169
Penerapan Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat
relatif stabil. Sementara itu, di masyarakat industri modern yang sangat cepat berubah memiliki angka kejahatan yang semakin tinggi, terutama di kota-kota
besar.
Di dalam masyarakat pinggiran tersisih di kota-kota besar, banyak terjadi kejahatan. Pada umumnya, anak-anak sulit dididik untuk mematuhi hukum
karena mereka umumnya berasal dari keluarga yang terpecah. Kalaupun kedua orang tuanya masih lengkap, mereka mengalami konflik emosional dan masalah
kesehatan serta keuangan yang memengaruhi hubungan sosial dalam keluarga mereka. Daerah-daerah kumuh mengalami kekurangan sarana pendidikan,
banyak pengangguran, pemukiman padat dan tidak sehat, serta kurang ter- sedianya sarana rekreasi. Kondisi seperti ini membuat anak-anak lari ke jalanan.
Akhirnya, anak-anak terjerumus ke dalam peredaran narkoba, perjudian, pen- curian, mabuk-mabukan, dan tindakan kekerasan. Petugas polisi tidak banyak
menjangkau daerah-daerah seperti ini dan kalaupun ada justru masyarakat tidak bersikap kooperatif.
Penyebab munculnya kejahatan, akibat terjadinya kejahatan, dan langkah- langkah mengatasinya merupakan persoalan sehari-hari yang dihadapi
masyarakat. Misalnya, korupsi sebagai salah satu bentuk kejahatan yang akhir- akhir ini menjadi sasaran perhatian pemerintah. Tindakan jahat itu tidak semata-
mata melanggar hukum, tetapi menurut Selo Soemardjan, juga menyebabkan rusaknya tatanan sosial. Untuk mengatasi kejahatan seperti ini diperlukan
pengetahuan yang cukup mengenai penyebab, akibat, dan langkah-langkah yang dapat dilakukan. Di sinilah letak penerapan pengetahuan sosiologi dalam
mengatasi kejahatan.
c. Peperangan
Masalah sosial yang paling me- rusak adalah peperangan. Semakin
maju masyarakat, maka semakin canggih teknologi peperangan, se-
hingga semakin besar kerusakan yang ditimbulkan. Perang merupa-
kan wujud nyata adanya konflik terbuka antara dua masyarakat atau
lebih. Apabila konflik tidak menemu- kan jalan lain untuk pemecahannya,
maka perang dijadikan jalan keluar- nya. Apabila salah satu pihak ada
yang kalah, barulah terjadi ako- modasi.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa perang senantiasa menimbulkan berb- agai dampak buruk di berbagai bidang kehidupan. Berbagai infrastruktur sos-
ial ekonomi menjadi rusak, kehidupan sosial menjadi porak-poranda, ber- bagai produk kebudayaan hancur, dan banyak keluarga kehilangan anggotanya.
Gambar 6.5 Perang adalah masalah sosial yang dampak sosialnya sangat besar. Untuk mengetahui
penyebab serta usaha mengatasinya pun melibatkan sosiologi.
Sumber: Solopos, 26 Juli 2006
170
Sosiologi SMAMA Kelas X
Perang sebagai bentuk konflik antarmasyarakat dapat dikaji sebab dan pros- esnya secara sosiologis. Mengapa suatu masyarakat terjadi konflik; faktor apa
yang mendorong konflik tersebut; kemungkinan-kemungkinan apa saja yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan masalah itu; bagaimana pula cara men-
gatasi dampak yang diakibatkan? Semua itu memerlukan kajian sosiologi. Sete- lah pengetahuan mengenai hal itu diperoleh, barulah langkah mengatasinya
dapat dilakukan.
d. Pelanggaran Norma
Norma-norma masyarakat mengatur perilaku setiap orang agar tidak merugikan diri sendiri atau pihak lain. Setiap norma atau peraturan didasarkan
pada nilai-nilai sosial tertentu yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Namun, sering terjadi warga masyarakat tidak mampu memenuhi tuntutan moral yang
ada dan melakukan pelanggaran. Masalah sosial sebagai wujud pelanggaran norma-norma masyarakat antara lain berupa pelacuran, kenakalan anak,
penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif NAZA, dan homoseksualitas.
Pelacuran merupakan bentuk pelanggaran norma susila dan norma agama. Orang melacurkan diri karena beberapa sebab. Secara kejiwaan, orang yang
melacurkan diri mungkin memiliki latar belakang masa kanak-kanak yang tidak cukup kasih sayang. Secara ekonomi, mungkin mereka terjepit oleh kebutuhan
hidup, sementara tidak memiliki mata pencaharian lain yang lebih baik. Adapun secara sosial, mungkin mereka dikecewakan oleh suami atau keluarganya. Selain
melanggar kesusilaan dan ajaran agama, pelacuran juga menyebabkan penularan penyakit kelamin dan AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome yang sangat membahayakan. Penyakit kelamin dapat menyebabkan kerusakan fungsi
reproduksi, dan penyakit AIDS menyebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh. Delinkuen atau kenakalan anak-anak bentuknya berupa pencurian,
perampokan, pencopetan, penganiayaan, tindak asusila, penggunaan obat- obat terlarang, dan kebut-kebutan di jalan raya. Kenakalan anak timbul karena
berbagai sebab yang umumnya merupakan bentuk pelarian diri dari kondisi keluarga dan lingkungan yang tidak memuaskan. Anak-anak dari semua
golongan atau kelas sosial sama-sama berpotensi berperilaku nakal. Kebutuhan ekonomi yang tidak terpenuhi menjadi sebab kenakalan anak-anak dari kelas
sosial bawah, sedangkan kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua menjadi penyebab kenakalan anak-anak dari kelas sosial ekonomi atas.
Narkotika dan Zat Adiktif NAZA merupakan bahan-bahan yang bila dikonsumsi secara salah diluar aturan kedokteran dapat menimbulkan gangguan
sistem syaraf. Bahan-bahan itu meliputi opium, kodein, morfin, dan heroin, serta turunannya. Dalam praktik kedokteran, narkotika digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit atau untuk membius pasien. Akan tetapi, penggunaan narkotika secara berlebihan sehingga membuat orang berperilaku menyimpang
termasuk pelanggaran norma. Demikian juga, mengonsumsi alkohol secara berlebihan sehingga membuat seseorang mabuk dan lupa diri juga pelanggaran