Perubahan Kebudayaan dan Pergeseran Nilai Sosial Masyarakat
58
Sosiologi SMAMA Kelas X
Modernisasi telah mengubah desa menjadi kota. Masyarakat desa yang semula hidup sederhana berubah menjadi masyarakat kota. Nilai-nilai tradisional
desa bergeser menjadi nilai-nilai hidup modern orang kota. Masyarakat desa menganut nilai-nilai kerukunan, solidaritas, kekeluargaan, dan tidak menganggap
materi sebagai tujuan utama. Setelah modernisasi melanda dan berubah menjadi masyarakat kota, maka nilai-nilai tersebut mulai bergeser. Nilai-nilai hidup
modern yang praktis, efisien, materialistis, dan penuh persaingan menggantikan nilai-nilai lama. Paling tidak, terjadi penurunan kadar nilai.
Semakin rumit struktur suatu ma- syarakat, nilai-nilai sosialnya juga sema-
kin kompleks dan terjadi kontroversi nilai. Kontroversi nilai adalah keadaan
saling bertentangan antarnilai yang dianut masyarakat. Sebagai contoh,
dalam masyarakat modern sekarang ini, nilai efisiensi kehematan dijadikan
patokan dalam mengelola suatu organi- sasi terutama perusahaan. Namun di
sisi lain, kebudayaan modern ternyata amat memboroskan sumber daya alam.
Hak-hak asasi manusia juga gencar didengung-dengungkan. Di sisi lain,
kebebasan pers, liberalisme, dan perdagangan bebas telah menghancurkan hak- hak masyarakat terbelakang untuk bertahan.
Dibangunnya sarana perhubungan dan komunikasi membuat keterisola- sian masyarakat tradisional terkuak. Masyarakat mulai berhubungan dengan
masyarakat lain sehingga masuklah pengaruh baru dari luar. Sifat masyarakat tradisional yang cenderung konservatif, stabil, dan menolak perubahan berge-
ser menjadi proaktif terhadap perubahan. Semakin terbukanya akses informasi dari luar, pengaruh perubahan semakin besar. Media massa yang setiap detik
menyebarkan pengaruh dari luar semakin mempercepat bergesernya nilai-nilai sosial.
Gambar 2.11 Nilai tradisi telah berganti nilai modernitas.
Sumber: Haryana
Foto: desa yang damai Foto: kota yang sibuk.
Gambar 2.12 Sampai kapankah masyarakat tra- disional mampu mempertahankan nilai sosial asli
mereka?
Sumber: Indonesian Heritage, Manusia dan Lingkungan
Nilai dan Norma Sosial
59
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran nilai karena pengaruh perubahan kebudayaan adalah sebagai berikut.
a. Penemuan; merupakan terungkapnya manfaat suatu hal yang sebenarnya
sudah ada untuk kehidupan manusia. Misalnya, api sudah ada sejak lama, namun baru ditemukan kegunaannya setelah manusia memahami manfaat
api.
b. Invensi; merupakan kombinasi baru atau cara penggunaan baru dari
pengetahuan yang sudah ada. Misalnya, pada tahun 1895 George Seldon menciptakan mobil. Padahal mobil merupakan kombinasi berbagai hasil
penemuan sebelumnya kereta, roda, mesin, dan lain-lain.
c. Difusi; merupakan penyebaran unsur-unsur budaya dari satu kelompok ke
kelompok lainnya baik dalam suatu masyarakat maupun antarmasyarakat. Difusi berlangsung secara dua arah, saling memberi dan saling menerima,
tetapi pada kenyataannya masyarakat yang terbelakang yang lebih banyak menyerap pengaruh budaya masyarakat maju, sehingga nilai-nilai tradisional
mereka berubah karena meniru nilai-nilai masyarakat maju.
Pilih dan kerjakan salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada guru untuk dinilai
1. Anda tentu tidak asing lagi dengan internet. Carilah informasi dari berbagai sumber yang dapat mendeskripsikan pengaruh internet
terhadap perubahan nilai-nilai sosial Susun hasil kajian Anda dalam sebuah artikel dan tampilkan di majalah dinding sekolah, dengan
persetujuan guru
2. Bacalah beberapa karya sastra Indonesia yang ditulis pada tahun 1940- an Identifikasilah nilai-nilai sosial yang berlaku saat itu sesuai peng-
gambaran dalam karya sastra itu Lalu bandingkan dengan nilai-nilai yang ada sekarang Tulis hasil kajian itu dalam bentuk makalah untuk
dipresentasikan dalam diskusi kelas
3. Lakukan wawancara dengan beberapa orang tua generasi kakek dan nenek Anda. Tanyakan kepada mereka, hal-hal apa saja yang telah
berubah pada masa kini dibandingkan dengan zaman masa kakek- nenek Anda. Tulis hasil wawancara Anda dalam bentuk laporan
Aktivitas Siswa
60
Sosiologi SMAMA Kelas X
Kerjakan di buku tugas Anda
Jawablah dengan tepat 1. Apakah kebudayaan itu?
2. Jelaskan ciri-ciri hakikat kebudayaan 3. Mengapa perubahan kebudayaan berakibat pada pergeseran nilai-nilai
sosial? 4. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran nilai-nilai sosial
5. Jelaskan pengaruh media massa terhadap pergeseran nilai sosial
Kerjakan pada buku tugas Anda Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah ini,
dengan cara memberi tanda cek 9 pada kolom S Setuju, TS Tidak
Setuju atau R Ragu-ragu
Tes Skala Sikap Pelatihan
1 Sejak manusia dilahirkan telah memiliki kebu-
dayaan. Sehingga, dengan sendirinya manusia menyerap nilai-nilai sosial kebudayan itu.
2 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sangat berdampak positif terhadap perkem- bangan kebudayaan dan perubahan nilai sosial.
3 Sedapat mungkin nilai sosial harus diper-
tahankan agar tidak terjadi erosi kebudayaan. 4
Pemerintah hendaknya membatasi dan meng- awasi penggunaan internet. Karena, kebebasan
pemakaian internet saat ini telah memberi kesempatan kepada pelajar untuk mengakses
situs-situs pornografi.
5 Perubahan nilai di masyarakat tidak perlu di-
cemaskan. Sebab, perubahan itu membawa dampak positif bagi perkembangan kebudayaan.
No Pernyataan
T TS R
Nilai dan Norma Sosial
61
Pengayaan Rangkuman
1. Nilai sosial adalah prinsip-prinsip, patokan-patokan, anggapan, maupun keyakinan yang berlaku di masyarakat.
2. Nilai sosial di dalam masyarakat meliputi: a.
nilai rohani, b.
nilai material, c.
nilai vital, dan d.
nilai perserikatan. 3. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran nilai adalah:
a. penemuan,
b. invensi, dan
c. divusi.
4. Norma sosial adalah kaidah-kaidah, baik yang tertulis atau tidak, yang berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia dalam hidup masyarakat.
5. Norma sosial di dalam masyarakat terdiri atas: a.
norma tata cara usage,
b. norma kelaziman
folkways, c.
norma kesusilaan mores,
d. norma adat-istiadat
custom, e.
norma hukum law,
f. norma agama, serta
g. norma mode
fashion.
Ilmu sosiologi sangat erat kaitannya dengan antropologi yang mem- pelajari aspek kebudayaan sebagai hasil hubungan antarmanusia dalam
masyarakatnya. Cabang-cabang ilmu antropologi antara lain sebagai berikut.
1. Antropologi fisik; mempelajari ciri-ciri fisik manusia, misalnya pengaruh evolusi ukuran otak manusia terhadap perkembangan kebudayaan.
Cabang antropologi fisik yang disebut palaeoantropologi mengkaji fosil- fosil zaman prasejarah dan sisa-sisa kebudayaan purba untuk menelusuri
evolusi manusia.
2. Arkeologi; mempelajari benda-benda peninggalan manusia purba, misalnya karya seni, bangunan, pakaian, gerabah, dan peralatan.
62
Sosiologi SMAMA Kelas X
Tokoh
3. Antropologi linguistik; menganalisis berbagai cara penggunaan bahasa dalam berbagai masyarakat, di mana dengan mengkaji bahasanya, maka
pemahaman terhadap strukutur kebudayan dapat diperoleh. 4. Antropologi budaya; mempelajari kebudayaan manusia yang meliputi
karya seni, bangunan, peralatan, dan produk kebudayaan lainnya, juga produk budaya yang bersifat nonmateri, seperti musik, kepercayaan,
simbol, dan nilai.
5. Antropologi sosial; mempelajari hubungan kemasyarakatan dalam suatu kelompok. Obyek yang dikaji meliputi perkawinan, kehidupan keluarga,
kekuasaan, dan konflik. Dengan kajian itu, maka susunan masyarakat dapat dipahami.
6. Antropologi terapan; penerapan hasil penelitian antropologi untuk memecahkan masalah sehari-hari.
Sumber : Worldbook Millenium 2000
KOENTJARANINGRAT 1923-1999 BAPAK ANTROPOLOGI INDONESIA
Profesor Doktor Kanjeng Pangeran Haryo Haji Koentjaraningrat adalah seorang antropolog yang
berniat mengembangkan antropologi, dan memberi- kan sumbangan terhadap upaya mewujudkan
masyarakat Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika. Seorang perintis studi antropologi di Indonesia se-
jak berdirinya Jurusan Antropologi Universitas In- donesia tahun 1957. Sebagai perintis serta aspek
kebudayaan yang menjadi sasaran penelitian antropologi, Koentjaraningrat menyusun berbagai
buku yang membahas dasar antropologi, konsep dan metode penelitian, serta sejarah perkembangan.
Karya-karya Beliau mencapai 200 judul buku dan makalah, baik dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Belanda, serta diterjemahkan ke dalam bahasa
Perancis dan Jepang. Bukunya yang paling penting adalah Pengantar
Antropologi 1959, Beberapa Pokok Antropologi Sosial 1967, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia 1970, Kebudayaan, Mentaliteit dan
Pembangunan 1974, Metode Penelitian Masyarakat 1973, Masyarakat Terasing di Indonesia 1993. Selama hidup, Beliau pernah mendapat dua
Sumber: www.tokohindonesia.com
Nilai dan Norma Sosial
63
kali penghargaan Satyalencana Dwidja Sistha dari Menhankam RI 1968
dan 1981, gelar doktor kehormatan honoris causa dari Universitas Utrecht,
Belanda 1976. Koentjaraningrat pernah mengadakan penelitian antropologi Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Minangkabau, Tanah Batak, dan Irian Jaya, Teluk Ijsselmeer Belanda, Yugoslavia, Belgia, Thailand, Malaysia, Filipina,
dan Jepang. Beliau juga menginginkan partisipasi antropologi yang lebih nyata dalam kehidupan dan pembangunan.
Kerjakan di buku tugas Anda