Sosiologi dalam Kehidupan Sehari-hari

164 Sosiologi SMAMA Kelas X naan narkotika. Upaya ini mutlak membutuhkan informasi yang cukup mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkotika. Informasi yang dibutuhkan menyangkut siapa yang memakai, dari mana asalnya, di mana transaksi terjadi, jenis apa yang dikonsumsi, apa akibatnya, seberapa banyak yang beredar, dan kalau mungkin bagaimana jalur distribusinya. Untuk mem- peroleh semua informasi itu diperlukan penelitian mendalam. Baru setelah semua informasi terkumpul, maka usaha-usaha mengatasinya dapat dirumuskan dan dilaksanakan. Sehubungan dengan luasnya ruang lingkup objek kajian sosiologi, maka bidang-bidang kehidupan yang dijangkau penerapan sosiologi pun sangat luas. Semua sisi kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat dapat menjadi bidang penerapan pengetahuan sosiologi. Oleh karena itu, memiliki pengetahuan mengenai sosiologi sangat penting bagi siapa saja. Seseorang belajar sosiologi tidak semata-mata untuk menjadi sosiolog ahli sosiologi. Menurut definisi Horton dan Hunt, sosiolog adalah seseorang yang telah mendapatkan gelar sarjana atau telah mengikuti studi lanjutan dalam sosiologi dan terikat dalam mengajar, mengadakan riset, atau karya profesional lain dalam bidang sosiologi. Tanpa menjadi sosiolog pun seseorang dapat berperan dalam penerapan pengetahuan sosiologi. Hampir semua karir pekerjaan memanfaatkan pengetahuan sosiologi; pekerja sosial, dokter, hakim, insinyur, guru, birokrat, wartawan, dan bahkan berbagai organisasi, perusahaan, dan yayasan membutuhkan peran sosiologi untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Karir apa pun yang dimasuki seseorang, dia tentu akan menjadi warga masyarakat. Sebagai warga masyarakat, dia tentu berpartisipasi dalam kelompok sosial, dan menjadi penerus kebudayaan antargenerasi. Pengetahuan sosiologi dapat membantu setiap orang dalam menjalankan perannya di masyarakat dengan bekal wawasan luas. Pilih dan kerjakan salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada guru untuk dinilai 1. Carilah informasi dari berbagai sumber, sehingga Anda dapat menge- tahui tokoh-tokoh yang menganjurkan penerapan pengetahuan sosio- logi dalam kehidupan sehari-hari 2. Lakukan sebuah wawancara dengan salah satu tokoh yang dekat dengan tempat tinggal Anda Tokoh tersebut hendaknya berprofesi sebagai hakim, camat, insinyur, dokter, pengusaha, wartawan, guru, atau yang lainnya Tanyakanlah kepada tokoh tersebut mengenai manfaat sosiologi selama mereka menjalankan profesi sehari-hari. Aktivitas Siswa 165 Penerapan Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat Kerjakan di buku tugas Anda Jawablah dengan tepat 1. Apakah yang dimaksud dengan ilmu sosiologi murni? 2. Apakah yang dimaksud dengan ilmu sosiologi terapan? 3. Mengapa pengetahuan sosiologi perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? 4. Bidang-bidang pekerjaan apa saja yang memanfaatkan pengetahuan sosiologi? 5. Jelaskan batas sosiologi murni dan sosiologi terapan dalam hal mengkaji pertumbuhan penduduk Kerjakan di buku tugas Anda Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah ini, dengan cara memberi tanda cek 9 pada kolom S Setuju, TS Tidak Setuju atau R Ragu-ragu Tes Skala Sikap Pelatihan 1 Tidak semua pengetahuan sosiologi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 2 Seorang ahli sosiologi sebaiknya menempatkan diri sebagai ilmuwan murni. Sebab, penerapan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan sehari- hari bukan tugas seorang ahli sosiologi. 3 Guru sangat membutuhkan pengetahuan sosio- logi untuk memahami latar belakang sosial budaya siswa yang dididiknya. 4 Pengetahuan sosiologi hanya sekadar informasi pendukung dalam memecahkan persoalan di masyarakat. 5 Pengetahuan sosiologi hanya dapat diterapkan untuk memecahkan persoalan kemasyarakatan. No Pernyataan S TS R 166 Sosiologi SMAMA Kelas X

B. Berbagai Bentuk Penerapan Pengetahuan Sosiologi

Banyak sekali bidang kehidupan manusia yang membutuhkan bantuan sosiologi. Berikut ini diuraikan beberapa bentuk nyata penerapan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan sehari-hari.

1. Penerapan Pengetahuan Sosiologi bagi Pembuat Keputusan

Sebagai sebuah ilmu, kegiatan utama sosiologi adalah melakukan penelitian ilmiah. Yang hasilnya berupa informasi mengenai berbagai hal di masyarakat. Misalnya, penelitian sosiologi mengenai dampak perjudian bagi kehidupan keluarga miskin. Informasi yang diperoleh menjadi dasar bagi pemerintah untuk membuat kebijaksanaan, apakah perlu melarang praktik perjudian atau justru dilegalkan. Apabila hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak keluarga miskin terjerat judi dan mengakibatkan kehidupan keluarga mereka merosot, maka pemerintah harus melarang segala macam bentuk perjudian. Pemerintah dapat membuat berbagai aturan teknis yang mempersulit beroperasinya perjudian. Di sisi lain, Dewan Perwakilan Rakyat DPR sebagai lembaga pembuat undang- undang juga membutuhkan masukan dari penelitian itu. Masukan itu menjadi bahan pertimbangan dalam membuat undang-undang mengenai perjudian. Inilah salah satu bentuk penerapan pengetahuan sosiologi bagi pemerintah sebelum membuat keputusan atau kebijakan. Pembuat keputusan bukan hanya DPR dan pemerintah saja. Dalam setiap organisasi, selalu ada keputusan yang dibuat sehubungan dengan fungsi dan tugas masing-masing. Sebuah perusa- haan penambangan minyak misalnya. Kita dapat melihat dampak penamban- gan gas di Jawa Timur PT. Lapindo Brantas yang selama berbulan-bulan merugikan masyarakat karena kebocor- an lumpur panas dari kilang minyak membanjiri pemukiman penduduk dan lingkungan sekitarnya. Masalah telah terjadi, dan banyak warga yang dirugi- kan. Di sinilah diperlukan bantuan pengetahuan sosiologi untuk memecahkan dampak sosial peristiwa tersebut. Pimpinan perusahaan tentu tidak akan serta-merta memberikan ganti rugi kepada setiap orang yang menuntut. Keputusan untuk memberikan ganti rugi memerlukan informasi objektif yang hanya bisa diperoleh dengan penelitian sosiologi. Informasi itu meliputi berapa keluarga yang menderita kerugian, berapa besar kerugian mereka, di mana alamat mereka, dan benar atau tidak kerugian mereka berhubungan dengan kebocoran lumpur panas perusahaan tersebut. Gambar 6.2 Dampak sosial beroperasinya perusa- haan sering terjadi di masyarakat. Para peneliti sosiologi berperan nyata dalam memecahkan dampak seperti itu. Sumber: Gatra, 19 Juli 2006 167 Penerapan Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat Semua informasi mengenai hal itu diperoleh melalui penelitian sosiologi. Baru setelah semua informasi itu terkumpul, maka pimpinan perusahaan dapat memutuskan bentuk dan besarnya ganti rugi kepada setiap korban. Bagaimana tata cara penyalurannya pun perlu dikaji secara sosiologi, sebab jika tidak justru akan menimbulkan persoalan sosial baru di masyarakat; seperti yang terjadi pada beberapa kasus pembagian uang bantuan langsung tunai BLT oleh pemerintah. Masukan dari sosiologi bukanlah satu-satunya dalam upaya pemecahan masalah sehari-hari yang dialami masyarakat. Para pembuat keputusan masih membutuhkan masukan-masukan lain dari berbagai bidang ilmu. Misalnya, untuk kasus kebocoran lumpur panas di Jawa Timur, informasi hasil penelitian geologi, ekonomi, dan geografi juga dapat membantu dalam membuat keputusan. Keadaan seperti ini menunjukkan bahwa pemecahan masalah sehari-hari di masyarakat bersifat multidisipliner melibatkan banyak disiplin keilmuan. Justru karena diperlukan pendekatan multidisipliner inilah, maka pengetahuan sosiologi senantiasa turut berperan dalam berbagai penanganan persoalan sehari-hari. Uraian di atas menjelaskan bahwa pengetahuan sosiologi turut memberikan pemahaman terhadap persoalan yang terjadi. Pemecahan persoalan tidak mungkin dilakukan secara efektif tanpa didasari oleh pemahaman yang mendalam. Di sinilah wujud nyata penerapan sosiologi.

2. Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Mengatasi Masalah Sosial

Masalah sosial adalah gejala-gejala yang berlangsung secara tidak normal di masyarakat. Suatu gejala sosial dikatakan tidak normal apabila unsur-unsur masyarakat dan kebudayaan tidak berfungsi secara harmonis, sehingga menimbulkan kekecewaan-kekecewaan dan penderitaan. Dalam keadaan normal, unsur-unsur itu terintegrasi secara harmonis. Namun, dalam masyarakat yang mengalami perubahan, biasanya ketidakharmonisan menyebabkan timbulnya kepincangan sosial. Masalah sosial berkaitan dengan nilai dan norma sosial, lembaga sosial, dan interaksi sosial. Nilai sosial dan norma sosial menjadi ukuran moral di dalam masyarakat, sedangkan lembaga-lembaga kemasyarakat- an sebagai saluran pemenuhan kebutuhan manusia. Masalah sosial mengganggu kelestarian fungsi-fungsi dalam masyarakat, berlawanan dengan hukum, dan bersifat merusak, sehingga perlu diatasi. Berbagai masalah sosial yang muncul antara lain kejahatan, konflik antar- kelompok etnik, kemiskinan, pengangguran, penyakit, perceraian, kejahatan, pelacuran, kenakalan anak delinkuen, dan lain-lain. Berikut dijelaskan beberapa persoalan sosial yang menonjol di masyarakat.