Kelebihan dari adonan serbuk kayu yaitu pada bahan baku yang digunakan adalah bahan baku yang ramah lingkungan. Pembuatan adonan serbuk kayu
sendiri hanya membutuhkan bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapatkan. Pembuatan lem menggunakan tepung kanji dengan penambahan pewarna
makanan akan menghasilkan adonan terlihat lebih indah, menarik, dan aman untuk digunakan. Serbuk kayu yang digunakan adalah serbuk hasil dari
pengamplasan kayu yang mempunyai tekstur halus sehingga dapat menyatu dengan lem kanji. Hasil dari pembentukan benda menggunakan adonan serbuk
kayu bersifat keras setelah kering dan tidak akan busuk, sehingga media ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan benda fungsional.
Kelemahan adonan serbuk kayu yaitu membutuhkan waktu yang lama dalam proses percampuranpengulian lem tepung kanji dan serbuk kayu. Proses
pengeringan harus langsung dijemur dibawah terik matahari selama 1-2 hari, apabila pengeringan hanya diangin-anginkan akan menimbulkan penjamuran.
Adonan serbuk kayu hanya bertahan selama + 6 jam. Hal ini dikarenakan bahan yang digunakan untuk merekatkan serbuk kayu menggunakan tepung kanji.
Tepung kanji yang sudah tercampur dengan air akan mudah basi sehingga menimbulkan bau yang kurang sedap pada adonan tersebut.
E. Kondisi Awal Keterampilan Motorik Halus Sebelum Tindakan
Sebelum diadakan penelitian tindakan kelas, untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik kelas B1 di RA Ar-Rahmah Papringan,
Yogyakarta, peneliti melakukan pra tindakan kepada peserta didik dalam proses
kegiatan membentuk yang dilaksanakan pada hari Rabu, 3 September 2014.
Proses kegiatan membentuk pada pra tindakan mengacu pada tema yang ada di sekolah yang bertemakan lingkungan, indikator yang akan dicapai adalah meniru
membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran sehingga kegiatan pelajaran yang digunakan adalah membuat benda geometris yaitu segitiga,
lingkaran dan persegi.