Stratifikasi Sosial Berbagai Realitas Sosial di Masyarakat

16 Sosiologi SMAMA Kelas X

e. Status dan Peran Sosial

Status sosial dapat disamakan de- ngan kedudukan, peringkat atau posisi seseorang dalam masyarakat. Di dalam suatu status, terkandung sejumlah hak dan kewajiban. Misalnya, seorang yang berstatus sebagai siswa, maka dia me- miliki hak untuk mendapatkan ilmu dan sekaligus memiliki kewajiban untuk be- lajar dengan tekun. Status sosial berkaitan erat dengan peran sosial. Status bersifat pasif, sedangkan peran sosial bersifat dinamis. Peran sosial adalah tingkah laku yang diharapkan muncul dari seseorang yang memiliki status tertentu. Misalnya, tingkah laku yang diharapkan dari seorang yang berstatus siswa adalah rajin belajar, hormat kepada guru, dan lain-lain. Baik peran maupun status sosial turut mewarnai keberadaan suatu masyarakat, karena itu turut dipelajari dalam sosiologi.

f. Perubahan Sosial

Suatu masyarakat bukanlah komu- nitas pasif dan monoton melainkan se- lalu mengalami perubahan-perubahan. Misalnya, perubahan sistem dunia poli- tik di Indonesia yang semula terdiri atas tiga partai politik menjadi sistem multi- partai, mau tidak mau telah mengubah tata kehidupan berbangsa dan bernega- ra. Demikian juga, apabila di kelas Anda tiba-tiba diberlakukan tata tertib baru, tentu para siswa akan menyesuaikan dengan aturan baru itu. Sehingga ter- jadilah perubahan sosial. Kenyataan di masyarakat yang selalu berubah seperti itu juga dikaji dalam sosiologi.

2. Hubungan Antarrealitas Sosial

Enam aspek di atas saling berhubungan, saling memengaruhi, dan saling menentukan. Aspek yang satu berpengaruh terhadap aspek yang lain, dan sebaliknya. Hubungan yang terjadi antaranggota masyarakat, mencerminkan adanya hubungan antarrealitas sosial yang ada. Misalnya, ketika Anda bergaul sesama teman sehari-hari di sekolah maupun di rumah, pasti berbeda dengan Gambar 1.11 Guru dan murid mempunyai peran dan status sosialnya masing-masing. Sumber: Haryana Gambar 1.12 Demonstrasi cerminan perubahan sosial masyarakat yang tidak monoton. Sumber: Tempo, 21-27 Maret 2005 Kajian Sosiologi 17 cara Anda bergaul dengan guru. Dalam pergaulan itu berbagai kenyataan sosial yang melatarbelakangi Anda, teman, dan guru Anda sangat berpengaruh. Apabila bergaul dengan sesama teman, Anda lebih bebas, misalnya dengan menyebut namanya secara langsung. Akan tetapi, dalam bergaul dengan guru, Anda tidak mungkin melakukan hal itu, kecuali kalau ingin disebut anak yang tidak sopan. Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa setiap unsur realitas sosial saling berhubungan. Berikut ini dijelaskan adanya hubungan antarrealitas sosial itu. Gambar 1.13 Bagan hubungan antarrealitas sosial.

a. Hubungan antara Nilai Sosial dengan Interaksi Sosial

Berlangsungnya suatu interaksi sosial di masyarakat tidak dapat dilepaskan dari pengaruh nilai-nilai yang berlaku di masyarakat itu. Hal ini terjadi karena seseorang dalam bertindak harus memperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku. Misalnya, ketika ada orang asing menanyakan alamat tertentu, maka dengan senang hati Anda akan menjawabnya sejelas mungkin. Itu karena tindakan Anda didasari oleh kesadaran menjunjung tinggi nilai tolong-menolong.

b. Hubungan antara Norma Sosial dengan Interaksi Sosial

Agar pergaulan dalam masyarakat tertib dan teratur dibutuhkan aturan- aturan atau norma-norma yang dapat mengarahkan interaksi sosial. Sebaliknya, interaksi sosial yang dilakukan seseorang akan selalu dipengaruhi oleh norma- norma yang berlaku. Status dan Peran Institusi Sosial Perubahan Interaksi Stratifikasi Budaya Nilai dan Norma