173
Penerapan Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat
g. Anak Jalanan
Kita sering melihat anak-anak usia sekolah mengamen di lampu
merah di perempatan jalan dan bis umum. Persoalan apa yang sebenar-
nya terjadi pada kenyataan sosial tentang anak jalanan ini, mengapa
mereka turun ke jalan dan mening- galkan kewajibannya belajar di
sekolah? Bagaimana mereka bela- jar? Apa yang terjadi dengan keluar-
ga mereka?
Banyak faktor yang menyebab- kan munculnya anak jalanan. Fak-
tor-faktor utama yang menyebabkan anak-anak usia sekolah memilih jalanan sebagai lingkungan sosialnya adalah ekonomi, lingkungan keluarga, lingkun-
gan tempat tinggal, dan media massa. Dari beberapa faktor-faktor tersebut, faktor ekonomilah yang sering digunakan alasan utama anak-anak jalanan.
Beberapa kasus menunjukkan, bahwa seorang anak menjadi anak jalanan karena disuruh dan dipaksa oleh keluarganya. Mereka menjadi penopang ekonomi
keluarga yang seharusnya belum menjadi tanggung jawab mereka.
Pada awal krisis ekonomi 1998, maraknya anak jalanan pada saat itu dianggap sebagai gejala sosial-ekonomi yang bersifat sementara. Namun, pada
kenyataannya, jalanan menjadi pola atau cara baru sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Karena telah menjadi pola baru dalam pe-
menuhan kebutuhan ekonomi, anak jalanan sulit untuk dihilangkan. Harus ada perubahan yang mendasar dalam pembangunan ekonomi dan memberikan
kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat untuk beaktifitas dalam bidang ekonomi secara wajar. Di samping itu, perlu adanya penyadaran bahwa budaya
yang ada di jalanan tidak sesuai dengan nilai dan norma yang dianut masyarakat umum.
3. Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Perencanaan Sosial dan Pembangunan
a. Perencanaan Sosial
Perencanaan sosial social engineering merupakan salah satu aspek penting
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat modern. Semakin maju suatu ma- syarakat, kesadaran akan perencanaan sosial semakin tinggi. Masyarakat sudah
menyadari sepenuhnya bahwa arah perubahan sosial dapat direkayasa atau direncanakan. Dengan perencanaan sosial, bentuk masyarakat yang diinginkan
pada masa depan dapat dilaksanakan.
Gambar 6.8 Masalah ekonomi membuat anak-anak turun ke jalan untuk bertahan hidup.
Anak-anak jalanan
Sumber: Haryana
174
Sosiologi SMAMA Kelas X
Hal seperti ini berbeda dengan keyakinan masyarakat pada masa lampau. Pada masa
itu, orang menganggap bahwa perkembangan masyarakat terjadi sebagai akibat kekuatan-
kekuatan dari luar kekuasaan manusia. Ma- syarakat hanya dapat pasif menerima apa saja
yang terjadi, tanpa perlu berbuat apa-apa.
Akan tetapi, kemajuan pengetahuan so- siologi telah meyakinkan manusia bahwa per-
ubahan sosial adalah hasil perbuatan manusia. Manusia secara individual maupun kolektif men-
jadi penggerak agen perubahan. Orang-orang besar dalam sejarah, misal para penemu dalam
berbagai ilmu pengetahuan dan tek-nologi, hingga para nabi adalah individu-individu yang
berpengaruh terhadap perubahan masyarakat. Di samping itu, rakyat biasa, atau sekelompok
mahasiswa dapat pula mengubah masyarakat. Gerakan sosial yang berujud de- monstrasi ternyata efektif mengarahkan perkembangan masyarakat. Hal ini mem-
buktikan bahwa perubahan masyarakat adalah hasil dari perbuatan manusia. Oleh karena itu, dapat direncanakan.
Keyakinan bahwa perubahan masyarakat dapat direncanakan telah mem- buat orang dengan sadar membuat perencanaan sosial. Tentu saja tidak mudah
membuat rencana yang realistis mengenai perkembangan masyarakat di masa datang. Banyak faktor yang harus diperhatikan. Misalnya, terwujudnya masya-
rakat adil dan makmur di masa depan seperti yang dicita-citakan bangsa Indo- nesia. Untuk mewujudkan cita-cita itu diperlukan rekayasa sosial dalam segala
bidang. Menurut Ogburn dan Nimkoff, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan perencanaan sosial. Syarat-syarat itu dijelaskan sebagai berikut.
1 Adanya Modernitas Modernitas yang diperlukan dalam perencanaan sosial harus menjiwai
berbagai sektor kehidupan masyarakat. Sektor-sektor itu antara lain pereko- nomian, urbanisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sistem
administrasi. Perekonomian modern ditandai dengan penggunaan alat transaksi berupa uang. Modernitas perekonomian dewasa ini juga diukur dari pember-
lakuan sistem ekonomi pasar bebas dan efisiensi pengelolaan badan usaha. Modernitas juga harus menjangkau proses perubahan masyarakat tradisional
desa menjadi masyarakat maju atau kota urban. Perubahan ini harus berlangsung teratur. Adanya modernitas juga ditandai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin maju ilmu dan teknologi, maka semakin modern masyarakat. Sistem administrasi yang diterapkan dalam
pengelolaan berbagai organisasi pemerintahan maupun swasta juga harus memerhatikan kaidah-kaidah modernitas.
Infososio
TANGGUNG JAWAB SOSIOLOGI
Ilmuwan sosial tidak berhak untuk mengatakan kepada orang lain
apa yang harus dan seharusnya mereka lakukan.Akan tetapi,
mereka kelihatannya memang punya hak atau semacam tang-
gung jawab untuk memberi tahu orang lain tentang apa yang
sebaiknya dilakukan guna meng- hilangkan penderitaan manusia
dan menemukan alternatif pe- rencanaan sosial.
Alvin B. Gouldner, 1966