140
Sosiologi SMAMA Kelas X
c. Penyimpangan Perilaku Seksual
Ada dua macam penyimpangan seksual, yaitu perilaku seksual di luar nikah dan homoseksual. Hubungan seks di luar nikah dapat berupa pelacuran,
perkosaan, dan kumpul kebo. Kumpul kebo adalah hidup bersama seperti suami
istri tanpa ikatan pernikahan yang sah. Hubungan seks antara orang-orang yang sama jenis kelaminnya disebut homoseksual. Homoseksual yang dilakukan
sesama pria disebut gay, sedangkan sesama perempuan disebut lesbian. Semua
bentuk perilaku seks menyimpang berakibat buruk. Hubungan seks di luar nikah adalah bentuk dari pelanggaran norma, terutama
norma agama. Bagi yang beragama Islam, hal itu adalah zina besar yang berat pula hukumannya, begitu juga dalam agama Kristen dan Katholik hubungan seks
diluar nikah adalah perbuatan zina dan menimbulkan rasa bersalah yang berlarut- larut. Dari sisi kesehatan jiwa, hubungan seks di luar nikah menimbulkan rasa
bersalah yang berlarut-larut. Masyarakat pun akan memandang jijik kepada mereka yang melakukannya, sedangkan dari sisi kesehatan, hubungan seks bebas rawan
terhadap penularan penyakit kelamin dan AIDS.
Secara kodrati manusia dikaruniai naluri untuk mengadakan hubungan seks. Tuhan memberikan naluri itu sebagai cara untuk melestarikan atau menghasilkan
keturunan. Namun, pemenuhannya diatur oleh norma-norma yang cukup ketat untuk menghindari dampak negatifnya. Baik agama, adat, maupun hukum
telah mengatur perihal hubungan seksual.
Seseorang diperbolehkan mengadakan hubungan seks apabila telah menjadi suami istri. Di luar itu, berarti penyimpangan perilaku seksual. Perilaku semacam
ini dapat menimbulkan masalah. Misalnya, seorang wanita melahirkan anak tanpa diketahui siapa ayahnya.Wanita yang hamil di luar nikah pasti merasa
was-was akan masa depannya. Apalagi kalau keluarganya mengetahui itu, dia dicemooh karena tidak dapat menjaga kesucian diri. Di mata masyarakat pun
dia terhina, dianggap sebagai perempuan murahan.
Pengertian hubungan seks di luar nikah, termasuk apabila sepasang kekasih melakukannya sebelum menikah, meskipun kemudian mereka menikah. Ter-
bentuknya janin dari hubungan seks sebelum nikah dan kemudian lahir, statusnya merupakan anak tidak sah anak haram, dalam hukum agama. Apabila kelak
anak mengetahui bahwa dia adalah hasil hubungan gelap anak haram maka dia akan merasa malu. Apalagi status anak haram dijadikan bahan ejekan teman-
temannya.
Akibat lain adalah penyakit AIDS rusaknya sistem kekebalan tubuh akibat virus HIV yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Penyakit ini menular
terutama lewat hubungan seks secara bebas dengan berganti-ganti pasangan. Pada tahun-tahun pertama sejak terjangkitnya virus, gejalanya tidak tampak dan
sulit dideteksi, kecuali dengan tes khusus untuk mengetahui adanya virus itu dalam darah. Setelah berkembang, sistem kekebalan tubuh menjadi berangsur-angsur
memburuk sehingga penyakit sekecil apa pun yang menyerang tubuh sulit dan bahkan tidak dapat disembuhkan. Kalau sudah seperti itu, mautlah taruhannya.
141
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
Hubungan seks karena perselingkuhan, dapat mengakibatkan keretakan rumah tangga. Apabila salah satu pihak tidak bisa menerima perselingkuhan
tersebut, maka dapat terjadi perceraian. Setiap perceraian akan membawa dampak negatif kepada anak. Anak yang seharusnya mendapat kasih sayang
dan perhatian dari kedua orang tua kandungnya menjadi terabaikan. Anak- anak korban keretakan rumah tangga
broken home seperti itu biasanya nakal dan berperilaku menyimpang.
d. Tindakan Kriminal
Semua bentuk pelanggaran norma hukum adalah tindakan kriminal kejahatan. Tindakan seperti ini merugikan orang lain, baik secara pidana
maupun perdata. Ada tindakan kriminal yang bersifat terang-terangan seperti pencopetan, penjambretan, pencurian, penodongan, dan perampokan. Ke-
jahatan jenis ini tergolong kelas teri kecil-kecilan dan pelakunya biasanya terdorong karena kesulitan ekonomi. Contohnya, orang yang kehabisan bahan
makanan dan tidak mempunyai pekerjaan, kemudian mencuri agar bisa makan. Kejahatan-kejahatan kecil dengan latar belakang kesulitan hidup seperti itu
disebut kejahatan kerah biru
blue collar crime. Ada pula kejahatan yang justru dilakukan oleh orang-orang yang sebenarnya
hidup berkecukupan, bahkan kaya raya. Kejahatan jenis ini pada umumnya dilakukan oleh para pejabat, pengusaha, atau kaum profesional lain yang ber-
pendapatan lebih. Sifat kejahatan meraka halus namun lebih merugikan. Bentuknya berupa korupsi, manipulasi, nepotisme, kroniisme, dan subversi.
Tindakan kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang kaya secara ekonomi dan sosial seperti itu disebut kejahatan kerah putih
white collar crime. Semua bentuk kejahatan berawal dari tidak terjadinya penyesuaian
konformitas secara sempurna. Tidak adanya konformitas berbagai elemen masyarakat menimbulkan kepincangan sosial, tekanan mental, dan kebencian.
Perubahan masyarakat yang sangat cepat juga membuat warga masyarakat tidak mampu menyesuaikan diri. Hal-hal semacam inilah yang menimbulkan
terjadinya kriminalitas.
Bentuk-bentuk perilaku menyimpang dilihat dari banyaknya orang yang terlibat ialah sebagai berikut.
1 Penyimpangan individu individual deviation yaitu penyimpangan yang
dilakukan oleh seorang individu. Orang seperti ini dapat dikatakan sebagai penderita kelainan mental dan tingkah laku. Dia tidak dapat mengendalikan
dirinya sehingga menolak dan menentang segala aturan yang ada dalam masyarakat. Bentuk penyimpangan individual dapat berupa membandel,
membangkang, melanggar aturan, munafik, sampai dengan perusuh, dan penjahat.
2 Penyimpangan kelompok group deviation, yaitu sekelompok orang yang
secara bersama-sama menganut nilai dan norma tersendiri yang menyim- pang dari nilai dan norma umum. Misalnya, sekelompok anak membentuk