Nilai Vital Nilai Perserikatan

48 Sosiologi SMAMA Kelas X tani dan nelayan ada kelompok tani dan nelayan, di bidang politik ada partai politik, bahkan ibu-ibu rumah tangga membentuk kelompok-kelompok arisan. Ini semua menunjukkan, bahwa setiap orang menjunjung nilai perserikatan, karena manusia adalah makhluk sosial bermasyarakat. Walaupun demikian, kadar penghargaan nilai ini dapat diukur dari cara-cara mereka berserikat, apakah benar-benar mencerminkan nilai dan arti penting dari perserikatan itu atau tidak. Amatilah Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS di sekolah Anda. Apakah keberadaan OSIS itu asal berdiri secara formal atau benar-benar menjadi sarana bagi siswa untuk belajar berorganisasi? Jenis-jenis nilai sosial yang dijelaskan di atas, bukanlah satu-satunya penggolongan nilai. Anda dapat memperoleh banyak informasi mengenai berbagai macam nilai sosial dengan mempelajari sumber lain. Akan tetapi, penggolongan di atas setidaknya cukup mewakili. Pilih dan kerjakan salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada guru untuk dinilai 1. Anda tentu memiliki kesan tertentu terhadap setiap negara yang ada di dunia. Tentukan salah satu negara yang Anda anggap paling ber- prestasi dalam bidang tertentu Kemudian carilah informasi sebanyak mungkin mengenai negara itu dan identifikasikan nilai-nilai sosial yang mendukung keberhasilan negara tersebut Tulis hasil kajian Anda menjadi makalah dan presentasikan dalam diskusi kelas 2. Bacalah literatur yang mendeskripsikan kehidupan suku-suku bangsa di Indonesia. Buatlah rangkuman yang berisi nilai-nilai sosial yang menjadi ciri khas setiap suku bangsa 3. Perankanlah diri Anda sebagai pengamat yang objektif dalam mengin- dentifikasi nilai-nilai sosial yang ada di daerah tempat tinggal Anda Deskripsikan semua nilai sosial yang menjadi patokan hidup di masya- rakat Anda Sampaikan kepada teman yang berasal dari daerah lain, dan mintalah pendapatnya Gambar 2.5 OSIS sarana siswa untuk belajar beror- ganisasi. Gambar: papan nama osis di sma Sumber: Haryana Aktivitas Siswa Nilai dan Norma Sosial 49 Kerjakan di buku tugas Anda Jawablah dengan tepat 1. Apakah yang disebut nilai sosial? 2. Sebutkan macam-macam nilai sosial 3. Mengapa nilai sosial bersifat relatif? 4. Nilai sosial apa yang paling menonjol dalam masyarakat Anda? Mengapa? 5. Nilai sosial apa yang paling kurang menguntungkan dalam masyarakat Anda? Mengapa? Kerjakan di buku tugas Anda Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah ini, dengan cara memberi tanda cek 9 pada kolom S Setuju, TS Tidak Setuju atau R Ragu-ragu Tes Skala Sikap Pelatihan 1 Apabila suatu masyarakat lambat perkembang- annya, kita dapat memastikan ada nilai-nilai sosial tertentu yang menghambat perkem- bangan. Nilai-nilai itu harus dihapuskan dan diganti dengan nilai-nilai yang baru. 2 Nilai sosial bersifat tetap dan diturunkan dari generasi ke generasi. 3 Pergaulan dengan masyarakat lain memungkin- kan nilai sosial mengalami perubahan. 4 Semakin maju suatu masyarakat berarti nilai sosialnya semakin baik dan berkembang. 5 Masyarakat kota telah banyak mengalami per- geseran nilai, sehingga nilai-nilai sosial hampir punah. No Pernyataan T TS R 50 Sosiologi SMAMA Kelas X

B. Norma-norma yang Berlaku dalam Masyarakat

Apabila nilai-nilai sosial bersifat ab- strak, sebaliknya norma-norma sosial bersifat konkret. Tepatnya, norma merupakan bentuk nyata dari nilai-nilai sosial. Di dalam masyarakat yang ber- budaya, terdapat norma-norma dan kaidah-kaidah baik yang tertulis mau- pun tidak. Norma-norma ini mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat- nya. Terbentuknya didasari oleh kebu- tuhan demi terciptanya hubungan yang harmonis, selaras, dan serasi di antara warga masyarakat. Himpunan semua norma berkisar pada kebutuhan pokok manusia. Misalnya, apabila masyarakat menganggap bahwa anak muda harus menghormati orang tua, maka dicipta- kanlah norma yang mengatur bagaimana cara menghormati orang tua. Nor- ma itu dapat berupa tata cara berbicara kepada orang tua atau tata cara ber- sikap terhadap orang tua. Adakalanya aturan itu tertulis, dan sering pula tidak tertulis. Setiap masyarakat membutuhkan norma-norma yang mengatur pe- rilaku dan hubungan antarwarganya. Di dalam masyarakat terdapat berbagai macam norma sosial, yaitu tata cara usage, kebiasaan atau kelaziman folkways, norma kesusilaan atau tata kelakuan mores, norma adat istiadat custom, norma hukum laws, norma agama, dan norma mode fashion.

1. Norma Tata Cara Usage

Norma tata cara mengatur anggota masyarakat dalam hal cara berbuat sesuatu. Perbuatan sehari-hari warga masyarakat senantiasa harus sesuai tata cara yang berlaku. Misalnya, cara makan yang baik, cara berbicara, cara berdandan seorang wanita, dan lain-lain. Tata cara berkaitan dengan perilaku pribadi. Pelanggaran terhadap norma ini mengakibatkan sanksi berupa penilaian tidak pantas atau dianggap tidak sopan dari warga masyarakat lainnya. Jadi, sanksinya tidak terlalu berat. Walaupun tidak berat, apabila pelanggaran dilakukan terus-menerus sehingga segala tingkah laku orang itu tidak mengikuti tata cara yang seharusnya, masyarakat mungkin akan mengucilkannya karena dianggap orang yang berperilaku buruk. Coba Anda cari perilaku orang-orang di sekitar Anda yang tergolong berperilaku buruk menurut pendapat umum. Cermati apa saja keanehan yang dilakukannya dan bagaimana seharusnya ia berperilaku yang umum. Gambar 2.6 Peraturan lalu lintas merupakan salah satu bentuk norma yang ada di masyarakat Sumber: Haryana Nilai dan Norma Sosial 51

2. Norma Kebiasaan atau Kelaziman Folkways

Norma kebiasan atau kelaziman mengatur anggota masyarakat dalam melakukan perbuatan yang berupa ke- biasaan yang telah lazim dalam masya- rakat itu. Kelaziman berkaitan dengan aturan berperilaku seseorang dalam hubungannya dengan orang lain. Se- bagai contoh, apabila dua orang yang sudah saling kenal berjumpa, mereka seharusnya saling menyapa. Apabila kedatangan tamu, pada umumnya dipersilakan masuk dan disuguhi mi- num atau makanan kecil setelah diper- silakan duduk. Apabila kebiasaan se- perti itu dilanggar tidak dilakukan, maka sang pelanggar akan menjadi bahan gunjingan di masyarakat. Gunjingan merupakan bentuk sanksi terhadap pe- langgaran norma ini.

3. Norma Kesusilaan atau Tata Kelakuan Mores

Norma kesusilaan mengatur anggota masyarakat agar selalu berperilaku terpuji, tidak melanggar kesusilaan. Misalnya, seorang suami atau istri dilarang berbuat serong. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat sanksi berupa ejekan atau pergunjingan, diisolasi, bahkan dianggap sebagai orang yang jahat berperilaku buruk.

4. Norma Adat Istiadat Custom

Norma adat mengatur anggota masyarakat agar selalu mematuhi ke-tentuan adat istiadat. Adat istiadat merupakan ide atau gagasan yang telah diterima oleh semua warga masyarakat dan harus dipraktikkan dalam keseharian mereka. Misalnya, adat pembagian harta waris orang yang telah meninggal. Pelanggaran terhadap norma semacam ini men- dapat sanksi berupa hukum adat. Di berbagai masyarakat di negara kita, dikenal hukum adat. Inilah bentuk norma yang dibuat oleh masyarakat adat. Gambar 2.7 Suatu contoh kelaziman dalam hu- bungan antarindividu yang saling kenal. Sumber: Haryana Gambar 2.8 Setiap masyarakat mempunyai adat- istiadat yang berbeda. Sumber: Tempo, 20 Agustus 2006