Perencanaan Sosial Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Perencanaan Sosial dan Pembangunan

174 Sosiologi SMAMA Kelas X Hal seperti ini berbeda dengan keyakinan masyarakat pada masa lampau. Pada masa itu, orang menganggap bahwa perkembangan masyarakat terjadi sebagai akibat kekuatan- kekuatan dari luar kekuasaan manusia. Ma- syarakat hanya dapat pasif menerima apa saja yang terjadi, tanpa perlu berbuat apa-apa. Akan tetapi, kemajuan pengetahuan so- siologi telah meyakinkan manusia bahwa per- ubahan sosial adalah hasil perbuatan manusia. Manusia secara individual maupun kolektif men- jadi penggerak agen perubahan. Orang-orang besar dalam sejarah, misal para penemu dalam berbagai ilmu pengetahuan dan tek-nologi, hingga para nabi adalah individu-individu yang berpengaruh terhadap perubahan masyarakat. Di samping itu, rakyat biasa, atau sekelompok mahasiswa dapat pula mengubah masyarakat. Gerakan sosial yang berujud de- monstrasi ternyata efektif mengarahkan perkembangan masyarakat. Hal ini mem- buktikan bahwa perubahan masyarakat adalah hasil dari perbuatan manusia. Oleh karena itu, dapat direncanakan. Keyakinan bahwa perubahan masyarakat dapat direncanakan telah mem- buat orang dengan sadar membuat perencanaan sosial. Tentu saja tidak mudah membuat rencana yang realistis mengenai perkembangan masyarakat di masa datang. Banyak faktor yang harus diperhatikan. Misalnya, terwujudnya masya- rakat adil dan makmur di masa depan seperti yang dicita-citakan bangsa Indo- nesia. Untuk mewujudkan cita-cita itu diperlukan rekayasa sosial dalam segala bidang. Menurut Ogburn dan Nimkoff, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan perencanaan sosial. Syarat-syarat itu dijelaskan sebagai berikut. 1 Adanya Modernitas Modernitas yang diperlukan dalam perencanaan sosial harus menjiwai berbagai sektor kehidupan masyarakat. Sektor-sektor itu antara lain pereko- nomian, urbanisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sistem administrasi. Perekonomian modern ditandai dengan penggunaan alat transaksi berupa uang. Modernitas perekonomian dewasa ini juga diukur dari pember- lakuan sistem ekonomi pasar bebas dan efisiensi pengelolaan badan usaha. Modernitas juga harus menjangkau proses perubahan masyarakat tradisional desa menjadi masyarakat maju atau kota urban. Perubahan ini harus berlangsung teratur. Adanya modernitas juga ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin maju ilmu dan teknologi, maka semakin modern masyarakat. Sistem administrasi yang diterapkan dalam pengelolaan berbagai organisasi pemerintahan maupun swasta juga harus memerhatikan kaidah-kaidah modernitas. Infososio TANGGUNG JAWAB SOSIOLOGI Ilmuwan sosial tidak berhak untuk mengatakan kepada orang lain apa yang harus dan seharusnya mereka lakukan.Akan tetapi, mereka kelihatannya memang punya hak atau semacam tang- gung jawab untuk memberi tahu orang lain tentang apa yang sebaiknya dilakukan guna meng- hilangkan penderitaan manusia dan menemukan alternatif pe- rencanaan sosial. Alvin B. Gouldner, 1966 175 Penerapan Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat Apabila aspek-aspek kehidupan di atas sudah tersentuh modernitas, maka ajakan untuk mencapai cita-cita yang diinginkan dapat terwujud dan arah perkembangan masyarakat dapat direncanakan lewat rekayasa sosial. 2 Adanya Sistem Pengumpulan dan Analisis Informasi yang Baik Informasi sangat penting artinya bagi upaya perencanaan sosial. Perencanaan senantiasa membutuhkan landasan informasi yang cukup. Kita tidak bisa menggambarkan cita-cita masa depan jika tidak memiliki informasi yang memadai mengenai berbagai hal. Contohnya, pemerintah tidak akan mampu membuat rencana yang realistis mengenai produksi beras dan gula nasional, apabila tidak tersedia informasi mengenai luas lahan pertanian, jumlah petani, kapasitas produksi pupuk, dan berbagai sarana pendukung lainnya. Dalam bidang-bidang lainnya juga membutuhkan sistem pengelolaan dan analisis informasi. Hanya dengan cara demikianlah perencanaan sosial dapat dilakukan. 3 Adanya Dukungan Masyarakat Untuk membangun dukungan masyarakat tidaklah mudah. Pertama kali yang harus dilakukan adalah meyakinkan mereka bahwa apa yang hendak dicapai dengan perencanaan sosial benar-benar bermanfaat bagi mereka. Untuk mencapai kesadaran seperti itu diperlukan tingkat pendidikan dan keluasan cakrawala berpikir. Hal ini membutuhkan proses yang cukup panjang. 4 Adanya Sikap Pemimpin yang Progresif Perkembangan masyarakat adalah produk perilaku manusia, baik individual maupun kolektif. Di satu sisi, warga masyarakat harus mendukung, sementara di sisi lain, pemimpin politik maupun pemimpin kegiatan ekonomi pengusaha juga harus berpandangan maju progresif. Sebagai orang yang mengemban tugas mengarahkan masyarakat, mereka harus memiliki visi dan misi yang mengarah pada kemajuan masyarakat. Hanya pemimpin yang berwawasan maju yang dapat membawa perkembangan masyarakatnya ke arah kemajuan. Sikap progresif mengandung arti tidak menghambat upaya kemajuan, tetapi justru mendorongnya.

b. Pembangunan

Bila keempat syarat tersebut telah terpenuhi, maka perencanaan sosial dapat diterapkan. Salah satu wujud perencanaan sosial adalah program pembangunan yang dilak- sanakan pemerintah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan disegala bidang kehidupan. Tujuan pembangunan adalah menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, baik secara jasmani material mau- pun rohani spritual. Gambar 6.8 Kemajuan masyarakat adalah berkat pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan rencana yang matang dan menyeluruh. Sumber: Haryana 176 Sosiologi SMAMA Kelas X Sebagai suatu proses yang terencana, pembangunan mencakup tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada setiap tahap tersebut, pengetahuan sosiologi selalu diterapkan. Penjelasan berikut ini akan menunjuk- kan bagaimana penerapan pengetahuan sosiologi dalam program pembangunan yang dibuat pemerintah. 1 Tahap Perencanaan Sebelum pembangunan dilaksanakan, mula-mula para pemimpin pemerin- tah menyerap aspirasi masyarakat yang menghendaki peningkatan taraf hidup menjadi lebih baik. Di samping itu, para pemimpin juga memiliki visi jauh ke depan untuk memajukan masyarakat. Perpaduan aspirasi masyarakat dan visi para pemimpin pemerintah kemudian dituangkan dalam rencana pembangunan nasional. Lembaga yang bertugas membuat rencana pembangunan adalah Bappenas Badan Perencana Pembangunan Nasional. Di sinilah banyak ahli sosiologi